WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR -- Kisah dua orang anak usia 4 dan 8 tahun dinyatakan positif Covid-19 menjadi viral.
Belakangan diketahui kedua anak tersebut diduga tertular dari baju ayahnya yang bekerja di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet.
Nah, penularan lewat baju itulah menyeret kita untuk mengetahui, pada benda apa saja virus corona bisa bertahan dan menularkan?
• Akhirnya 51 Tenaga Medis RSUD Kota Bogor Dinyatakan Negatif Corona, Bisa Dampingi Pasien Lagi
• Bupati Bogor Ade Yasin Serukan Agar Ramadan Dapat Dijadikan Momentum Lawan Corona Secara Total!
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa virus corona mampu bertahan di permukaan benda selama kurun waktu tertentu.
Permukaan benda yang dimaksud diantaranya seperti kardus atau kertas karton, plastik, tembaga, hingga kain.
Untuk mengantisipasi penularan melalui benda-benda di sekitar kita, dianjurkan untuk rutin membersihkannya.
Peristiwa memilukan yang terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga terjadi karena virus corona menempel di permukaan pakaian.
• Tiga Fakta Terkait Kondisi Kim Jong Un, Benarkah Pemerintah Korut Menunda Pengumuman Kematiannya?
Melansir Kompas.com, menurut Juru Bicara Dinas Kesehatan (DInkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Dedi Syarif, ibu dan dua anak tersebut ketularan virus corona dari baju sang ayah.
"Iya sudah (diperiksa tertular dari baju ayahnya," ucap Dedi yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).
Dedi menjelaskan bahwa pakaian sang Ayah menjadi media penularan virus corona atau Covid-19 di rumah mereka.
Sebelumnya kepada KompasTV Bupati Bogor Ade Yasin membenarkan dua orang kakak beradik dan satu orang ibu positif corona.
• Hukuman Cambuk Dihapus di Arab Saudi, Komisi Hak Azasi Manusia Bersyukur, Begini Penjelasannya
“Ya, memang benar di Kabupaten Bogor terdapat anak tertular covid-19 usia 8 dan 4 tahun dalam satu keluarga,” ujar Ade Yasin, Bupati Bogor.
Saat itu belum diketahui penyebab mereka tertular melalui baju ayahnya.
“Kalau kejadian ada ketika bapaknya pulang dari tempat kerjanya dari Wisma Atlet, 3 jam kemudian anaknya merasakan panas dan kepalanya sakit” Tambahnya.
• Usia Tepat 30 Tahun Saat Ramadan, Ini Kado Terindah Zaskia Gotik Pemberian Sirajuddin Mahmud
Pada tanggal 20 April ibu tersebut dengan kedua anaknya dinyatakan positif covid-19 setelah sebelumnya ibunya mengeluh sakit pada 18 April 2020.
Bagaimana bisa?
Rupanya sang ayah bekerja menangani pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, jakarta Pusat.
Dijelaskan jika sang ayah langsung memang langsung membersihkan tubuhnya sepulang dari rumah sakit, namun diduga virus tersebut telah menempel pada permukaan pakaiannya.
• Ini yang Dilakukan Warga Warakas saat Bertemu Donatur Nasi Anjing, Polisi Ikut Turun Tangan
Kemudian, secara tidak sengaja pakaian itu tersentuh sang ibu.
"Karena kan dia (Ayah) memang bekerja di sana, Wisma Atlet. Kemungkinan besar dari pakaiannya (penularan virus)," kata Dedi.
Dua anak yang tertular adalah anak yang berusia 4 dan 8 tahun.
Sebelumnya, proses penjemputan Ibu dan dua anaknya oleh tim medis sempat viral di media sosial.
Sang Ibu terlihat memeluk kedua anaknya di dalam ambulans.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, Ibu dan dua anaknya itu dinyatakan positif corona berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan di laboratorium RS Polri Jakarta.
• Kekasih Cita Citata Sudah Lama Belajar tentang Puasa dan Agama Islam
Sementara sang ayah sebelumnya telah menjalani rapid test virus corona yang menunjukkan hasil non-reaktif.
Kemudian pada 14 April 2020, sang Ayah pulang ke rumah dan langsung membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan keluarganya.
Namun, 3 jam kemudian, ketiga anaknya mengeluh sakit kepala dan demam.
Saat diukur, suhu tubuh ketiga anak tersebut mencapai 38 derajat celcius. Sehingga keesokan harinya mereka dibawa ke rumah sakit.
• Cegah Covid-19, Mundipharma Indonesia Dukung Adinkes Gelar Edukasi Online bagi Dinkes se-Indonesia
"Dan pada pagi harinya 15 April jam 10 dibawa ke rumah sakit," kata Ade.
Ketiga anak itu dibawa ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bogor. Kemudian dilakukan rontgen dan menyatakan ada peradangan di paru-paru ketiga anak itu.
Tim medis lalu melakukan tes darah yang menunjukkan hasil bahwa limfosit ketiga anak itu menurun dan mengarah kepada Covid-19.
