WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belakangan ini kerap ditanya oleh relawan pendukungnya, mengenai Pilpres 2024.
Para pendukung menanyakan bagaiman sikap Jokowi dan para relawan di Pilpres 2024.
Hal itu dikatakan Jokowi saat membuka rapat pimpinan nasional simpul relawan Seknas Jokowi, dengan tema Konsolidasi Organisasi Menuju Transformasi Visi Baru Seknas Jokowi, dalam video yang diterima Tribunnews, Sabtu (12/6/2021).
Baca juga: Pelaku Pungli di Tanjung Priok Ogah Terima Rp 5.000 dari Sopir Kontainer, Minimal Rp 10 Ribu
"Beberapa minggu terakhir ini saya banyak ditanya oleh relawan. Oleh relawan Jokowi di mana-mana."
"Mereka bertanya kepada saya 'Pak, apa arahan Bapak kepada kami menghadapi Pilpres 2004?'"
"Kemudian bertanya lagi, 'apa yang harus kita lakukan?"
Baca juga: Ivermectin Disebut-sebut Ampuh Tangkal Covid-19, Ketua Satgas IDI: Untuk Obati Infeksi Cacing Gelang
"Pertanyaan berikutnya 'masa kita diam saja Pak?" ujar Jokowi menirukan pertanyaan relawan.
Jokowi meminta para relawan pendukungnya bersabar dalam menyikapi Pilpres 2024.
Jokowi meminta para relawan untuk mengamati dan mempelajari peta politik terlebih dahulu.
Baca juga: Bukan Harga Mati, Rumusan Revisi Pasal Karet UU ITE Sangat Mungkin Bisa Berubah Lagi
"Ojo kesusu."
"Mari kita pelajari bersama-sama konstelasi politik, kita pelajari bersama-sama peta politiknya, dengan baik," jawab Jokowi.
Presiden mengatakan masih banyak waktu untuk mempelajari peta dan konstelasi politik tersebut, sebelum pemilu.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Wagub DKI: Masyarakat Mulai Abai Lagi, Mungkin Capek Sudah Setahun Lebih
Dengan mempelajari peta politik, diharapkan keputusan yang diambil matang.
"Saya melihat masih ada waktu yang cukup untuk melakukan itu semuanya," ucap Jokowi.
Sudah Dirayu
Presiden Jokowi mengatakan relawan pendukungnya di Pilpres 2014 dan 2019, sudah dirayu dan ditarik-tarik untuk mendukung sejumlah calon yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024.
"Sekarang saja sudah ada relawan Jokowi yang ditarik-tarik untuk mendukung si A."
"Sudah ada yang dirayu-rayu untuk mendukung si B, dan dirangkul oleh si C," ungkap Jokowi.
Baca juga: Kategori Obat Keras, Penggunaan Ivermectin untuk Pasien Covid-19 Harus dengan Resep Dokter
Meskipun demikian, kata Presiden, masih banyak relawan pendukungnya yang masih menungggu arahan untuk bersikap pada Pilptres 2024.
Jokowi mengaku paham dengan kondisi tersebut.
Relawan pendukungnya di Pilpres 2014 dan 2019 sangatlah seksi, sehingga banyak calon yang meminta dukungan.
Baca juga: INI Syarat Penerima Vaksin Covid-19 Usia 18 Tahun ke Atas di Jakarta, KTP Luar DKI dan WNA Bisa Ikut
Karena, harus diakui para relawan tersebut telah berhasil mengantarkannya duduk di kursi RI 1 selama 2 periode.
"Saya tahu relawan Jokowi termasuk Seknas Jokowi ini seksi, seksi."
"Pasti akan ditarik-tarik ke sana-ke mari oleh para calon yang ingin maju pada pemilihan presiden 2024. "
"Akan menjadi rebutan banyak pihak untuk didekati," tuturnya.
Bakal Bersikap
Presiden Jokowi akan berbicara mengenai Pilpres 2024.
Pada waktunya nanti, ia akan bersikap mengenai arah dukungan politik pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Nanti pada saatnya saya akan berbicara," cetus Jokowi.
Baca juga: Megawati: Kepemimpinan Strategik Tidak Bisa Berdiri Atas Dasar Pencitraan
Jokowi mengaku akan mengarahkan sikap relawan relawan pendukungnya pada Pemilu 2024.
Relawan pendukungnya saat ini, sudah ada yang dirayu untuk mendukung salah satu kandidat yang digadang-gadang akan maju pada Pemilu Presiden 2024.
"Saya akan menyampaikan ke mana kapal besar relawan Jokowi ini, akan kemudinya kita arahkan," ujarnya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Naik 300 Persen dalam Waktu 10 Hari, BOR Tembus 62,13 Persen
Untuk saat ini, Jokowi meminta relawannya fokus membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19, yang menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi.
Jokowi juga mengajak para pendukungnya untuk ikut mengawal agenda-agenda strategis nasional pemerintah, yang akan menjadi legacy untuk diberikan kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
"Kesehatan dan keselamatan rakyat harus yang paling diutamakan, dan Indonesia harus tangguh menghadapi pandemi."
"Tapi kita juga ingin kehidupan ekonomi bisa segera tumbuh," paparnya. (Taufik Ismail)