Politik Jakarta

Sambangi Balai Kota, AHY Bantah Ajak Anies Baswedan Berpasangan dalam Pilpres 2021

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Kolase: Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono membantah, tengah membahas peta politik untuk ajang Pemilu 2024 dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Apalagi membicarakan kemungkinan mereka berpasangan dalam Pilpres 2024.

Namun kedatangan AHY ke kantor Anies untuk menjalin silaturahmi karena pernah bertarung bersama dalam ajang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

“Belum, kami tidak berbicara ke sana ya. Kami ini sama-sama sedang menjalankan amanah, beliau (Anies) mendapatkan amanah warga Jakarta menjadi gubernur selama lima tahun, saya juga mendapatkan amanah menjadi Ketum Partai Demokrat selama lima tahun juga,” kata AHY usai bertemu Anies di Balai Kota DKI pada Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Saat Rumah Nus Kei Diserang, John Kei Mengaku Tengah Membaca Alkitab dan Berdiskusi dengan Pendeta

Baca juga: Kunjungi Pabrik Beras di Sragen dan Karanganyar, Pengusaha Beras Beri Dukungan Anies di Pilpres 2024

Karena itu, kata AHY, tidak ada pembicaraan politik praktis yang terlalu jauh seperti Pemilu 2024 mendatang dengan Anies.

Namun AHY ingin meyakinkan, pandemi Covid-19 ini diperlukan kehadiran semua pihak termasuk pemerintah, partai politik, maupun elemen masyarakat.

“Itulah diskusi kami semua dengan banyak pengalaman diskusi yang dilakukan, kami bisa memperkuat upaya untuk berkontribusi demi masyarakat,” ucap AHY.

Walau pernah menjadi rival di Pilkada DKI, AHY memastikan hubungan dengan Anies lebih sekadar teman biasa, yaitu hubungan persahabatan. Hubungan itu, kata dia, juga tidak mempengaruhi adanya perbedaan gagasan antar mereka.

Baca juga: Survei Capres Terbaru Litbang Kompas, Jokowi Kalahkan Prabowo dan Anies Jika Boleh Jabat 3 Periode

Baca juga: Tanggapi Survei Kompas, Partai Demokrat: Pemerintah Masih Punya Banyak PR yang Harus Diselesaikan

“Mas Anies itu juga selalu mengatakan bahwa dalam demokrasi yang sehat, kita harus terus bersahabat dalam menyampaikan gagasan. Jadi, gagasan itu tidak selalu sama tetapi ada substansi besar yang kita yakini perlu untuk dibicarakan,” katanya.

“Tentu kami bersahabat, pernah satu masa kami berkompetisi tetapi begitu selesai kembali kami bersahabat. Tentunya ini juga butki bahwa hari ini saya datang dan bukan hanya kali ini, terus berkomunikasi walaupun tidak setiap saat untuk terus memberikan dukungan satu sama lain,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku membahas sejumlah tantangan dengan AHY, di antaranya pandemi Covid-19 dan tantangan menghadapi gejolak di tubuh partai.

Baca juga: Musni Umar sebut Partai Ummat Hebat dan Menarik, Singgung Sosok Amien Rais hingga Satrio Piningit

Baca juga: Simulasi Pilpres 2024 Terbaru, Pasangan Anies Baswedan-AHY Tempel Ketat Prabowo-Puan Maharani

Seperti diketahui, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sempat berupaya mengambil kepemimpinan AHY sebagai Ketum PD lewat Konferensi Luar Biasa (KLB) PD di Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara beberapa waktu silam.

“Saya sampaikan apresiasi kepada mas Agus dan seluruh jajaran Partai Demokrat yang selama ini telah bekerja bersama. Dan Partai Demokrat baru saja melewati ujian yang tidak sederhana, insyaAllah ini akan membuat kepemimpinan dan partainya makin solid serta memberikan manfaat bagi semua,” jelas Anies. 

Simulasi Pilpres, Anies-AHY tempel Prabowo-Puan

Nama Menhan Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi,mendapat dukungan terbanyak di simulasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Adapun pilpres 2024 diprediksi akan diikuti tiga pasangan calon (paslon), dengan paslon Prabowo Subianto-Puan Maharani tempati urutan teratas.

Hal itu berdasarkan hasil survei Indomatrik bertajuk ‘Persepsi & Perilaku Publik Terhadap Tingkat Elektabilitas Pasangan Capres/Cawapres RI Yang Potensial Maju Didukung Partai 2024’.

Baca juga: Mengenal Blockchain, Apa dan Fungsinya dalam Transaksi Mata Uang Kripto?

Baca juga: Penjualan Mobil pada Maret Tembus Lebih Dari 85.000 Unit, Begini Penjelasan Gaikindo

"Terkait Pilpres 2024, mayoritas pemilih menyatakan akan menjatuhkan pilihannya pada pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 27,85 persen."

Baca juga: Arief Poyuono Desak KPK Dibubarkan, Katanya Sudah Jadi Sarang Ular Anaconda

"Disusul gandengan birokrat dan militer Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di urutan kedua dengan persentase 17,55 persen."

"Dan pasangan politikus Golkar dan PKB, Airlangga Hartarto-Muhaimin Iskandar menempati urutan ketiga dengan 8,64 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Indomatrik Husin Yazid, saat memaparkan hasil surveinya, Jumat (23/4/2021).

