Virus Corona

Warga Depok Asyik Main Biliar di Tengah Pandemi Virus Corona, Sebut Nyawa dan Sakit Tuhan yang Atur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Canon Billiard tetap kedatangan pengunjung meski ada penurunan kunjungan hingga 50 persen, pasca-diterbitkannya Surat Edaran Wali Kota Depok terkait pembatasan aktivitas di luar rumah, Selasa (17/3/2020).

PASIEN positif Virus Corona (Covid-19) terus bertambah dan tersebar di banyak wilayah di Jakarta dan Depok.

Namun, nyatanya hal tersebut tak menyurutkan langkah beberapa warga Depok yang ingin mencari hiburan di luar rumah.

Alvin (21) misalnya, bersama seorang temannya memutuskan bermain biliar guna menghilangkan rasa jenuh.

MUI Bantah Keluarkan Fatwa Salat Jumat Boleh Dilakukan di Rumah, yang Benar Digantikan Salat Zuhur

"Karena emang hobi aja sih (main biliar), dan di rumah juga kan enggak ada kegiatan."

"Kampus juga lagi diliburin karena (virus) corona," katanya saat ditemui di salah satu tempat biliar di Jalan Margonda Raya, Pancoran Mas, Depok, Selasa (17/3/2020).

Alvin mengaku tak takut dengan merebaknya Covid-19, juga tak khawatir akan tertular, meski beraktivitas di luar rumah.

ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Ibadah Saat Wabah Virus Corona, Haramkan Timbun Masker

"Kebetulan saya juga jualan antiseptik, jadi rajin pakai itu juga sama rajin-rajin cuci tangan dan mandi paling sampai rumah," ungkapnya.

Ketidakkhawatiran juga diucapkan Arum (21). Bersama teman dekatnya, Arum memutuskan ke luar rumah dan bermain biliar.

"Ya biasa aja sih (enggak takut), kalau terlalu takut jadinya kayaknya parno gitu kan, mending ya keluar (rumah) aja," tuturnya.

BUNGKUS Virus Corona Gampang Pecah Bila Kena Deterjen dan Bakal Langsung Mati

Selain ke arena biliar, Arum juga mengatakan pada Senin (16/3/2020) lalu mengunjungi pusat perbelanjaan di bilangan Jalan Margonda Raya.

Hal itu dilakukan Arum lantaran dirinya memang senang jalan-jalan dan tidak betah di rumah, meski ada larangan untuk tidak beraktivitas di luar rumah.

"Yang penting kan kita tuh jaga kebersihan sih. Saya juga bukan yang ke mana-mana pakai masker, biasa aja," ujarnya.

PASIEN Virus Corona Tambah Jadi 172 Orang, Terbanyak Masih dari Jakarta

Senada dengan Arum, Yosef (22) pun mengaku tak takut dengan adanya Covid-19 yang kini telah menelan korban jiwa di Indonesia sebanyak 5 orang.

"Nyawa atau sakit itu kan Tuhan yang mengatur."

"Saya sih percaya aja dan yakin kalau semua baik-baik aja (dengan beraktivitas di luar rumah)" paparnya.

DUA Anggota DPRD DKI Terindikasi Kena Virus Corona, 106 Wakil Rakyat Diminta Cek Kesehatan

Pantauan Wartakotalive di lokasi, arena permainan biliar terus didatangi pengunjung yang didominasi laki-laki usia dewasa ini.

Pengelola Canon Billiard mengaku adanya surat edaran Wali Kota Depok memengaruhi jumlah kunjungan.

"Biasanya siang malam ramai, tapi sejak Senin (16/3/2020) kemarin pas malam itu sepi, beda dari hari biasanya."

Warga Pondok Aren yang Meninggal Akibat Virus Corona Pasien Kasus Nomor 35

"Penurunan (pengunjung) sekitar 50 persenan," beber Safrizal.

Sesuai anjuran Pemerintah Kota Depok, Safrizal mengatakan pihaknya juga turut menyediakan cairan antiseptik atau hand sanitizer yang ditempatkan di depan pintu masuk.

Warga Dilarang Jenguk Pasien Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok melarang warga menjenguk pasien.

Pasien yang dimaksud merupakan pasien umum atau mereka yang bukan menderita gejala Covid-19.

