WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan tidak ada trade-off atau tawar-menawar antara kesehatan dan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Dia menjelaskan, keduanya ibarat bayi kembar siam yang tidak dipisahkan.
"Maka kalau tidak ada kesehatan, tidak ada ekonomi, begitu juga sebaliknya," ujarnya seperti dikutip dari akun Instagram @smindrawati, Sabtu (23/5/2020).
• Maruf Amin: Kami Pemerintah Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang
Itu sebabnya, lanjut Sri Mulyani, saat terjadi pandemi, langkah pertama pemerintah adalah mengunci terlebih
dahulu dana Rp 75 triliun.
Hal itu khusus untuk kesehatan atau penyelamatan masyarakat dari Covid-19.
"Saya mengapresiasi semua masukan yang akan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan APBN 2021."
• Pemprov DKI Jakarta Bolehkan Warga Takbiran di Masjid, Maksimal 5 Orang dan Bergantian
"Khususnya untuk reformasi di bidang kesehatan," katanya.
Tidak lupa, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berada di garis depan.
"Saya dapat merasakan beratnya hari-hari yang dihadapi, namun jangan menyerah dan teruslah menyuarakan semangat untuk melawan Covid-19."
• 5.057 Pasien Covid-19 di Indonesia Sembuh, 1.510 Diantaranya Warga Jakarta
"Karena semangat tenaga medis dan tenaga kesehatan adalah sinyal harapan bagi seluruh masyarakat Indonesia."
"Bersama, mari kita tetap jaga harapan untuk menghadapi tantangan pandemi ini demi menyelamatkan Indonesia," paparnya.
Jumat 22 Mei 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan berkesempatan mengadakan dialog dengan Koalisi Masyarakat Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK).
• Hasil Investigasi, KPU Pastikan Data 2,3 Juta Pemilih Pemilu 2014 Tidak Bocor dan Tak Diretas
Melalui Instagram @smindrawati, Sri Mulyani mengaku bersyukur dialog ini bisa terlaksana.
"Karena saya berkesempatan menyampaikan secara pribadi rasa kagum saya, penghargaan yang
setinggi-tingginya."
"Dan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat profesi/asosiasi di bidang
kesehatan."
• Siagakan 2.688 Personel, PLN Pastikan Pasokan Listrik di Jakarta Aman Saat Lebaran