“Pemilih yang masih belum menentukan namun akan mengikuti saat perhelatan pilpres berlangsung di 2024, sekitar 45,96 persen,” imbuhnya.

Baca juga: Ternyata Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang Minta AKP SRP Bantu Urus Kasus Wali Kota Tanjungbalai

Husin menjelaskan, gandengan sosok pasangan di atas, berdasarkan aturan normatif dan asumsi-asumsi lembaganya.

“Pertama berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum."

"Di mana diatur pada pasal 169, persyaratan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan dalam 1 (satu) pasangan oleh partai atau gabungan partai politik peserta pemilu."

Baca juga: Nilai Tes Penyidik KPK yang Disuap Wali Kota Tanjungbalai di Atas Rata-rata, tapi Integritas Anjlok

"Yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR."

"Atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya,” jelas Husin.

Kedua, lanjut Husin, asumsi nama-nama sosok figur yang berpotensi besar akan diusung oleh partainya.

Baca juga: Prabowo Bilang Oksigen di KRI Nanggala-402 Masih Cukup Beberapa Hari Lagi, Optimis Segera Ditemukan

Ketiga, asumsi sosok tokoh independen yang memiliki popularitas memadai/layak maju, yaitu tokoh terindikasi akan digadang-gadang dan diusung oleh PKS dan Nasdem, yakni sosok Anies Baswedan.

Keempat, jelas Husin, asumsi potensi terbangun koalisi.

Karena, partai-partai besar dianggap mampu berkomunikasi dalam lobi-lobi politik, meyakinkan partai menengah dan bawah.

Baca juga: Perintah Panglima TNI kepada Tim SAR KRI Nanggala-402: Tabah, Sampai Akhir!

“Kelima, asumsi potensi memimpin koalisi."

"Karena partai besar dianggap mampu memimpin koalisi dampak memiliki pengaruh dan dukungan besar dari rakyat,” ulasnya.

Husin menambahkan, survei lembaganya menggambarkan simulasi asumsi potensi terbangunnya koalisi antara Partai Gerindra dan PDIP sebesar 31,90 persen.

Baca juga: Harta Penyidik KPK yang Disuap Tak Sampai Rp 500 Juta, Kekayaan Wali Kota Tanjungbalai Rp 11 Miliar

Sosoknya sendiri diwakili Prabowo Subianto dengan putri Megawati Sukarnoputri, Puan Maharani.

“Sosok Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, sebagai asumsi terbangunnya koalisi partai Golkar, PKB, dan PPP sekitar 26,52 persen."

"Begitu juga figur Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono, diasumsikan terbangunnya koalisis partai PKS, Nasdem, PD dan PAN sebesar 31,87 persen,” bebernya.

Baca juga: Polisi Bakal Periksa Orang-orang Terdekat Jozeph Paul Zhang, Red Notice Segera Terbit

Husin mengatakan, modal tingkat elektabilitas asumsi pasangan-pasangan tersebut disokong secara linier berbanding lurus dengan kepemilikan tingkat popularitas di mata publik.

Kategori capres, kata dia, di mana Prabowo Subianto dengan tingkat keterkenalan sekitar 96,89 persen.

Di urutan kedua sosok birokrat Anis Baswedan dengan tingkat keterkenalan 81,46 persen.

Baca juga: Penyidik KPK yang Disuap Wali Kota Tanjungbalai Kenal Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Lewat Ajudan

“Figur ketua umum Golkar Airlangga Hartarto juga berpotensi besar akan diusung partai berlambang beringin diasumsikan maju 2024."

"Menempati urutan ketiga dengan tingkat keterkenalan di mata publik sebesar 69,85 persen,” imbuh Husin.

Husin mengatakan untuk kategori cawapres, Puan Maharani diasumsikan berpotensi besar diusung PDIP, memiliki tingkat keterkenalan sekitar 72,55 persen.

Baca juga: DAFTAR 27 Warga Indonesia yang Bakal Jadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab, Ada Nama Anda?

Sementara, figur Ketum Partai Demokrat AHY, juga diasumsikan berpeluang besar diusung untuk maju, dengan keterkenalan 73,30 persen.

Sedangkan figur Ketum PKB Muhaimin Iskandar juga diasumsikan berpeluang besar diusung partai, dengan tingkat keterkenalan sebesar 68,35 persen.

Husin meyakini didasarkan peraturan perundang-undangan pemilu dan asumsi-asumsi yang Indomatrik bangun, paling banyak hanya terdapat tiga sosok pasangan yang berpotensi dan layak maju di perhelatan pilpres 2024.

Baca juga: Tsunami Covid-19, Orang Asing dari India Dilarang Masuk Indonesia Mulai 25 April 2021

Survei Indomatrik tersebut menggunakan metode simple random sampling, responden yang terdistribusi secara acak di seluruh nusantara.

Yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, sebagai pemilih ketika survei dilakukan, diambil secara proporsional pada tingkat provinsi dan random di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, kampung/RW/RT.

Survei digelar pada 2-10 April 2021. Margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Jumlah sampel responden yang diwawancara sebanyak 1.200 responden warga Indonesia

Berita Terkini