Virus Corona

Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Sudah Satu Digit tapi Angka Kematian Masih di Atas Rerata Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus menurun.

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus menurun.

Rata-rata kasus aktif di Indonesia lebih baik ketimbang rata-rata kasus aktif dunia.

"Di Indonesia kasus aktifnya sudah single digit atau 7,61 persen."

Baca juga: Kompolnas Tak Lihat Ada Polwan Periksa Pengunjung Wanita Saat Zakiah Aini Tebar Teror di Mabes Polri

"Di mana global 17,29 persen," kata Airlangga usai rapat internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/4/2021).

Tidak hanya kasus aktif, menurut Airlangga tingkat kesembuhan di Indonesia juga lebih baik dibandingkan global.

Kasus kesembuhan di Indonesia mencapai 89,68 persen, sedangkan dunia mencapai 80,53 persen.

Baca juga: Penjual Senjata yang Dipakai Zakiah Aini Dibekuk di Aceh, Polisi Dalami Motif dan Cara Belinya

"Tinggal yang terkait dengan tingkat angka kematian, kita masih di atas global yaitu 2,72 persen, sementara Global 2,18 persen," ungkapnya.

Terkait PPKM Mikro, kata Airlangga, mayoritas provinsi yang menerapkan kebijakan, mengalami penurunan kasus aktif.

Kecuali Banten, semua provinsi mengalami penurunan kasus.

Baca juga: LOWONGAN Kerja Reporter Tribun Network-Warta Kota, Simak Syaratnya Ya

"Banten terjadi kenaikan dan karena memang Banten semula hanya Tangerang, sekarang sudah seluruh provinsi (naik)."

"Di Banten kemarin juga dilakukan testing secara masif," paparnya.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 30 Maret 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 381.090 (25.8%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 249.307 (8.9%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 168.313 (8.4%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 139.245 (12.7%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 63.463 (3.5%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 59.536 (4.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 39.484 (2.8%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 36.809 (2.3%)

RIAU

Jumlah Kasus: 34.592 (3.6%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 33.200 (0.9%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 31.602 (3.6%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 27.615 (2.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 27.263 (3.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 19.531 (2.2%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 17.625 (1.9%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 17.072 (1.1%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 15.361 (1.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 13.990 (0.5%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 12.325 (0.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 11.181 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 11.107 (0.2%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 10.260 (1.2%)

ACEH

Jumlah Kasus: 9.862 (1.8%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 9.552 (1.0%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 9.296 (0.1%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 9.162 (1.0%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 8.290 (1.0%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 7.352 (0.9%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 6.198 (0.3%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 5.489 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 5.426 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 5.364 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 5.131 (0.7%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 4.322 (0.5%). (Taufik Ismail)

Berita Terkini