Berita Nasional

Berniat Bela Ganjar Pranowo terkait Buku 'Pak Ganjar Tidak Salat', Tsamara Dipermalukan Warganet

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Pusat PSI Tsamara Amany Alatas.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany menjadi bahan tertawaan warganet setelah membuat cuitan pembelaan terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait viralnya sebuah soal dalam buku pelajaran siswa Sekolah Dasar (SD).

Dalam cuitannya, Selasa (10/2/2021), Tsamara awalnya menyanjung respon dari Ganjar Pranowo terkait viralnya tangkapan layar soal itu.

"Salut dengan respons Pak @ganjarpranowo yang rileks," tulis Tsamara Amany dikutip dari laman Twitternya, Selasa (10/2/2021).

Tsamara kemudian menyinggung soal fitnah dan serangan dari buku itu yang ia sebut 'muarahan'.

Viral Soal Dalam Buku sebut Ganjar Tidak Bersyukur dan Jarang Salat, Ferdinand Hutahaen Berang

Ia juga menuding penggunaan buku pelajaran sebagai upanya menyerang lawan politik.

"Fitnah & serangan semacam ini begitu murahan. Bisa-bisanya menggunakan buku pelajaran sebagai upaya menjatuhkan lawan politik," tulis Tsamara lagi.

Terkait cuitan itu, warganet meresponnya beragam.

Namun, sebagian menertawakan bahkan menyesalkan sikap dari Tsamara yang tidak mengikuti perkembangan berita terkait viralnya soal dalam buku pelajaran itu.

Warganet Riuh Bandingkan Kematian Ustaz Maaher di Penjara dengan Foto Mesra Abu Janda-Pigai

Dimana, pihak penerbit sudah menyatakan bahwa buku itu diterbitkan pertama kali pada 2009 dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan Ganjar Pranowo yang saat ini menjadi gubernur Jawa Tengah.

"Nama itu Org lain juga Banyak. Coba Kumpul kan Yg nmanya Ganjar, pasti jamin Banyak. Kok malah baper," tulis @Dpram_Back.

"Terus budi2, ibu budi di gini in biasa aj, ad yg berlebihan saja menanggapinya kok baper!!! aneh jg. Budi aj sering di tulis di buku2 anak sekolah slow aj," balas @Fitrian_No11

"Kok pada merasa terancam banget nama itu disebut di buku, itu buku tahun 2009," tulis @aldimsyarif27

"Buku 2009 dibahas, mungkin loe juga belum sekolah........makanya gak tahu, kasihan amat," tulis @SIR_Pribadi

Novel Baswedan Singgung Kematian Ustaz Maaher, Muannas Alaidid Berang, Singgung Dosa Lama Novel

PPKM Mikro, Mall dan Restoran Buka hingga Pukul 21.00, Netty: Ini Bukan Pengetatan tapi Pelonggaran

Penjelasan penerbit

Sebuah mata pelajaran Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas III SD viral di medsos.

Gara-garanya ada pertanyaan yang mengaitkan nama Pak Ganjar yang tak pernah bersyukur, bahkan tak pernah salat.

Memang pertanyaan dengan jawaban multiple choice tersebut menyebut Pak Ganjar sebagai Ganjar Pranowo.

Komentar Husin Shihab yang Laporkan Ustaz Maaher ke Polisi: Perkara Dia di Dunia Sudah Selesai

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi enteng nama Pak Ganjar yang tak pernah bersyukur dalam buku mata pelajaran SD. Mungkin itu kritik buat saya. (dok. Humas Pemprov Jateng)

Namun publik langsung mengkaitkan dengan Ganjar Pranowo yang belakangan populer sebagai salah satu kandidat calon Presiden 2024 mendatang.

Novel Baswedan Singgung Kematian Ustaz Maaher, Muannas Alaidid Berang, Singgung Dosa Lama Novel

 General Manager PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo Mas Admuawan menanggapi viralnya nama Ganjar dalam buku pelajaran tersebut.

"Terkait nama Pak Ganjar yang ada di buku agama kita, tadi dari Kesbangpol Jateng itu sudah klarifikasi ke sini kami juga yang menemui dan menjelaskan. Dan juga dari Polresta Solo," kata dia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021).

Dia menegaskan, nama Ganjar tersebut sebenarnya tidak ada kaitannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Begini Kronologi Oknum TNI Anggota Satgas Covid-19 Rudapaksa Wanita Pemalsu Surat Rapid Test

"Jadi Pak Ganjar itu sekadar contoh sebuah nama di soal saja. Terbitnya tahun 2009. Sementara Pak Ganjar (Gubernur Jateng) mulai 2013. Jadi empat tahun sebelumnya," kata dia.

General Manager Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo Mas Admuawan saat memberikan klarifikasi viralnya foto soal mata pelajaran yang menyebut nama Ganjar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021). (KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)

Mengenai munculnya nama Ganjar dalam buku pelajaran agama, kata Admuawan, buku itu terbit tahun 2009.

Ketika itu, nama Ganjar belum dikenal seperti sekarang ini.

