Kami membawa ban dalam cadangan, pompa, toolkit atau alat servis ringan sepeda, minuman, dan baju ganti.
Semua perlengkapan itu dimasukkan ke trunkbag atau tas di atas rak belakang sepeda Surly LHT yang saya pakai.
Sepeda yang dipakai Denali adalah sepeda lipat Folding Dash dengan gearing 7 percepatan.
Sepeda itu kami periksa untuk memastikan semua komponen berfungsi baik, mulai dari rem, shifter atau pemindah gigi, sadel, dan pedal.
Semua dalam kondisi sempurna untuk perjalanan jauh.
Saya terangkan pada Denali jalur yang akan kami lalui dan titik keramaian seperti pasar, persimpangan, dan penyeberangan jalan.
Tepat pukul 09.00 WIB kami mulai petualangan kecil kami dengan berangkat dari rumah langsung menghadapi jalan raya yang ramai di Jalan Kebayoran Lama.
Sebagaimana ditulis BBC, di Inggris, anak-anak di sekolah diperkenalkan secara formal kegiatan bersepeda dengan segala aturannya di jalan raya, pada tahun kelima.
Saat itu usia anak-anak sembilan sampai sepuluh tahun.
Mereka mendapatkan kursus bersepeda selama seminggu.
Yang dipelajari antara lain bagaimana bersepeda dengan aman di jalan raya, termasuk aturan dan rambu lalu lintas yang harus diikuti.
Di Indonesia, bersepeda diajarkan sebagai salah satu dasar pengenalan pada lalu lintas dan kegiatan yang menyenangkan, tidak pernah ada bukan?
Siapa lagi yang mendampingi anak-anak kalau bukan kita sendiri?
Namun untuk dapat mendampingi anak-anak, kita harus lebih dulu memahami dan mencintai perjalanan bersepeda jarak jauh.
Mengenakan helm merah dan memakai masker, Denali membawa minuman sendiri yang digantung di handlebar.