Berita Nasional

Ferdinand Marah saat Gus Nadirs Bela Ketua BEM UI yang Diserang Secara Pribadi oleh Pendukung Jokowi

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ferdinand Hutahaean

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Akun Twitter tokoh Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen atau Gus Nadirs mendadak diserang puluhan akun usai dirinya berkomentar membela aksi BEM Universitas Indonesia yang memberikan kritikan kepada presiden Joko Widodo.

Gus Nadirs juga sempat menyayangkan serangan peribadi terhadap ketua BEM UI Leon Alvinda Putra oleh para pendukung Jokowi di media sosial.

Bahkan, selain percobaan peretasan oleh pihak tertentu, jejak digital Leon digoreng-goreng hingga dikaitkan berafiliasi dengan kepentingan politik tertentu.

"Setelah akunnya dicoba diretas, kini jejak digital mulai digali. Oh ternyata anak HMI, pernah ke istana ketemu bu Ani, pernah menolak pembubaran FPI tanpa pengadilan, dst.Kalau Presiden saja kalem dikritik BEM UI, kenapa kalian gak bisa kalem sih? Sama kritikan mhs aja kok takut," tulis Gus Nadirs dikutip dari Twitternya, Rabu (30/6/2021)

Baca juga: Angga Sasongko dan Keluarganya Diancam usai Sutradara itu Bela BEM UI dan Serang Balik Denny Siregar

Baca juga: Kritik BEM UI Dipermasalahkan, Gus Nadirs: Pemimpin Otoriter Anggap Semua Kritik sebagai Penghinaan

Gus Nadirs juga menanggapi framing dari salah satu komisaris Dede Budyarto yang mencoba mengaitkan Leon dengan partai tertentu.

"Ini kok kang Dede main framing sih. Gak elok lah, Kang. Demokrasi butuh oposisi. Mendukung ‘keberadaan’ oposisi bukan otomatis setuju dan mendukung partai-partai yg berada di barisan oposisi. Jangan sampai logikanya lompat. Tanpa oposisi, jadinya otoriter. Mau gitu emangnya?" tulisnya

Akibat cuitannya itu, akun Gus Nadirs mendadak dihujani komentar-komentar pedas.

Bahkan, sejumlah tudingan dilayangkan kepada Gus Nadirs karena membela pengkritik presiden.

Mulai dari tudingan kecewa lantaran gagal jadi menteri agama hingga tudingan ulama itu merupakan lingkaran dari Jusuf Kalla.

Baca juga: Akhirnya Pemerintah Pilih Opsi PPKM Darurat, Dikomandoi Luhut Binsar, Warga Diminta Jangan Panik

Baca juga: Perjuangan Wahyu Dapatkan Tabung Oksigen Untuk Keluarganya yang Terpapar Covid-19

Termasuk yang dilakukan oleh Ferdinand Hutahaen.

Ferdinand nampaknya gerah dengan unggahan dari Gus Nadirs.

Ia bahkan meminta agar Gus Nadirs cerdas dalam menyampaikan narasi.

"Gus, mestinya narasimu bisa lebih cerdas, sekolah tinggi harusnya ilmunya jg tinggi. Gelar panjang harisnya mencerahkan. Tidak ada yang takut dengan itu semua, justru pendukung @jokowi
berani melawan kebodohan yang tanpa adab dalmm meme yang sama sekali tak patut disebut kritik itu," tulis Ferdinand

Respon Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons unggahan Badan Eksekutif Mahasiswa Univeristas Indonesia (BEM UI) di media sosial, yang menyebut dirinya merupakan The King Of Lip Service.

Jokowi mengatakan sudah sejak lama berbagai tudingan sering dilontarkan kepadanya.

"Ya, itu kan sudah sejak lama ya."

"Dulu ada yang bilang saya ini klemer-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo."

"Kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh."

"Dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini Bapak Bipang."

Baca juga: Setelah Nurul Ghufron, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri Juga Positif Covid-19

"Dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai The King Of Lip service," kata Jokowi, seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, (29/6/2021).

Menurut Jokowi, unggahan yang dilakukan BEM UI tersebut merupakan ekspresi mahasiswa.

Di negara demokrasi seperti Indonesia, kritik atau ekspresi mahasiswa dibolehkan.

Baca juga: Pasien Antre, Sekjen Partai Gerindra Minta Kompleks GBK Dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19

"Universitas tidak perlu menghalangi mahasiwa untuk berkespresi," ucapnya.

Namun, Jokowi mengingatkan dalam menyampaikan ekspresi atau kritik harus dilakukan secara sopan.

Indonesia, kata dia, memiliki budaya tata krama dan budaya kesopansantunan.

Baca juga: Gerindra Bantah Prabowo Konsumsi Ivermectin untuk Tangkal Covid-19, Anggap Berita Menyesatkan

"Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan, ya."

"Saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat."

"Tapi yang saat ini penting, ya kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," tuturnya.

Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Ubah Aturan, Orang yang Ingin ke Bali Tak Boleh Tes Pakai GeNose Lagi

Sebelumnya, BEM UI menyebut Presiden Jokowi the king of lip service.

Melalui akun @BEMUI_Official, organisasi kampus itu secara blakblakan menyebut Presiden Jokowi sebagai the king of lip service.

Postingan tersebut bergambar Presiden Jokowi yang menggunakan mahkota berwarna merah.

Berita Terkini