Unjuk Rasa Mahasiswa

UPDATE, Ternyata Banyak Mahasiswa Pingsan Saat Unjuk Rasa Berujung Ricuh di Bandung, Ini Penyebabnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unjuk rasa mahasiswa berujung ricuh dengan polisi saat berusaha masuk Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9/2019).

Semburan meriam air dan gas air mata membubarkan aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (23/9/2019) petang.

Para mahasiswa berlarian menyelamatkan diri dari sesaknya gas air mata dan semburan air, menjauhi lokasi unjuk rasa.

Sekitar 87 mahasiswa pengunjuk rasa membutuhkan pertolongan medis, beberapa diantaranya jatuh pingsan.

Demo Mahasiswa Bandung Ricuh, Ini Kata Kapolda Jabar dan Fakta Demo Tolak Revisi UU KPK dan KUHP

2.000 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR

Panik Hadapi Demo Mahasiswa, Pengamat Politik Sebut Pemerintahan Jokowi Terlalu Ceroboh

Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bandung Raya ini melakukan longmarch dan aksi unjuk rasa menentang Revisi UU KPK, UU KUHP, UU PAS, dan UU Pertanahan dari Monumen Perjuangan sampai Gedung DPRD Jabar.

Aksi dorong pagar gedung dewan pun sempat terjadi pada sore hari.

Menjelang magrib, massa pun tampak terpecah dan duduk di Jalan Diponegoro.

Beberapa lainnya memunguti sampah yang berserakan di lokasi unjuk rasa.

1.500 Warga Wamena Mengungsi Kesulitan Makanan, Anggota Kodim Masakan Mi Instan, Salah Kami Apa?

Bahkan, beberapa orang terlihat menikmati jajanan yang dijajakan PKL di sekitar lokasi.

Setelah azan Magrib berkumandang, massa kembali merapatkan barisan mereka dan berkumpul di depan gedung dewan.

Mereka kembali meneriakkan "revolusi" dan mereka berjalan kian dekat dengan pagar gedung dewan kembali.

Jajaran kepolisian pun kembali berjaga di sekitar pagar, petugas kemudian mengimbau massa agar tidak mudah terprovokasi oleh siapa pun, melalui pengeras suara. Hal tersebut pun diteriakkan sejumlah mahasiswa lain di depan pagar tersebut.

PRAKA Zulkifli yang Gugur Dibacok di Wamena Papua Pernah Bebaskan 344 Sandera OPM Bersama Kopassus

Tiba-tiba dari kerumunan massa terlempar botol minuman berisi air ke arah gedung dewan. Hal ini disusul oleh lemparan lainnya yang juga berasal dari kerumunan massa pengunjuk rasa.

Botol yang dilempar semakin banyak dan massa kembali riuh.

Tidak hanya botol minuman, batu pun terlempar ke arah gedung dewan. Batu ini berasal di antaranya dari runtuhan tembok bangunan di pinggir gedung dewan.

Sekelompok orang berteriak untuk mengambil batu-batu tersebut dan melemparkannya ke arah polisi. Sejumlah mahasiswa melarang dan pelemparan batu tersebut.

Mahasiswa dan anggota polisi terluka dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (23/9/2019) petang. (KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI)

Situasi kian tidak kondusif. Sejumlah pengunjuk rasa terlempar batu dan luka di bagian kepalanya sampai mengeluarkan darah.

Mereka digotong ke dekat pagar bangunan seberang gedung dewan untuk dibersihkan lukanya dan diikat lukanya menggunakan kain.

Beberapa saat kemudian, lemparan ke gedung dewan semakin banyak. Air dari meriam air pun menyembur ke arah massa dari arah gedung dewan. Petasan menyala.

Beda Usia 36 Tahun Kakek Nikahi Janda Muda, Buat yang Masih Jomblo Mungkin Jodohnya Belum Dilahirkan

Gas air mata pun menyesakkan seketika. Banyak pengunjuk rasa yang muntah, tidak terkecuali pengunjuk rasa perempuan.

Massa kian panik berlarian, beberapa di antaranya terpeleset dan terjatuh di selokan. Pengunjuk rasa yang terluka pun ikut berlarian sambil dipegangi kawannya.

Polisi membuat barisan untuk menggeser pengunjuk rasa ke arah barat dan timur.

Cara Pegadaian Agar Bisa Bersaing di Era Digital

Pengunjuk rasa yang berlari ke arah barat berusaha menyelamatkan diri ke deretan kafe dan restoran di kawasan Jalan Trunojoyo.

Para pengunjung kafe dan restoran terlihat syok berdiri menjauhi pintu, para pegawainya langsung membereskan makanan dan minuman yang disajikan.

Massa memohon masuk ke dalam kafe dan restoran tersebut karena tidak tahan dengan gas air mata.

Di dalam restoran, mereka membasuh muka dan duduk sejenak. Deretan toko ini langsung tutup pintu supaya gas tidak ikut masuk.

DAFTAR 10 Seleb yang Gagal Lolos ke DPR Termasuk Ahmad Dhani, Ternyata Tenar Bukan Jaminan

Beberapa pengunjuk rasa mengalami muntah. Pengunjuk rasa yang terluka pun membaringkan diri di kursi-kursi restoran.

Beberapa menit kemudian, mereka keluar bersama menuju kampus mereka dan berterima kasih kepada pengelola tempat makan tersebut.

