WARTAKOTALIVE, KALIDERES - Wahid Ali, perwakilan pengungsi asing di Kalideres, mengungkapkan alasannya berunjuk rasa di tengah pandemi Covid-19.
Mereka ingin UNHCR datang ke tempat pengungsian untuk melihat keadaan mereka.
Hal itu diungkapkan pengungsi ketika berunjuk rasa di depan eks Gedung Kodim 0503 Jakarta Barat, Selasa (18/8/2020).
• Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Staf KPU Yahukimo Papua, Diduga Kabur ke Gunung
"Mereka (UNHCR) larang kami bersama-sama ke kantor mereka di Kebon Sirih."
"Tapi mereka tidak mau cek keadaan kami di sini," ujar Ali, ditemui ketika berunjuk rasa.
Padahal, menurut Ali, pihaknya tidak akan menggelar unjuk rasa jika pihak UNHCR mau mendatangi lokasi pengungsian tersebut.
• Ingat Ya, Pagi Ini Ambil Sikap Sempurna dan Berdiri Tegak pada Pukul 10.17 WIB
Tujuannya, agar UNHCR bertanggung jawab dalam memberikan fasilitas memadai selama mereka berada di pengungsian.
Sebab, menurut Ali, selama ini UNHCR abai dengan nasib mereka di pengungsian.
Justru kata Ali, orang Indonesia yang banyak membantu mereka selama mengungsi.
• Naskah Asli Teks Proklamasi Bakal Dihadirkan pada Upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka
"Selama pandemi Covid-19 pihak UNHCR jangankan membantu, mereka menengok kami saja belum pernah," ungkap Ali.
Sehingga, para pengunjuk rasa kecewa ketika UNHCR melarang mereka datang beramai-ramai dengan alasan Covid-19.
Ali menuturkan, rapat via video conference sudah sering mereka lakukan dengan pihak UNHCR.
• Orangnya Sudah Bebas Murni, KPK Kembali Tegaskan Nazaruddin Bukan Justice Collaborator
Namun, hal itu tidak juga membuahkan hasil.
Para pengungsi harus tetap hidup dalam fasilitas terbatas seperti kekurangan air bersih dan makanan.
"Jadi kami inginnya ke sana ramai-ramai, tidak mau perwakilan dan tidak mau rapat zoom," paparnya.
• Subsidi Gaji Rp 600 per Bulan Cair pada 25 Agustus 2020, Bakal Diserahkan Langsung oleh Jokowi
Sebelumnya, sekitar 200 pengungsi asing yang tinggal di eks Gedung Kodim 0503 Jakarta Barat, nekat melakukan konvoi unjuk rasa, Selasa (18/8/2020) pagi.
Mereka menuntut agar segera diberikan akses ke negara tujuan dan diberikan fasilitas memadai selama mengungsi.
Sempat Positif Covid-19
Dua pencari suaka yang ditampung di eks Gedung Kodim 0503/JB, Kalideres, Jakarta Barat, positif Covid-19.
Sampai saat ini pihak UN Refugee Agency (UNCHR) belum mengambil tindakan terhadap kedua pengungsi tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pencari suaka Wahid Ali.
• 24 Tahun Tanpa Kejelasan, Pengacara Soerjadi dan Buttu Hutapea Minta Kasus 27 Juli Dituntaskan
"Hasil uji swab kemarin ada dua pencari suaka di sini yang dinyatakan positif Covid-19," ungkap Wahid Ali saat dihubungi, Selasa (28/7/2020).
Wahid mengungkapkan, kedua kasus konfirmasi Covid-19 itu merupakan seorang wanita dewasa dan seorang anak perempuan.
Keduanya berada dari keluarga berbeda.
• 25 Persen Tempat Hiburan dan Restoran di Kota Bekasi Langgar Protokol Kesehatan, tapi Tak Berat
Wahid Ali menuturkan, informasi positif Covid-19 itu baru mereka dapatkan dari pihak Puskesmas Kalideres.
Sedangkan pihak UNHCR belum menghubungi mereka untuk mengambil tindakan lebih lanjut dalam menangani dua pencari suaka yang positif Covid-19.
Akibatnya, sementara ini dua pencari suaka itu diisolasi secara mandiri di ruangan terpisah dengan para pengungsi.
