WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Fakta daun pisang putih tengah viral di media sosial.
Disebutkan, pohon pisang itu awalnya memiliki daun yang berwarna hijau layaknya pohon pisang pada umumnya.
Namun satu atau dua daun yang ada di bagian atas atau yang masih muda, justru mengeluarkan warna putih.
Sebuah video berdurasi 50 detik diunggah di akun YouTube Anak Soleh.
Baca juga: Biaya Umrah Naik 30 Persen Jadi Rp 33-35 Juta dan Hanya Diberangkatkan dari 4 Bandara Ini
Baca juga: Minum Alkohol dan Hidup Bersama Tanpa Ikatan Pernikahan Alias Kumpul Kebo Diizinkan Uni Emirat Arab
"Nganeh-nganehi guys, nganeh-nganehi. Godong gedang warnane putih koyo mori. Thukule nang sanding kuburan. Bulung Cangkring, Bulung Cangkring, Kali Doro, pertelon Kalban. Obah-obahing jaman guys, wit gedhang thukul mori," kata suara seorang perempuan yang ada dalam rekaman video tersebut.
Atau dalam bahasa Indonesia, berarti:
"Aneh-aneh saja guys. aneh-aneh saja. Daun pisang warnanya putih kayak kain kafan. Tumbuhnya di dekat kuburan. Bulung Cangkring, Bulung Cangkring, Kali Doro, pertigaan Kalban. Bolak-baliknya zaman guys, pohon pisan tumbuh kain kafan."
Baca juga: Bocah Hidup Sendiri di Gubuk Reot Di Tengah Semak Belukar
Video itu pun kemudian banyak disebarkan oleh netizen di Twitter hingga membuat pohon pisang yang terdapat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu viral dan mencuri perhatian masyarakat sekitar.
Lantas, bagaimana penjelasan ahli terkait fenomena tersebut?
Penjelasan ahli
Meski dikaitkan dengan kain kafan karena warnanya yang putih dan secara kebetulan disebut tumbuh di dekat area pemakaman, namun daun pisang unik berwarna putih bersih ini tidak ada kaitannya dengan hal mistis.
Hal itu disampaikan oleh pakar biologi sel dan biokimia di Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Witjaksono kepada Kompas.com, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Jelang Tampil di AFC 2020, Pemain Timnas Futsal Indonesia Semangat Berlatih di Surabaya
Ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan daun pisang unik itu.
Sebelumnya, Witjaksono menjelaskan warna yang ada pada tanaman datang dari adanya pigmen atau chloroplast.
Misalnya warna hijau datang dari chloroplast yang berisi klorofil.