Sedangkan Saud al-Qahtani, seorang pembantu pangeran Mohammed bin Salman, tidak didakwa dalam peristiwa yang sangat menunjukkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan tersebut.
Sejumlah lima orang telah dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober 2018, Arab Saudi mengumumkan vonis itu, hari ini.
Kelima pria itu diketahui 'secara langsung ambil bagian dalam pembunuhan' di konsulat Saudi di Istanbul, kata jaksa penuntut umum kerajaan itu.
Hukuman yang dijatuhkan tersebut lebih karena mereka dinilai ceroboh untuk menerjemahkan perintah mengembalikan Jamal Khashoggi ke Arab Saudi untuk diadili sebelum dijatuhi hukuman mati.
KSA merupakan sebuah negara yang memang sering menghabisi siapa saja yang bersalah dengan hukuman mati.
• Manajer RCM Mengungkap Kalau Ahmad Dhani Kemungkinan Besar akan Ikut Tur Konser Dewa 19 di Januari
Persidangan diadakan dalam kerahasiaan dan tertutup, maka vonis hukuman, hari ini, memicu terjadinya klaim langsung untuk tujuan menutup-nutupi dengan tujuan untuk melindungi sang pangeran, yang menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan tersebut.
Sementara itu, penyelidik PBB, Agnes Callamard, yang menulis laporan yang menguraikan 'bukti yang dapat dipercaya' tentang keterlibatan Pangeran Mohammed, hari ini, menyebut penyelidikan Saudi sebagai 'parodi'.
"Proses investigasi, penuntutan, dan keadilan berlanjut," tulis Callamard di Twitter, hari ini.
Sedangkan Christophe Deloire dari Reporters Without Borders mengatakan:
"Ketika orang Saudi menjatuhkan hukuman lima mati atas pembunuhan Khashoggi, kami khawatir itu adalah cara untuk membungkam mereka selamanya dan untuk menyembunyikan kebenaran."
“Kami tidak dapat menganggap hukuman mati membantu mewujudkan keadilan. Kami masih mengharapkan akuntansi penuh."
Solidaritas diketahui terjadi dari kalangan jurnalis di seantero dunia karena menilai perbuatan Arab Saudi sebagai tindakan yang melawan kebebasan berekspresi, kebebasan pers, dan penyalahgunaan kekuasaan.
Juru bicara penuntut Saudi, Shalaan al-Shalaan mengklaim bahwa 'penyelidikan menunjukkan bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan.
"Keputusan diambil secara mendadak."
Dia mengungkapkan klaim bahwa ketika para pembunuh melihat bahwa mustahil untuk memindahkan Jamal Khashoggi ke tempat yang aman untuk melanjutkan negosiasi, tapi mereka malah memutuskan untuk membunuhnya.