Mahasiswa kemudian mencoba mendorong aparat kepolisian yang memakai tameng. Akhirnya kerusuhan terjadi dengan diawali adu pukul antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat saling mendorong.
Dengan lamanya waktu dalam melakukan aksi, mahasiswa diimbau untuk membekal makanan maupun minuman agar kesehatan tidak terganggu.
• Tol Layang Rampung, Perjalanan Bisa Lebih Cepat: Berikut Fakta-fakta Japek II Elevated
Hal tersebut diungkapkannya dalam kapasitasnya sebagai dokter, meskipun sebenarnya ia lebih menyarankan untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengancam keselamatan.
"Jelas wajib sarapan, kalau tidak, bawa bekal manis, bawa minuman manis," kata dia seperti dikutip Antara.
Karena menurutnya banyak juga mahasiswa yang mengalami trauma fisik karena tersemprot air dari water canon.
Dengan kondisi tubuh yang tidak fit karena perut kosong, maka saat terkena air, kondisi tubuh akan menurun.
• Sule dan Rizky Febian Beberkan Siapa Lebih Dulu Nikah, Ini Jawaban Ayah Anak yang Bertentangan
"Ada yang kena pentungan, ada juga yang terbentur kaleng gas air mata yang belum meledak kena kepalanya, yang syok juga banyak," katanya.
Hingga kini sejumlah mahasiswa yang butuh pertolongan medis tambahan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Bandung.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan ada 9 aparat kepolisian yang terluka akibat bentrokan yang terjadi di DPRD Jabar. Mereka telah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Lengkap Kericuhan Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD Jabar, Lempar-lemparan, Banyak yang Luka,