Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Junianto Hamonangan
TANJUNG PRIOK, WARTAKOTALIVE.COM - Hujan deras yang melanda DKI Jakarta pada awal tahun 2020 menyebabkan banjir di sejumlah wilayah ibukota.
Namun demikian pasokan air bersih di wilayah terdampak banjir khususnya di Jakarta Utara dan Jakarta Timur tetap aman.
Corporate Customer and Communication Manager PT Aetra Air Jakarta Astriena Veracia mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan air bersih kepada wilayah terdampak banjir di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
• Sunter Kerap Banjir Saat Hujan Lebat, Sudin SDA Jakarta Utara Ngumpet
• UPDATE Ibu Hamil Terkepung Banjir di Tangerang Posko Kesehatan Didirikan
• UPDATE Lalu Lintas Terputus Akibat Banjir di Periuk Tangerang
Berdasarkan data yang ada, pada awal tahun saja yakni tanggal 1-5 Januari 2020 ada 190 ton air bersih yang dibagikan kepada masyarakat di wilayah terdampak banjir terbagi 13 titik untuk Jakarta Utara dan 17 titik di Jakarta Timur.
“Bantuan pengiriman mobil tangki air bersih pascabanjir awal tahun di Jakarta Utara dan Jakarta Timur jumlahnya mencapai ratusan ton,” kata Astriena, Senin (3/2).
Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengamini adanya bantuan air bersih dari PAM Jaya dan PT Aetra Air Jakarta melalui satgas air bersih dengan pengerahan truk tangki serta penempatan tandon di lokasi terdampak banjir.
• ULAR Piton 8 Meter Dipenggal dan Perutnya Dibelah Ada Anak Sapi di Dalamnya, Ini Kronologinya
• Lokasi SIM Keliling di Jakarta dan Lokasi Gerai Samsat di Jadetabek Senin 3 Februari 2020
• Cuaca Senin 3 Februari 2020 Sebagian Jakarta Berawan, Hujan Lokal Guyur Jaksel dan Jaktim Siang
“Langkah cepat pengiriman mobil tangki melalui RT, RW dan kelurahan terdampak, solusi terbaik penyediaan dan pelayanan air bersih di lokasi pengungsian, rumah sakit, tempat ibadah maupun lokasi warga lainnya,” kata Sigit.
Sejumlah rumah sakit, dan posko pengungsian yang mendapat suplai air bersih saat banjir di Jakarta Utara seperti Posko Kelurahan Sukapura, Kelurahan Rawa Badak Utara, RS Koja, RS Islam Sukapura, RS Tugu dan rumah sakit lainnya.
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengakui pasokan air bersih tetap terjaga karena adanya bantuan dari satgas air bersih.
Sehingga banjir merendam beberapa wilayahnya tidak sampai memutus kebutuhan air bersih.
Titik-titik yang menjadi prioritas adalah wilayah padat penduduk, pemukiman kumuh, dan rumah sakit terdampak banjir.
Sedikitnya ada 17 lokasi, terdiri dari rumah sakit dan posko pengungsian jadi sasaran suplai air bersih di Jakarta Timur.
“Satgas ini menjadi ujung tombak pemenuhan kebutuhan air bersih, mengingat luasnya cakupan warga yang membutuhkan bantuan,” kata Anwar.
Adapun rumah sakit menjadi prioritas penyaluran air bersih karena faktor alasan kedaruratan dan kemanusiaan.
Ada 4 rumah sakit di wilayah Jakarta Timur seperti RS Pondok Kopi dan RS Cijantung yang mendapat suplai air bersih.
Bantuan air bersih yang dikirim dengan mobil tangki, di beberapa wilayah tertentu ditempatkan tandon untuk menampung air bersih.
Anwar juga meminta jajarannya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi banjir.
“Kami tentu tidak dapat bekerja sendiri mengatasi persoalan ini.
"Saya memberikan apresiasi tinggi kepada semua pemangku kepentingan.
"Salah satunya Aetra, yang memberikan bantuan air bersih," ucap Anwar. (jhs)
Aetra Dapat Sertifikasi Sistem Jaminan Halal MUI
PT Aetra Air Jakarta mendapat Sertifikasi Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal itu menjadi komitmen memuaskan pelanggan.
Kepala Bidang Informasi LPPOM MUI Farid Mahmud mengatakan pihaknya memberikan sertifikat SJH kepada PT Aetra Air Jakarta setelah melakukan serangkaian pemeriksaan.
“Tahap pertama periksa kelengkapan dokumen terkait usaha dan bahan baku yang digunakan. Ini yang disebut on desk audit,” kata Farid di Gedung Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2019).
