Untuk menjangkau target pasar yang berbeda atau mass market yang menawarkan produk kesehatan baru yang lebih sederhana, asuransi berjangka dengan pengembalian premi, juga double claim untuk kematian karena kecelakaan.
"Dampak pandemi covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat. Banyak kegiatan dan aktivitas harus berhenti, tertunda bahkan berubah," kata dia.
Pandemi virus katanya juga telah melumpuhkan sebagian besar sektor ekonomi.
"Sejumlah produksi dan aktivitas yang telah direncanakan harus terhenti dan berdampak bagi jalannya roda bisnis," katanya.
Untuk itu, Tatang mengajak masyarakat untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan dan membiasakan hidup sehat guna membantu mempercepat putusnya rantai penularan covid-19.
"Sehingga kita dapat kembali bekerja dan mencapai target yang tertunda," katanya.
Namun demikian, menurut Tatang, dampak pandemi bagi industri asuransi telah menjadi pendorong untuk menyediakan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kondisi ini tidak menghentikan langkah Sequis untuk mempertahankan komitmen menyediakan perlindungan bagi masyarakat Indonesia. Rangkaian produk asuransi Sequis tersedia untuk menjawab kebutuhan asuransi bagi semua kalangan," paparnya.
"Permintaan asuransi tradisional, seperti asuransi jiwa seumur hidup (whole life), asuransi berjangka, asuransi dengan perencanaan dana pensiun serta asuransi kesehatan mulai
meningkat,” sebutnya.
"Angka klaim dan manfaat terkait covid-19 yang telah dibayarkan perusahaan sampai dengan 18 Juni 2020, kata Tatang mencapai lebihdari Rp 6,8 miliar dengan komposisi Rp 2,6 miliar untuk klaim kesehatan dan lebih dari Rp4,2 miliar untuk klaim kematian," katanya. (bum)