Jika di sebelah barat massa dapat dibubarkan dan meninggalkan lokasi pada 18.45, massa yang didesak ke arah Gasibu terus melakukan perlawanan kepada polisi sampai azan Isya berkumandang.

Ini Penyebab Harga Emas Semakin Mahal, Berikut Pergerakan Harga Emas Kemarin

Para mahasiswa ini melakukan aksinya memakai jas almamater masing-masing perguruan tingginya.

Mereka di antaranya berasal dari Unisba, UIN Bandung, Telkom University, Unpas, Universitas Nurtanio, Unjani, dan lainnya.

Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah poster bertuliskan "Demokrasi Mati Suri", "Selamatkan KPK", "Save KPK" dan poster penolakan lainnya.

Kemarin Rupiah Melemah, Bagaimana Rupiah Hari Ini: Pergerakan Rupiah Selama 1 Hari Kemarin

Presiden Mahasiswa Telkom University, Yusuf Syahputra Gani, mengatakan dalam aksi ini mahasiswa mengajukan beberapa tuntutan.

Di antaranya, menolak semua rancangan undang-undang yang dianggap akan merugikan masyarakat yang tengah digodok pemerintah

"Kami menolak RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS (pemasyarakatan), dan RUU Pertanahan. Kami meminta audiensi dengan Ketua DPRD Jabar," ujar Yusuf dalam kesempatan tersebut.

Presiden Mahasiswa Teknik Universitas Pasundan, Fauzan Rizky Bayu Pratama, mengatakan mahasiswa ingin menyuarakan aspirasi masyarakat Jabar.

Ingin Mengetahui Apakah Ada SPBU atau Tempat Kuliner di Rest Area? Bisa Pakai Aplikasi Ini

Walaupun berbeda-beda kampus, semua mahasiswa melebur jadi satu untuk tujuan yang sama, menolak RUU KPK, RUU KUHP dan RUU PAS, dan RUU Pertanahan.

"Kami di sini satu perjuangan. Tujuan kami sama satu. Hari ini kita sampaikan pada DPRD Jabar mahasiawa Jabar mengugat dan hadir untuk menolak RUU KPK, RUU KUHP," kata Fauzan dalam orasinya.

Fauzan mengaku bangga karena dalam aksi tersebut ada sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang bersatu, merapatkan barisan menolak empat RUU bermasalah.

Ini Langkah Mulai Berinvestasi bagi Milenial

"Kami mahasiswa Bandung Raya, mahasiswa Jawa Barat hadir di sini hanya ingin menyuarakan aspirasi yang sudah lama terbungkam dan tidak pernah didengar oleh pejabat," kata dia.

Dalam aksi tersebut, teriakan "revolusi" terus dikumandangkan. Aparat kepolisian pun melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas selama aksi berlangsung.

Banyak Mahasiswa Pingsan

Sementara itu Dokter Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Andre Herdian mengatakan banyaknya mahasiswa yang pingsan saat aksi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin akibat perut kosong belum diisi  makanan.

Petugas Dinkes bersama PMI Kota Bandung melakukan perawatan kepada sekitar 87 mahasiswa yang membutuhkan pertolongan medis di Universitas Islam Bandung (Unisba) yang menjadi tempat evakuasi.

Cerita dari Kampung Kebon Melati yang Terhimpit Gedung Pencakar Langit di Thamrin

"Kebanyakan mahasiswa yang pingsan karena sebelumnya tidak sarapan. Dari pagi sampai malam tidak sarapan," kata Andre saat ditemui di kampus Unisba Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin.

Sebelumnya sekira pukul 18.30 WIB, kerusuhan pecah saat ribuan mahasiswa yang mencoba masuk ke kantor DPRD Jawa Barat dibarikade oleh aparat kepolisian.

Mahasiswa kemudian mencoba mendorong aparat kepolisian yang memakai tameng. Akhirnya kerusuhan terjadi dengan diawali adu pukul antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat saling mendorong.

Dengan lamanya waktu dalam melakukan aksi, mahasiswa diimbau untuk membekal makanan maupun minuman agar kesehatan tidak terganggu.

Tol Layang Rampung, Perjalanan Bisa Lebih Cepat: Berikut Fakta-fakta Japek II Elevated

Hal tersebut diungkapkannya dalam kapasitasnya sebagai dokter, meskipun sebenarnya ia lebih menyarankan untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengancam keselamatan.

"Jelas wajib sarapan, kalau tidak, bawa bekal manis, bawa minuman manis," kata dia seperti dikutip Antara.

Karena menurutnya banyak juga mahasiswa yang mengalami trauma fisik karena tersemprot air dari water canon.

Dengan kondisi tubuh yang tidak fit karena perut kosong, maka saat terkena air, kondisi tubuh akan menurun.

Sule dan Rizky Febian Beberkan Siapa Lebih Dulu Nikah, Ini Jawaban Ayah Anak yang Bertentangan

"Ada yang kena pentungan, ada juga yang terbentur kaleng gas air mata yang belum meledak kena kepalanya, yang syok juga banyak," katanya.

Hingga kini sejumlah mahasiswa yang butuh pertolongan medis tambahan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Bandung.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan ada 9 aparat kepolisian yang terluka akibat bentrokan yang terjadi di DPRD Jabar. Mereka telah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih.
 

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Lengkap Kericuhan Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD Jabar, Lempar-lemparan, Banyak yang Luka, 

Berita Terkini