Kolom Olahraga

Berikan Shin Tae-yong Kesempatan dan Kepercayaan

Editor: Eko Priyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Pelatih Timnas Indonesia SHin Tae-yong menjawab pertanyaan wartawan di Senayan.

Namun menjelang Piala Dunia 2002, Korea Selatan mulai menunjukkan hasil yang lebih baik dalam tiga laga uji coba melawan Skotlandia, Inggris, dan Perancis.

Momen hebat pun mereka dapat pada turnamen sesungguhnya yakni Piala Dunia 2002. Sebelumnya Korsel belum pernah mendapat kemenangan di ajang Piala Dunia.

Tapi mereka sudah membuat sejarah di laga pertama dengan menekuk Polandia 2-0. Hasil ini memberi rasa percaya diri yang tinggi untuk tim.

Di laga berikut, Korsel bermain imbang 1-1 dengan Amerika Serikat. Mereka memastikan tempat di perdelapan final setelah mengalahkan Portugal 1-0 di laga terakhir grup.

Kejutan Korsel terus berlanjut, permainan tanpa lelah dengan mental baja tim membuat Italia tak berdaya dengan menyerah 1-2. Berikutnya giliran Spanyol yang disingkirkan lewat adu tendangan penalti.

Hasil ini menjadi sejarah luar biasa bagi sepak bola Korea Selatan, meski akhirnya harus menerima kekalahan 0-1 dari Jerman di semifinal.

Para pemain Korsel pun tetap mendapat penghormatan tinggi meski kalah 1-3 dari Turki dalam perebutan tempat ketiga. Guus Hiddink yang awalnya dicibir, jadi pahlawan Korea Selatan.

Perlu waktu

Kembali ke STY, pelatih berusia 49 tahun ini sudah membuat peta jalan buat timnas. Seperti diketahui, STY dipercaya menukangi timnas senior, timnas U-23, dan timnas U-19.

Khusus timnas U-19, tim ini dipersiapkan tampil di Piala Dunia U-20 tahun 2021. Setelah seleksi di Cikarang dan dilanjutkan training camp (TC) di Thailand, STY berencana membawa timnas untuk TC di Jerman. Namun, rencana ini batal karena pandemi Covid-19.

TC di Jerman dinilai penting untuk memberikan pengalaman kepada pemain Indonesia menghadapi tim-tim kuat di Eropa. Harus diingat, persaingan di Piala Dunia bukan hanya datang dari negara Asia tetapi juga dari negara Eropa, Afrika, dan Amerika.

Karena itu Shin menyusun program uji tanding melawan tim-tim dari benua ini. Dengan merebaknya pandemi Covid-19, STY mengubah program.

Dia lantas mengajukan TC di Korea Selatan pada bulan Juli sampai awal September. TC dilaksanakan di Korea Selatan agar timnas Indonesia bisa melawan tim-tim kuat (klub profesional setempat) dan timnas Korsel.

Keputusan Shin ini sebenarnya cukup beralasan. Pasalnya jika TC digelar di Indonesia, timnas akan kesulitan mendapatkan lawan-lawan kuat untuk uji coba di tengah pandemi Covid-19.

Setelah itu pada bulan September, STY menjadwalkan timnas kembali ke Indonesia di awal bulan September dan kemudian TC bersamaan dengan timnas senior.

Halaman
123

Berita Terkini