Berita Nasional

Kritik BEM UI Dipermasalahkan, Gus Nadirs: Pemimpin Otoriter Anggap Semua Kritik sebagai Penghinaan

Gus Nadirs menyebut hanya pemimpin otoriter yang mempermasalahkan adanya kritik atau bahkan menganggapnya sebagai hinaan.

Editor: Feryanto Hadi
nadirhosen.net
Gus Nadir 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Tokoh Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen atau Gus Nadirs turut bersuara dengan polemik yang terjadi setelah akun BEM Universitas Indonesia memberikan kritiknya kepada Presiden Joko Widodo.

Sejumlah pengurus BEM UI dipanggil pihak rektorat seusai kritiknya itu viral di media sosial.

Gus Nadirs menyebut, kritik terhadap pemimpin adalah hal lumrah dan bisa disampaikan dengan berbagai cara.

Ia menyebut, hanya pemimpin otoriter yang mempermasalahkan adanya kritik atau bahkan menganggapnya sebagai hinaan.

Baca juga: Heran Kritik BEM UI Dipersoalkan, Jansen: Di Lingkar Istana Isinya Aktivis yang Dulu Tukang Kritik

Baca juga: Berniat Maju di Pilpres 2024, Ferdinand Hutahaean Siap Gandeng Puan Maharani Jadi Cawapresnya

"Pemimpin yang otoriter akan menganggap semua kritikan sebagai penghinaan. Sebaliknya, pemimpin yang demokratis akan memahami kritikan bisa diekspresikan lewat kartun, jargon dan satir. Semuanya sah. Tapi ya buzzer mana paham kajian tingkat tinggi begini. Tahunya cuma main tagar," tulisnya di Twitter dikutip pada Senin (28/6/2021)

Melalui akun @BEMUI_Official, mereka mengunggah foto presiden Jokowi dengan mengeditnya menggunakan mahkota di kepalanya.

Akun tersebut menulis, presiden Jokowi kerap mengumbar janji.

Namun, Jokowi akhirnya tidak memenuhi janjinya tersebut.

Baca juga: BEM UI Sebut Jokowi The King of Lipe Service, Ferdinand Marah: Mahasiswa Terjangkit Virus Kadrun

Baca juga: Hakim Vonis Habib Rizieq 4 Tahun, Felix Siauw: Kezaliman Akan Diperhitungkan di Dunia dan Akhirat

Jokowi juga disebut kerap memberikan pernyataan yang tidak selaras dengan kondisi sebenarnya.

Mereka mencontohkan, pernyataan Jokowi yang menyebut dirinya rindu didemo, namun tak juga muncul ketika ada aksi-aksi demonstrasi di Instana Negara.

Juga komitmen Jokowi untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menurut mereka tidak sesuai dengan kondisi saat ini.

"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulis akun tersebut, dilihat pada Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Geger Wacana Tarif Parkir Rp 18.000 Per Jam Bagi Motor, Simak Penjelasan Lengkap Pemprov DKI

Baca juga: Vonis Hukum Habib Rizieq Disorot Media Internasional, Djoko Edhi: Kasus HRS Sudah Jadi Urusan Dunia

"Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata," imbuhnya.

BEM UI: Banyak Ucapan Tidak Sesuai Realita

Terkait postingan tersebut, narahubung yang tertera, Fathan Mubina, mengungkapkan BEM UI menilai apa yang dikatakan oleh orang nomor satu di berbagai kanal pemberitaan tidak sesuai dengan realitanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved