Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) ada 3781, dengan rincian 3691 selesai pemantauan, 90 orang dalam pemantauan.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) 1303, 1233 selesai pengawasan, dan 70 dalam pengawasan.
Orang Tanpa Gejala (OTG) 1530 orang, sedangkan sebanyak 1462 prang selesai pemantauan, dan 68 orang masih dalam pemantauan.
Berbeda Zona Gedung, PT Unilever Pastikan Produk dan Stok Aman Setelah Karyawan Positif Covid-19
Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso memastikan produk dan stok aman menyusul adanya pekerja yang terpapar corona atau Covid-19 di pabrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Operasional pabrik dilakukan penutupan sejak Jumat, 26 Juni 2020 hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Total ada 19 pekerjanya yang terpapar corona.
"Kami selalu bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, mulai dari protokol kesehatan hingga tindakan mitigasi ini ketika ada yang terpapar," katanya dalam keterangan, pada Kamis (2/7/2020).
• Mulai Jumat 3 Juli 2020, Lima KA Jarak Jauh Beroperasi Dari Area Daop 1 Jakarta, Ini Daftarnya
• Penyanyi Dewi Persik Kaget Cicilan Rumah Iis Dahlia Mencapai Rp 250 Juta Sebulan
Adapun pekerja yang terpapar corona itu bekerja di bagian Gedung TBB (Tea Based Everage) yang merupakan satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Maka itu sebagai langkah proaktif pencegahan dan memastikan keselamatan karyawan, PT Unilever Indonesia Tbk telah berinisiatif untuk menghentikan sementara operasional di Gedung TBB itu menyusul diterimanya laporan mengenai beberapa karyawan di bagian engineering terkonfirmasi positif Covid-19.
Pihak PT Unilever Indonesia Tbk telah dengan segera menghubungi dan mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
"Jadi di dalam komplek itu terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun," beber dia.
Maka itu ia produk aman karena berbeda zona dan tidak akan menganggu pasokan produk ke kosumen.
"Kami memahami bahwa produk kami merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi," jelas dia.
Ia menambahkan pihaknya akan terus memastikan semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik terpenuhi sebelum kembali pada operasional normal.
Sebelumnya juga, PT Unilever Indonesia Tbk telah menerapkan protokol kesehatan dan keamanan ketat di gedung TBB maupun gedung lainnya pabrik Cikarang.
Protokol keamanan untuk seluruh fasilitas operasional Unilever di seluruh Indonesia, diantaranya, pemberlakukan larangan perjalanan, pengaturan kerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di kantor, tim dokter perusahaan yang siaga membantu karyawan di daerah masing-masing, serta pemantauan kesehatan yang dilakukan setiap hari dengan standar pengawasan dan prosedur tindak lanjut yang ketat.
"Terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi. Sejak awal perusahaan selalu berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan pemerintah dan otoritas terkait," tutupnya.
• Dirut Jiwasraya Beberkan Fakta Perseroan Periode 2012-2017 Penyebab Kasus Gagal Bayar
• Pandemi Covid-19 Sebabkan Nilai Ekspor Industri Pengolahan dan Pertanian di DKI Alami Penurunan
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan bahwa 19 buruh yang positif Covid-19 merupakan dari Perusahaan Unilever di Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"19 positif dari Unilever Cikarang," singkat Alamsyah melalui pesan Whatsapp, pada Kamis (2/7/2020).
Alamsyah menjelaskan saat ini perusahaan itu ditutup sementara dan sebanyak 800 pekerjanya juga di rumahkan sementara.
"Total 800 karyawan, perusahaan tutup sementara," ucapnya.
Alamsyah mengungkapkan awalnya salah satu orang pekerjanya sakit dan dari hasil tesnya positif corona.
Dari situ, langsung dilakukan tracking ke ratusan pekerja di perusahaan tersebut. Hasilnya hingga saat ini ada 19 pekerja positif corona.
"Ada karyawannya yang sakit satu orang, kemudian kita tracking. Hingga sekarang 19 positif corona," jelasnya.
Adapun penyebab satu karyawan itu terpapar Covid-19, Alamsyah memperkirakan usai pergi perjalanan luar daerah.
"Tapi lagi pendalaman, kemungkinan itu abis perjalanan," kata dia.
Adapun berdasarkan data resmi Dinas Kesehatan di website https://pikokabsi.bekasikab.go.id, pada Kamis, (2/7/2020) pukul 08.00 WIB, total 277 positif corona, 222 diantaranya sembuh, 20 meninggal, 21 dirawat di rumah sakit, dan 14 isolasi mandiri.
Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) ada 3781, dengan rincian 3691 selesai pemantauan, 90 dalam pemantauan.
Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) 1303, 1233 selesai pengawasan, dan 70 dalam pengawasan.
Orang Tanpa Gejala (OTG) 1530, 1462 selesai pemantauan, dan 68 masih dalam pemantauan. (MAZ)