Hal ini dikatakan Direktur RSUD Kota Depok dr Devi Maryori, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Mendagri Tito Karnavian Ingatkan Anies Baswedan, Lockdown Kewenangan Pemerintah Pusat

Pelarangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 445/556-UPEP yang diberlakukan mulai Selasa (17/3/2020).

“Surat Edaran ini dimaksudkan agar meminimalisir kontak, khususnya dengan yang sedang dirawat di RSUD,” ujar Devi saat dihubungi Wartakotalive, Selasa (17/3/2020).

Seperti pada aturan sebelumnya, bagi para penunggu pasien tetap diberlakukan sama, yakni hanya diperbolehkan satu orang penunggu.

Namun, bagi para penunggu yang tengah mengalami batuk, demam, dan flu, terpaksa dilarang memasuki area rumah sakit.

Semprotkan Disinfektan di Tempat Umum

Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disrumkim) menyemprot cairan disinfektan ke sejumlah tempat umum, sebagai bentuk antisipaai pencegahan penyebaran Covid-19.

Kepala Disrumkim Kota Depok Dudi Miraz mengatakan, hingga Selasa (17/3/2020) sore, pihaknya telah menyemprot beberapa lokasi.

Penyemprotan tersebut dilakukan oleh tim dari PMI Kota Depok yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

RSUP Persahabatan Rawat 15 Pasien Virus Corona dan 8 PDP, Ruang Isolasi Bakal Ditambah

"Kami sudah melakukan penyemprotan di Kantor Kejaksaan (Negeri Depok), Mapolrestro Depok."

"Dan tempat-tempat yang sering dikunjungi orang banyak seperti sanggar seni tradisional Ayodya Pala," tutur Dudi kepada wartawan di Padepokan Ayodya Pala Jalan Melati Raya, Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Selasa (17/3/2020).

Setelah menyemprot di Ayodya Pala, Dudi juga mengarahkan tim PMI untuk mendatangi Kantor PWI Kota Depok guna melakukan penyemprotan.

Pimpinan DPRD Tolak Usulan Jadwal Dipercepat, Pemilihan Wagub DKI Tetap 23 Maret 2020

Dalam aksinya itu, Dudi mengaku tak ada biaya yang dikenakan alias gratis.

Sebab, tindakan penyemprotan tersebut merupakan bantuan dari Pemkot Depok untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada warganya dalam beraktivitas.

"Untuk saat ini memang kita belum melayani rumah-rumah warga, hanya baru pada lokasi atau tempat-tempat yang banyak didatangi," terangnya.

Tito Karnavian Puji Kebijakan Anies Baswedan Batasi Jarak Warga di Angkutan Umum

Bagi warga atau pengurus sebuah tempat umum yang ingin dilakukan penyemprotan, Dudi mengatakan hal tersebut bisa dilakukan dengam cara bersurat resmi kepada Pemkot Depok.

Sementara itu, pemilik Padepokan Seni Ayodya Pala, Baas Cihno Sweko mengatakan pihaknya telah melayangkan permintaan penyemprotan sejak Minggu (15/3/2020).

"Alhamdulilah responsnya cepat dan tidak ada biaya apa pun," paparnya.

Gabung dengan Gugus Tugas Pemerintah Pusat, Tim Covid-19 DKI Jakarta Kini Dipimpin Sekda

Baas mengaku, permintaan itu dilayangkan lantaran sanggar seni miliknya selalu dipadati murid-murid atau pelaku seni lainnya untuk latihan.

"Kalau Sabtu-Minggu kan di sini penuh. Bisa 40-50 orang. Hari-hari biasa juga kadang ada yang latihan," ujarnya.

Sejak dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok terkait imbauan untuk tak melakukan kegiatan apa pun yang menimbulkan keramaian, Baas mengatakan pihaknya telah meliburkan kegiatan di Padepokan Seni Ayodya Pala.

"Tapi kan sebagai bentuk antisipasi, ya kita meminta untuk dilakukan penyemprotan, biar lebih aman dan nyaman juga yang datang ke sini," tuturnya, yang mengaku sanggar miliknya itu sebagai satu-satunya sanggar di Indonesia yang diakui Unesco. (*)

Berita Terkini