Vaksinasi Covid19

Seperti Update Kasus Covid-19, Pemerintah Diminta Rutin Laporkan Progress Program Vaksinasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan vaksinasi Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021), di Istana Merdeka, Jakarta.

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pemerintah diharapkan terbuka atas progress dan data vaksinasi Covid-19 yang mulai berjalan sejak pertengahan Januari 2021.

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Tri Agung Kristanto, meminta pemerintah melaporkannya secara berkala kepada publik, agar masyarakat paham dan mengerti program nasional ini berjalan baik.

"Pemerintah perlu melaporkan progress vaksinasi Covid-19 ini."

Baca juga: KNKT Kini Pimpin Pencarian CVR SJ 182 Setelah Operasi SAR Dihentikan, Jokowi Berharap Ketemu

"Sama seperti halnya melaporkan setiap hari kasus terkonfirmasi Covid-19," ujar Tri dalam diskusi virtual 'Vaksinasi Covid-19 Perubahan Perilaku dan Diseminasi Informasi,' Jumat (22/1/2021).

Sementara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pula agar pemerintah membuka data penerima vaksin Covid-19 kepada daerah.

Selama ini menurutnya, data tersebut masih dipegang oleh pemerintah pusat, sehingga pemda sulit mencari tahu siapa saja penerima vaksinasi tersebut.

Baca juga: Pemerintah Siap Luncurkan Vaksinasi Covid-19 Berbayar, tapi Harus Murah, Orang Kaya Diminta Sabar

"Data itu masih kewenangan pusat, jadi saya itu tidak tahu siapa yang belum menerima vaksin."

"Serahkanlah data penerima vaksin secara desentralisasi kepada daerah."

"Orang lapangan tahu betul mana yang parah, mana yang tidak," ujar pria yang karib disapa Kang Emil ini.

Baca juga: Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, Ini 4 Jenderal yang Berpeluang Jabat Kabareskrim Versi IPW

Di Jawa Barat, dari data pemerintah pusat, ada 19 ribu penerima vaksin Covid-19 tahap pertama di Jawa Barat.

Namun, hingga saat ini baru 4 ribu tenaga kesehatan yang menerima suntikan vaksin.

"Yang gagal disuntik vaksin ini bagi dua kategorinya."

Baca juga: Prabowo Bakal Rekrut 25 Ribu Anggota Komponen Cadangan, Ini Fasilitas yang Didapat

"Pertama, penerimanya tidak bisa divaksin karena tekanan darah di atas 140, serta kedua karena tidak datang," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 secara gratis pada Rabu, (13/01/2021) pagi.

Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang memulai sekaligus memperoleh suntikan dosis vaksin Covid-19 perdana.

Baca juga: DAFTAR Harta Kekayaan 5 Jenderal Calon Kapolri, Komjen Arief Sulistyanto Paling Tajir

Halaman
123

Berita Terkini