• Ada 58 Adegan Dalam Rekonstruksi Pembunuhan Ayah dan Anak di Dua Tempat
• Bupati Bekasi Minta Anggota Dewan Baru Bersinergi Wujudkan Kabupaten Bekasi Bersih
• Bagaimana Wulan Guritno Memulai Bisnis Franchise? Simak Kisahnya Ini
Setelahnya dilakukan audit secara menyeluruh di PT Aetra Air Jakarta khususnya bahan apa saja yang digunakan selama proses pengolahan air perpipaan tersebut.
“Bahan yang digunakan apa aja selain air, ketika digunakan bahan tambahan untuk penjernihan pengolahan harus diperiksa kehalalan, ada bahan yang haram atau najis nggak,” katanya.
Farid menambahkan dari serangkaian proses yang sudah dilalui tersebut maka PT Aetra Air Jakarta mendapat Sertifikat SJH dengan grade paling tinggi yakni A.
“Kesediaan tim manajemen bentuk tim halal jadi penjaga gawang di perusahaan penting karena dengan ini penerima akan jaga komitmen gunakan bahan yang disetujui oleh MUI,” ucap Farid.
Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta Edy Hari Sasono mengaku bahwa sertifikat SJH merupakan bentuk komitmen memberikan kepuasan dengan melampaui harapan para pelangan.
“Masyarakat belum ada yang minta tapi kita sudah berikan sehingga dia nggak sempat berpikir yang lain-lain karena sebelum diminta sudah kita berikan,” ungkapnya.
• Mira Lesmana dan Riri Reza Persembahkan Film Bebas, Potret Kehidupan Remaja Tahun 1990-an
• Bunga Pinjaman Multiguna di Fintech Maksimal 0,8 Persen Per Hari
• KRONOLOGI Guru SD Dianiaya Dua Kakak Siswa, Ternyata Alumni
Selain itu adanya Sertifikat SJH tersebut juga untuk memberikan jaminan kepada para pelanggan yang didominasi oleh umat Islam. Sehingga mereka tidak perlu merasa khawatir.
“Pelanggan kita hampir semuanya muslim, tentu menginginkan produk halal. Sehingga dengan demikian bisa mendorong mereka untuk yakin terhadap penggunaan air perpipaan,” tegas Edy.
Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo menyambut baik Sertifikat SJH yang diberikan kepada PT Aetra Air Jakarta. Sehingga dapat berdampak pada peningkatan jumlah pelanggan.
“Ini akan ada multiplier effect dimana calon pelanggan yang belum dapat bisa (jadi pelanggan). Semoga ada tambahan pelanggan dengan adanya sertifikat halal. Semoga pencapaian ini bisa terus dilanjutkan,” ucap Priyatno.
• Pria Mengaku Polisi Mengamuk Todongkan Pistol ke Tetangganya yang Dihuni Seorang Ibu Tua
• Rossa Gemar Koleksi Kain Nusantara, Begini Caranya Memanfaatkan Kain Tradisional
• Tersangkut Kasus Narkoba, Roro Fitria Jadi Instruktur Tari di Rutan Pondok Bambu
“Kalau tahun ini kita sangat ambisius pengen dapat 25 ribu pelanggan baru. Itu adalah pencanangan, kami harapkan bisa dapat tapi challenge sangat besar,” ucap Edy.
Edy menambahkan dari target yang telah dicanangkan tersebut, sudah 10.000-11.000 pelanggan baru yang berhasil diperoleh hingga bulan Agustus 2019 kemarin.
Ia pun mengaku optimis dengan target itu karena didukung fasilitas yang ada.
Apalagi dengan adanya Sertifikasi SJH diharapkan bisa mendorong peningkatan jumlah pelanggan baru.
Masyarakat tidak lagi resah dengan kualitas air yang dikonsumsi nantinya.
• Formasi Lengkap DPRD Kabupaten Bekasi dengan Partai Gerindra dan PKS Menguasai Kursi DPRD
• Polisi Mendirikan Tenda di Hari Pelaksanaan Rekonstruksi Pembunuhan Ayah dan Anak
• Upaya Temukan Unsur Pidana Kasus Tewasnya ART, Polisi Akan Panggil Pelatih Anjing Sebagai Saksi Ahli
“Itu adalah salah satu cara kami meyakinkan calon pelanggan, kadang mereka itu sangat yakin dengan air tanahnya tapi dengan kita beri kualtas yang lebih barangkali akan lebih percaya dengan air perpipaan,” katanya.
Selain itu adanya Sertifikat SJH tersebut juga untuk memberikan jaminan kepada para pelanggan yang didominasi oleh umat Islam.
Sehingga mereka tidak perlu merasa khawatir.
“Pelanggan kita hampir semuanya muslim, tentu menginginkan produk halal.
"Sehingga dengan demikian bisa mendorong mereka untuk yakin terhadap penggunaan air perpipaan,” tegas Edy.