• KRONOLOGI Pasien Covid-19 Kabur dari RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Ingin Isolasi Mandiri
"Pihak UNHCR belum ada yang menghubungi kami. Sehingga sementara ini kedua kasus konfirmasi itu isolasi mandiri di sini," papar Wahid Ali.
Saat ini Wahid Ali menjamin kedua pengungsi itu dalam keadaan sehat karena tidak menimbulkan gejala Covid-19.
Namun, Wahid menuntut agar UNHCR lebih peduli dengan nasib para pengungsi di tengah pandemi Covid-19.
• Luhut Pastikan Kedatangan 500 TKA Asal China Takkan Ambil Peran Tenaga Kerja Indonesia
Sebab, sampai detik ini, belum ada tindakan yang dilakukan UNHCR untuk mencegah penularan Covid-19 di pengungsian.
Bahkan, karena dua orang positif Covid-19, saat ini para pengungsi harus terkurung di dalam pengungsian.
Pagar masuk gedung saat ini sudah ditutup oleh pihak Satpol PP setempat, agar ratusan pengungsi menjalani isolasi mandiri.
• Bantu Industri Media, Jokowi Bakal Bebaskan Pajak Penghasilan dan Tunda Pembayaran Iuran BPJS
"Tidak ada bantuan apapun dari UNHCR ketika kami tengah isolasi mandiri," ungkap Wahid Ali.
Sampai saat ini, gedung pengungsian juga belum disemprot cairan disinfektan untuk mengurangi dampak Covid-19.
Wahid Ali dan ratusan pengungsi lain mengaku berencana menggelar demonstrasi ke UNHCR jika para pengungsi masih ditelantarkan.
• Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Jokowi: Jangan Sampai Aura Krisis Itu Hilang
"Rencana kami akan kembali demo ke Kebon Sirih untuk tuntut UNHCR terkait nasib kami yang masih terkatung-katung di Indonesia," ujar Wahid Ali.
Diberitakan sebelumnya, 150 pencari suaka menjalani uji swab massal di Posko Pengungsian Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (24/7/2020).
Jika ada pencari suaka yang positif Covid-19, maka pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan UN Refugee Agency (UNHCR) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menaungi pencari suaka.
• Meski Para Menteri Sudah Dimarahi Jokowi, Serapan Anggaran Stimulus Covid-19 Baru 19 Persen
Sudah sejak Rabu (22/7/2020) pihak Puskesmas Kalideres mengadakan uji swab massal di eks Gedung Kodim, Jalan Bedegul, Kalideres, Jakarta Barat.
Sekar, dokter penanggung jawab dalam uji swab massal mengatakan, per harinya mereka mengambil 50 spesimen dari para pencari suaka.
"Jadi dari Rabu, Kamis, Jumat sudah 150 pencari suaka yang menjalani uji swab," ujar Sekar, ditemui di eks Gedung Kodim, Jumat (24/7/2020).
• UPDATE 27 Juli 2020: RSD Wisma Atlet Rawat 1.502 Pasien Positif Covid-19, di Pulau Galang Sisa 7
Sekar mengatakan, targetnya 210 pengungsi mendapatkan pelayanan uji swab gratis.
Sehingga, uji swab dilaksanakan lagi pada Senin (27/7/2020).
Sampai saat ini pihak Puskesmas mengaku belum menerima hasil uji swab yang telah dilakukan dua hari lalu.
• Minta Pertahankan Aura Krisis, Jokowi Ingin Anak Buahnya Kelihatan Sangat Sibuk ke Sana Sini
Kemungkinan, hasil uji swab akan keluar tujuh hari setelah pengambilan sampel swab.
Apabila ada pencari suaka yang positif Covid-19, maka pihak puskesmas akan melaporkannya kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Nantinya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melapor ke pihak LSM yang menaungi pengungsi atau UNHCR.
• Perpres 81/2020 Terbit, Gaji Direktur Eksekutif Program Kartu Prakerja Tembus Rp 77,5 Juta
"Jadi nanti pihak UNHCR yang akan berkoordinasi dengan pimpinan mereka," jelas Sekar.
Adapun uji swab itu melibatkan dua tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Kalideres. Satu tim berisi 10 sampai 15 anggota tenaga medis. (*)