Kehidupan manusia banyak terjadi kepiluan dan penderitaan yang mengenaskan.
Seperti halnya kehidupan yang harus dijalani seorang pria lanjut usia bernama Hamdani (60) di tengah hiruk pikuk Ibu Kota Jakarta.
Hamdani harus tinggal dengan kondisi sebatang kara tanpa sanak keluarga.
Lantaran istri dan anaknya meninggalkannya, sejak sepuluh tahun lalu kala itu.
Berdasar pantauan Warta Kota, rumah kediaman Hamdani bisa disebut bak rumah seadanya dengan luas berukuran sekitar 3 x 9.
Rumah yang beralamatkan di Jalan Ketapang Utara 1 Dalam No 10. Rt 11/7 Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat nampak memang lusuh tak pantas ditinggali seorang manusia.
• Hakim Terbitkan Surat Pemanggilan Paksa Alvin Lim karena Berulang Kali Mangkir dari Persidangan
Namun demikian, bagi Hamdani, hal ini masih menjadi rasa syukur yang amat terdalam buatnya meski dengan rumah kondisi seadanya.
Rumahnya pun masih terlihat batu bata dengan tumpuan semen, sementara belum memakai cat untuk dindingnya.
Atapnya pun hanya bermaterial seng. Itupun jika adanya hujan hingga angin bisa sampai mengganggunya dengan suara bergemuruh saat berada didalam rumah.
Sementara, untuk lantai sudah beralasan keramik putih yang dikumpulkan olehnya sejak beberapa bulan ke belakang.
Terlihat juga di dalam rumahnya hanya bisa diisi sebuah lemari dan tempat duduk.
Selebihnya, tak mungkin bisa lagi diisi barang-barang lainnya karena sudah terlalu sempit.
• Terungkap Kabel Udara di Jalan Prof Dr Satrio Tidak Berizin sehingga Dipotong
Ironisnya, dalam rumah Hamdani, tak nampak sebuah kamar mandi maupun toilet, serta dapur didalam rumahnya itu.
Apalagi, Hamdani kini tak lagi mampu berjalan. Sebab, kondisi kaki kanannya pasca ditabrak, dan kaki kirinya usai diamputasi.
Dia pun menceritakan kejadian kondisi kakinya itu sebelum diamputasi tersebut karena awalnya bernanah dan bengkak tak karuan.
Hamdani juga sebelum diamputasi sempat merasakan demam tinggi panas dingin. Bahkan, ia sempat menduga itu merupakan hari terakhirnya hidup di dunia.
“Jadi, kronologinya, saat malam-malam itu, kaki saya dilihat bernanah, awalnya juga gak tahu,” ujar Hamdani kepada Warta Kota, saat ditemui di kediamannya, Jumat (13/9/2019).
Dirinya pun tak pernah menaruh curiga akan terjadinya bisa jadi seperti ini, hingga pada akhirnya ia tak bisa berjalan dan langsung dibawa ke rumah sakit Tarakan dengan dibantu para tetangga.
“Saya masuk rumah sakit Tarakan langsung dibelek ini telapak kaki saya. Nah ini juga bekas jempol saya sakit nih atau inpeksi lah,” jelasnya.
Saat dirawat itulah karena mengalami inpeksi, dokter rumah sakit Tarakan memvonisnya untuk segera dioperasi dengan cara diamputasi salah satu organ tubuhnya di kaki.
• Peningkatan Ekspor Produk Kayu Membutuhkan Dukungan Sektor Jasa Keuangan untuk Terealisasi
Selama seminggu itu pun, Hamdani perlu menjalani pengobatan rawat inap pasca diamputasi pada Agustus 2019 lalu.
Dia juga mengaku, selama berobat dan dirawat di rumah sakit itu hanya mengandalkan BPJS PIB Kesehata (Pembiayaan Iuran Bantuan).
Kendati demikian, ia tak menyangka harus pulang lebih cepat dari perkiraan meski masih dengan kondisi sakit yang dideritanya pasca diamputasi itu.
“Saya kira, dirawat di rumah sakit itu sampai sembuh, tapi ternyata saya disuruh pulang dengan kondisi kaki sakit. Jadi bahasanya ya ‘lu ngobatin sendiri’ gitu,” jelas dia.
Lebih lanjut, Hamdani juga bersyukur karena Lurah Krukut, Ketua RT, dan RW merespon cepat dengan membantunya dalam pengobatan.
“Jadi selain pejabat pemerintah ngebantu, tetangga juga semuanya ngebantu jadi hanya segelintir aja. Tapi mau ditengokin syukur mau gak ditengokin juga yaudah, gue juga masih bisa sendiri,” tegasnya.
Sayang, saat pejabat daerah setempat hingga tetangganya telah menjenguk. Sanak keluarga Hamdani tak pernah mau menemuinya hingga saat ini tanpa ada alasan tertentu.
“Ya keluarga gak ada yang jenguk, susah deh pokoknya. Padahal mereka juga tahu soal itu,” pungkas dia berusaha tegar meski matanya yang berkaca-kaca.
Hingga kini, Hamdani pun hanya bisa meratapinya sendiri. Pria yang lahir di Bogor itu selalu bersyukur dan ikhlas dalam menjalaninya.
• Kanker Endometrium Ria Irawan Kembali Muncul yang Menyerang Bagian Kepala