Sementara, dalam kode etik penyuntingan buku pelajaran ada beberapa yang diacu sebagai dasar penerbitan buku.

"Di antaranya adalah tidak boleh menyebut SARA, tidak boleh juga bias gender harus mengakomodir keberagaman, kebhinekaan, memupuk nasionalisme ini kita laksanakan," ungkap dia.

Ali Mochtar Ngabalin Dikabarkan Positif Covid-19

"Bahkan, kalau kita mencantumkan nama dari luar seperti Mikhael atau apa itu tidak boleh. Nah, nama saya kan komplit. Kebetulan salah satu nama yang tercantum di buku kami adalah Pak Ganjar," sambung dia.

Nama Ganjar masih tercantum dalam buku pelajaran itu, karena belum ada perubahan kurikulum, sehingga tidak dilakukan revisi.

"Sementara buku agama kita itu kurikulumnya itu revisinya kecil-kecil tidak total. Sehingga namanya itu tetap terbawa. Sama sekali kita tidak kepikiran dan tidak mengaitkan bahwa nama Pak Ganjar dalam buku kita adalah Ganjar Pranowo tidak sama sekali," ungkapnya.

Pihaknya justru terkejut setelah mengetahui foto soal mata pelajaran yang menyebut nama Ganjar viral di media sosial.

Terkait PPKM Mikro, DKI Sudah Lebih Dulu Menerapkan Kebijakan Wilayah Pengendalian Ketat

Admuawan mengatakan berjanji akan segera merevisi nama Ganjar dalam buku mata pelajaran agama itu.

"Padahal kami tidak berpersepsi, tidak ada tendensi sama sekali. Apalagi mendiskreditkan. Kami mohon maaf atas tidak perkenan, ketidaknyamanan itu. Kita berjanji akan kita revisi," kata dia.

Pihaknya juga akan menerbitkan surat ke cabang penerbitan Tiga Serangkai untuk disampaikan kepada pengguna buku tersebut bahwa nama Ganjar yang tertulis bukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Admuawan menegaskan, dia siap bertemu Ganjar Pranowo guna meluruskan permasalahan tersebut.

Jokowi Siapkan 5.000 Vaksin Covid-19 untuk Wartawan, Wagub Ariza: Mudah-mudahan Bisa Ditambah Lagi

"Kita bersedia untuk sowan ke Pak Ganjar menjelaskan ini bahwa kita tidak ada tendensi apapun. Apalagi di berita-berita itu sudah dipelintir," ucap dia.

Admuawan menyebut nama Ganjar dalam mata pelajaran agama hanya satu soal.

Tetapi diulang karena buku mata pelajaran ini dicetak lima kali, yakni tahun 2009, 2012, 2015, 2018 dan 2020.

Diberitakan sebelumnya, foto soal mata pelajaran yang menyebut nama Ganjar viral di media sosial.

Dramatis, Video Detik-detik, Jenazah Nenek Meninggal saat Banjir Cikarang, Dibawa Pakai Perahu Karet

Lantas, foto soal itu menjadi ramai diperbincangkan oleh warganet di Twitter karena menghubungkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Wah, serangan sudah mulai diarahkan ke Ganjar. Mengerikan pola kayak gini," tulis pengunggah di Twitter.

Kemudian, dalam cuitan itu ditampilkan foto soal tersebut.

Soal dengan Nama Pak Ganjar

Soal nomor 9 yang berbunyi: Walaupun mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur dengan menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha. Pak Ganjar termasuk orang yang

a. beruntung

b. beriman

c. rugi

d. sukses

Soal selanjutnya, "Meskipun sudah mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah melaksanakan salat. Pak Ganjar termasuk orang yang

a. beruntung

b. beriman

c. bangkrut

d. rugi

Tanggapan Ganjar

Mengetahui hal tersebut, Ganjar mengaku sempat kaget saat diberitahu beredarnya foto soal yang menyebut nama Ganjar.

Ganjar mengaku akan klarifikasi apakah memang benar ada soal tersebut dan adakah motif tertentu dalam membuat soal.

Soal tersebut terdapat dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan PT Tiga Serangkai tahun 2020.

"Buku dari Tiga Serangkai itu, ya? Saya sih nanti biar dicek temen-temen untuk klarifikasi dulu saja siapa yang nulis, benar tidak, motifnya apa. Biar tidak jadi keributan," kata Ganjar, Selasa (9/2/2021).

Ganjar tak tahu menahu jika hal tersebut dikaitkan dengan politik. "Enggak tahu ya (kalau dihubungkan dengan politik)," ujarnya.

Ganjar menganggap soal itu sebagai kritikan bagi orang bernama Ganjar agar rajin ibadah.

"Mungkin kritikan buat saya. Salat harus kencang, kalau Idul Adha harus sembelih sapi. Mungkin penulisnya memberi kritik untuk yang namanya Ganjar, tapi kan Ganjarnya banyak," jelasnya.

Novel Baswedan Singgung Kematian Ustaz Maaher, Muannas Alaidid Berang, Singgung Dosa Lama Novel

Berita Terkini