Virus Corona

Masa Pandemi Corona, Jumlah Pengunjung Situs Porno Meningkat saat Karyawan Bekerja dari Rumah

Editor: Mohamad Yusuf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Situs Porno

Pemblokiran situs porno juga dianggap tidak tepat oleh Zoya Amirin, seorang seksolog klinis di Indonesia.

Menurutnya, seharusnya pemerintah memberikan penjelasan yang jelas mengapa konten pornografi sebaiknya tidak dikonsumsi.

Karena pengetahuan soal seks sebenarnya bisa dilakukan dengan benar lewat 'sex education', atau pendidikan seks.

Bukan cuma sekadar seks

Sebuah organisasi non-profit, Internet Matters, pernah melakukan studi yang menemukan anak-anak remaja, dengan yang paling muda 11 tahun, menggunakan medium pornografi untuk mempelajari seksualitas mereka.

Secara global, para pakar seks mengatakan konsumsi pornografi disebabkan karena kurangnya pendidikan yang mendalam soal hubungan seks.

Seperti seks perlu disetujui kedua pasangan, bukan pemerkosaan, kenikmatan, masturbasi, privasi, identitas, serta hubungan pasangan yang harus dihormati.

Menurut Zoya kesempatan untuk mengajarkan pendidikan seks kepada individu dengan usia biologis yang sudah sejalan dengan perkembangan psikoseksualnya di Indonesia masih sempit.

Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi, saat ia beberapa kali dilarang untuk tampil di televisi Indonesia karena dianggap membicarakan hal yang "terlalu vulgar".

"Saya tidak boleh ngomong vagina, tidak boleh ngomong penis, padahal sex education seharusnya diajarkan one on one kepada anak umur tiga dan lima tahun yang harus bisa ngomong penis dan vagina biasa saja."

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pendidikan seks adalah salah satu di antara beberapa cara mencegah kematian akibat aborsi tidak aman, atau aborsi ilegal, yang juga terjadi di Indonesia.

"Angka aborsi (di Indonesia) masih tidak bisa ditekan, (akibat) masih banyak orang yang meskipun tahu, ketika melakukan hubungan seks tidak mau pakai kondom, karena salah satu pasangannya merasa tidak enak pakai kondom," kata Zoya.

Karena sempitnya kesempatan untuk mengajarkan pendidikan seks tersebut, Zoya akhirnya memanfaatkan platform jejaring sosial, khususnya Youtube dan Instagram miliknya, untuk mengajarkan pendidikan seks.

Walau demikian, ia tetap saja masih mengalami beberapa hambatan ketika memberikan pendidikan seks di akun yang memiliki 131 ribu 'subscribers' tersebut.

"Saya membuat Youtube pun tidak diperbolehkan untuk ada iklan, karena banyak video yang terlalu vulgar isinya. Bayangkan saja, Youtube Indonesia menegur seperti itu."

Halaman
1234

Berita Terkini