Berita Video

VIDEO Pabrik Tempe Bekasi Kembali Beroperasi Setelah Mogok karena Kedelai Mahal

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Ahmad Sabran
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pembuatan tempe di kawasan Gang Mawar, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (3/1/2021).

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI---Produsen tempe di Bekasi, Jawa Barat mulai kembali produksi, pada Minggu (3/1/2021), setelah tiga hari mogok.

Wartakotalive.com menyambangi salah satu lokasi produksi tempe milik Saari (60) di Gang Mawar, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Para pekerja terlihat berbagi tugas mulai dari melakukan proses pengolahan kedelai, meragi, hingga pencetakan bentuk tempe.

Baca juga: Pelajari Keputusan Pemerintah, Kesimpulan Hamdan Zoelva FPI Bukan Ormas Terlarang Seperti PKI

Tempe yang sudah selesai diragi lalu dicetak untuk kemudian disimpan di rak bersusun untuk proses fermentasi.

Saari (60) mengungkapkan hari ini merupakan hari pertama produksi tempe. Setelah tiga hari tidak berjualan tempe karena libur produksi.

"Sudah tiga hari libur dari Jumat 1 Januari 2021, baru mulai sekarang. Kemungkinan besok Senin sudah ada atau paling lambat Selasa," katanya, pada Minggu (3/1/2020).

Baca juga: Tempe dan Tahu Langka Buntut Pengrajin Mogok Produksi, Warga Rela Beli dengan Harga Tinggi

Di Gang Mawar itu terdapat belasan produsen tempe, mereka semua serempak kembali memulai produksi pada hari ini Minggu (3/1/2021).

Keputusan ini sangat berat karena harus produksi dengan harga kedelai yang naik.

"Besok mulai ada lagi (tempe), walaupun harga masih naik. Karena kalau kelamaan tidak bisa menghidupi keluarga, engga bisa makan, engga bisa ngerokok," tutur dia.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tempe di Bekasi Menjerit Mogok Produksi Tiga Hari

Saari menyebut masih belum berani menaikkan harga jual.

Untuk harga tempe masih tetap dijual Rp 4000 per batang dengan ukuran 2,5 meter. Akan tetapi, untuk ukuran tempenya dikurangi.

"Biasanya penuh, sekarang di kurangin. Misalnya 1 kilo bisa 8 ons, nantinya kalau pembelinya bilang enteng engga kaya kemarin. Nanti tinggal bilang maaf memang lagi mahal harganya," ungkapnya.

Jika harga kedelai terus mengalami kenaikan, tak menutup kemungkinan harga tempe terpaksa dinaikkan.

Baca juga: Sudah Tiga Hari Tempe dan Tahu Hilang di Bekasi, Tukang Nasi Uduk Ganti Orek Tempe Pakai Telur Suwir

"Kalau harga kedelai malah naik lagi, ya opsi terakhir harga kita naikkan. Tapi engga besar bisa Rp 500 hingga Rp 1000, itupun terpaksa," imbuhnya.

Dalam satu hari, dirinya biasa belanja kedelai satu kwitantal atau 100 kilogram. Diketahui harga normal kedelai satu kwintal sebesar Rp 680 ribu, saat ini menjadi Rp 930 ribu.

Halaman
123

Berita Terkini