Ini yang Dilakukan Warga Warakas saat Bertemu Donatur Nasi Anjing, Polisi Ikut Turun Tangan

Dalam mediasi yang digelar di Mabes Polres Metro Jakarta Utara itu aparat polisi mendatangkan perwakilan warga dan donatur.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lucky Oktaviano
Istimewa
Mediasi warga Warakas dan donatur nasi bungkus di Polres Metro Jakarta Utara Minggu (26/4/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sempat geger karena mendapatkan nasi bungkus berlabel 'Nasi Anjing', kini warga Warakas, Jakarta Utara, akhirnya berdamai dengan donatur pemberi nasi bungkus.

Pihak warga RT 11 RW 12 Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah dimediasi dengan pemberi donatur.

Mediasi tersebut diinisasi oleh Polres Metro Jakarta Utara Minggu (26/4/2020) malam.

Dalam mediasi yang digelar di Mabes Polres Metro Jakarta Utara itu aparat polisi mendatangkan perwakilan warga dan donatur.

"Kami pertemukan kedua belah pihak untuk meluruskan isu yang terjadi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono dikonfirmasi Minggu (26/4/2020).

Sementara itu dalam pertemuan tersebut, perwakilan RT 11 RW 12 Warakas Anton menyambut baik klarifikasi dari pihak donatur.

"Jadi intinya semua sudah terklarifikasi. Semua sudah tabayun dimana daging anjing itu tidak ada melainkan hanya tulisan saja," jelas Anton usai pertemuan di Polres Metro Jakarta Utara Minggu malam.

Pihak warga Warakas juga sudah menerima permintaan maaf dari donatur yang memberikan stempel kepala anjing dalam nasi bungkus sehingga membuat salah paham warga.

Anton menyebut bahwa pihak donatur sudah membuat surat permintaah maaf kepada warga Warakas atas bantuan yang membuat salah paham itu.

Terakhir pihak warga memberikan apresiasi kepada pihak penyidik Polres Jakarta Utara dan Babinsa Warakas yang sangat akomodatif dan cepat hingga akhirnya masalah ini terselesaikan.

"Sehingga hal ini tidak berkembang menjadi isu liar yang macam-macam di masyarakat. Kami apresiasi itu," tandas Anton.

Diketahui sebelumnya viral sebuah video warga yang kecewa dengan sebuah sumbangan nasi bungkus di tengah bencana wabah virus corona.

Pasalnya nasi bungkus itu diberi stampel kepala anjing dan diberi nama nasi anjing. Hal itu membuat warga curiga bahwa yang diberikan merupakan nasi anjing yang tidak halal.

Namun pihak donatur akhirnya mengklarifikasi bahwa nasi itu halal 100 persen. Bukan mengandung daging anjing, nasi itu mengandung daging ayam, bakso, dan cumi.

Mereka menyebut bahwa pemberian nama nasi anjing merujuk pada makanan nasi kucing. Hal itu lantaran nasi bungkus yang mereka bagikan ukurannya lebih besar dari nasi kucing.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved