Kenapa harus ada angkot Si Benteng ini, karena memang sesuai amanat Undang-undang pemerintah harus memberikan pelayanan transportasi yang aman, nyaman dan murah untuk masyarakat.
Aman karena ini langsung diawasi oleh Dishub.
Nyaman dari segi fasilitas lebih baik dari angkutan konvensional karena ada AC, kapasitasnya juga lebih besar mencapai 12 penumpang.
Murah tarifnya Rp. 2.000 ini membantu ekonomi masyarakat.
Harapan kami secara bertahap pengguna kendaraan pribadi bisa beralih ke angkutan massal.
Sehingga bisa mengurangi beban kemacetan di Kota Tangerang.
Baca juga: Crazy Rich Surabaya Menangkan Gugatan 1,1 Ton Emas dari PT Antam, Ini Kronologi Awal Mula Kasusnya
Baca juga: Airin Sebut, Penyintas Covid-19 di Kota Tangerang telah Donor Ratusan Kantong Plasma Konvalesen
Baca juga: Profil dan Jejak Karier Marullah Matali, Putra Betawi yang akan Dilantik Sebagai Sekda DKI Hari Ini
Bagaimana dengan nasib para angkot konvensional lainnya?
Kami menggunakan sopir angkot yang berhimpitan dengan rute angkot Si Benteng ini.
Kalau mereka narik angkot konvensional pendapatannya jauh dari yang diharapkan, tapi di angkot Si Benteng ini ada kepastian.
Gajinya Rp 4 juta per bulan jadi sopir angkot Si Benteng. Ini berpihak ke masyarakat kecil.
Tidak ada gesekan dengan sopir-sopir angkot lainnya.
Di rute yang lain angkot konvensional juga masih tetap beroperasi seperti biasanya.
Tidak ada persoalan larena rute angkot Si Benteng ini kan beda. Ini solusi untuk semua pihak.
Bagaimana juga dengan Bus Tayo Koridor Bandara yang juga diluncurkan pekan ini?
Bus Tayo singkatan Tangerang Ayo. Ini merupakan Bus Trans Kota Tangerang. Semuanya ada 6 koridor dari target 5 tahunan yang sudah kami siapkan.