Rusuh Papua

Ustadz Abdul Somad Bangkitkan Solidaritas Warga Keturunan Minang Bugis Jawa di Wamena yang Berduka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad memberikan simpati dan solidaritas untuk kalangan warga keturunan Minang, Bugis, dan Jawa yang menjadi korban terorisme kalangan OPM di Wamena.

Bahkan seorang dokter yang bertugas di Wamena dibakar hidup-hidup oleh sejumlah teroris Papua tersebut.

Konflik Horisontal di Papua Tidak akan Selesai dengan Pembiaran Pemerintah yang Gagal Jamin Keamanan

Habib Aboe Bakar Al Habsyi Minta agar Kerusuhan Papua pada Pendatang Dapat Segera Diatasi Secepatnya

Kisah Warga Asli Wamena Selamatkan 250 Warga Pendatang, 8.000-10,000 Orang Tunggu Evakuasi

Sementara itu, Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minangkabau, Dr Fadli Zon MSc mengecam tindakan yang dilakukan sebagian pihak di Papua yang diduga bagian separatis.

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra itu menilai, konflik dan kerusuhan yang terjadi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Senin, 23 September 2019 lalu, merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat tidak berperikemanusiaan.

Tindakan yang dilakukan sebagian pihak itu bukan hanya didasari rasisme yang mengoyak kawasan Papua, tapi latar belakang kriminalitas.

Banyak perampokan, penjarahan, dan pembunuhan yang sangat sadis.

Sejumlah orang tak berdosa menjadi korban, dibakar, disiksa, dan berbagai tindakan keji lainnya.

• Din Syamsuddin dan Andre Rosiade Ungkap Keprihatinan Mendalam Akibat Banyaknya Korban di Wamena

Menurut Fadli Zon, Konflik di Papua telah mengakibatkan korban jiwa dan pengungsian.

"Pemerintah telah gagal menjamin keselamatan warga Minang dan etnis lain di Papua," katanya.

Sebagai anak dari sebuah bangsa yang warganegaranya sangat plural, menurut Fadli Zon, setiap konflik yang melibatkan sentimen etnis memang pantas menyakiti rasa kebangsaan kita.

"Apalagi, akibat konflik tersebut kini lebih dari lima ribu orang mengungsi, dan ribuan lainnya terpaksa eksodus dengan perasaan traumatik." 

"Tak terasa kehadiran negara dan belum ada ungkapan belasungkawa dari Presiden Joko Widodo," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (@fadlizon)

Menurut Fadli Zon, sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM), ada beberapa poin yang ingin di sampaikan.

"Pertama, saya ingin menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya warga Minangkabau, serta saudara-saudara saya dari etnis lainnya pada bentrokan yang terjadi awal pekan kemarin."

"Kita sangat menyesalkan kejadian tersebut."

"Tindakan pembantaian terhadap warga Minang adalah perbuatan biadab."

Halaman
1234

Berita Terkini