Mereka pun dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
"Karena kondisinya kurang bagus dinyatakan PDP," kata Ade.
• Dr Tirta: Saya sudah Lelah, Jikalau Saya Mati, Saya pun Yakin akan Dianggap Sepele
Selanjutnya pada 16 April 2020, pihak puskesmas setempat belum bisa melakukan rapid test virus corona karena kehabisan alat.
Namun, kantor sang ayah kemudian memfasilitasi pemeriksaan tes swab untuk keluarga itu di RS Polri Jakarta.
Hal memilukan lainnya menyusul keesokan harinya.
Sang ibu mengalami sesak napas kemudian dilarikan ke IGD RSUD Cileungsi untuk mendapakan perawatan.
Setelah dilakukan rontgen, Ibu dari 3 anak itu mengalami pembengkakan jantung dan dipindahkan ke rawat inap di salah satu rumah sakit daerah.
Hasil tes akhir menunjukkan bahwa 2 dari 3 anak tersebut positif Covid-19, begitu juga dengan sang ibu.
• Begini Cara Teuku Wisnu Memotivasi Anaknya untuk Menghapal Al Quran
Sementara sang ayah dan satu anak lainnya dinyatakan negatif Covid-19.
"Tanggal 20 April 2020, hasil lab dari RS Polri dinyatakan bahwa Ibu dan dua anaknya positif Covid-19," kata Ade.
Sementara itu, berkaca dari peristiwa ini, Dedi Syarief mengungkapkan bahwa untuk mencegah penularan sebaiknya kita segera mencuci tangan setelah mencuci pakaian.
Kemudian bekas pakai agar langsung direndam di dalam air dan deterjen.
Menurutnya, dengan demikian virus corona tidak akan bersarang dan bertahan hidup pada pakaian.
Menurut studi yang dilakukan oleh ahli virus dari National Institutes of Health (NIH) AS Neeltje van Doremalen dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories, Hamilton, Montana, belum diketahui secara pasti berapa lama virus corona bertahan di pakaian dan permukaan kain.
• Cara Khatam Alquran Dalam 30 Hari Selama Ramadan, Ikuti Trik Berikut Ini Semoga Berhasil
Namun, menurut penelitian ini disinfektasi lebih sulit dilakukan.
Sementara Rodney E. Rohde, Ketua dan Profesor Program Ilmu Laboratorium Klinik di Texas State University, menekankan pentingnya mencuci pakaian yang bisa dilakukan dengan air hangat atau bahkan panas.
Selain itu dia juga menyarankan agar kita memperhatikan deterjen yang digunakan.
"Saya menyarankan untuk mencuci pakaian dalam deterjen yang mengandung senyawa pemutih. Virus tidak bekerja dengan baik di kandungan yang keras seperti itu," kata dia.
• Covid-19 Memakan Banyak Korban di Inggris, Miss England Ini Pilih Tanggalkan Mahkota
Selain itu dia juga menyarankan agar kita memperhatikan deterjen yang digunakan.
"Saya menyarankan untuk mencuci pakaian dalam deterjen yang mengandung senyawa pemutih. Virus tidak bekerja dengan baik di kandungan yang keras seperti itu," kata dia.
Masih menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli virus dari National Institutes of Health (NIH) AS Neeltje van Doremalen dan rekan-rekannya di Rocky Mountain Laboratories, Hamilton, Montana, berikut perbedaan lama waktu bertahan virus corona di udara dan permukaan benda lainnya.
1. Udara
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan, virus dapat bertahan di dalam tetesan hingga 3 jam setelah dikeluarkan melalui batuk atau bersin ke udara.
Tetesan ini berukuran sekitar 1 hingga 5 mikrometer atau 30 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia.
Virus tersebut dapat menjadi airborne selama beberapa jam di udara.
2. Kardus atau kertas karton
Hasil penelitian oleh NIH menemukan bahwa virus SARS-CoV2 dapat bertahan lebih lama pada permukaan kardus atau kertas karton, yaitu hingga 24 jam.
Pada jenis permukaan ini, virus diketahui menempel dengan lebih stabil.
3. Plastik dan stainless steel
Sementara, pada plastik dan stainless steel, lama waktu bertahan dari virus jauh lebih lama lagi, yaitu 2 hingga 3 hari.
Berdasarkan hasil penelitian, diduga virus dapat bertahan selama itu pada pegangan pintu, permukaan yang dilapisi plastik atau dilaminasi, dan permukaan keras lainnya.
4. Tembaga
Berbeda lagi dengan tembaga. Hasil penelitian menunjukkan, virus dapat bertahan di permukaan tembaga selama sekitar 4 jam.
Artikel Ini Telah Tayang di Intisari.Grid.id dengan judul Diduga Tertular dari Pakaian Sang Ayah yang Bekerja di RS Darurat Covid-19, Dua Anak dan Ibu di Bogor Positif Corona