Kebakaran
Mengapa Api di Gedung Kejagung Merambat dari Atas ke Bawah dan Bukan Sebaliknya? Ini Kata Polisi
Api, lanjutnya, semakin membesar setelah terkena cairan pembersih lantai yang berbahan material mudah terbakar, yaitu solar.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Profesor Yulianto, ahli kebakaran dari Universitas Indonesia (UI), menjelaskan penyebab kebakaran menjalar cepat hingga menghanguskan seluruh gedung utama Kejaksaan Agung.
Sumber api pertama kali berada di lantai 6 Aula Biro Kepegawaian Kejagung.
Api kemudian menjalar hingga melahap habis ke lantai dasar gedung tersebut.
Baca juga: Cairan Pembersih Bikin Api dari Puntung Rokok Menjalar Cepat Hanguskan Gedung Kejaksaan Agung
"Di dalam kasus kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung, ada material yang namanya aluminium komposit panel."
"Di bagian instalasinya terdapat bahan yang mudah terbakar."
"Ketika dia terbakar, terjadi tetesan ke bawah."
Baca juga: 3 Calon Kepala Daerah Meninggal Akibat Covid-19, Ada yang Digantikan Istrinya Bertarung di Pilkada
"Tetesan inilah yang menyebabkan di sekitar lantai di bawah juga mengalami temperatur yang sangat tinggi," jelas Yulianto di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Api, lanjutnya, semakin membesar setelah terkena cairan pembersih lantai yang berbahan material mudah terbakar, yaitu solar.
Bahkan, api yang menyala diperkirakan mencapai 900 derajat celcius.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 23 Oktober 2020: Tambah 4.369, Pasien Positif Tembus 381.910 Orang
"Api cepat sekali tumbuh sampai ke temperatur sekitar 700-800, bahkan sampai 900 derajat celcius."
"Karena temperaturnya tinggi, maka seperti disampaikan, dan kami melakukan pengujian langsung, bahwa temperatur kaca pecah itu sekitar 120 derajat celcius."
"Ketika kaca pecah, maka api akan menjilat keluar, karena api membutuhkan oksigen untuk terus tumbuh," terangnya.
Baca juga: Ini Titik Rawan Kemacetan Saat Libur Panjang, Polisi Siapkan Skenario Contraflow dan One Way
Sementara, Kapuslabfor Polri Brigjen Ahmad Haydar menyampaikan alasan api menyambar cepat dari lantai 6 hingga lantai 1 gedung Kejaksaan Agung.
"Prinsip api dari bawah ke atas, kok ini dari atas ke bawah?"
"Akseleran yang dipakai kebetulan di Kejagung menggunakan ACP-ACP."
Baca juga: Begini Tahap Pengembangan Vaksin Covid-19 Hingga Bisa Diproduksi Massal, Libatkan Hewan dan Manusia