Rusuh Papua

Ungkap Keterlibatan Pihak Asing dalam Kerusuhan, Kapolri dan Panglima TNI Sepekan Berkantor di Papua

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (kanan), dipangku prajurit TNI usai menggelar apel kesiapan membantu tugas POLRI dalam pengamanan natal, tahun baru, pileg dan pilpres 2019 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).

Tito Karnavian meminta Kapolda Papua dan Kapolda Papua Barat menerbitkan maklumat larangan aksi unjuk rasa alias demonstrasi yang berpotensi rusuh.

"Saya sudah perintahkan kepada Kapolda Papua dan Papua Barat untuk mengeluarkan maklumat."

"Untuk melakukan larangan demonstrasi atau unjuk rasa yang potensial anarkis," ucapnya.

Prabowo Minta Semua Kekuatan Politik Bantu Jokowi Selesaikan Masalah Papua, Lupakan Dulu Perbedaan

Ia menjelaskan, maklumat itu dikeluarkan untuk mencegah kerusuhan yang berawal dari aksi unjuk rasa kembali terjadi, seperti di Manokwari dan Jayapura.

Sebenarnya, kata dia, pihaknya telah memberi kesempatan kepada masyarakat Papua untuk menyampaikan aspirasi atau pendapatnya sesuai Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998.

"Tapi kenyataannya menjadi anarkis, menjadi rusuh, ada korban, kerusakan. Penyampaian pendapat bukan berarti anarkis, itu enggak bisa ditolerir," katanya.

Tokoh Muda Papua Minta Aparat Keamanan Ditarik dari Nduga, Wiranto Sanggupi Asal Penuhi Syarat Ini

Mantan Kapolda Papua itu kembali menegaskan, larangan unjuk rasa di Papua juga berkaca pada aksi pelarangan serupa di depan Kantor Bawaslu di Jakarta pada 21-22 Mei lalu.

"Saya larang untuk melakukan aksi unjuk rasa di Bawaslu, kenapa? Kita toleransi, disalahgunakan. Ini juga sama, ditoleransi disalahgunakan," papar jenderal bintang empat itu.

Berkantor di Papua

Tito Karnavian menunjukkan komitmennya untuk mengamankan situasi dan keamanan di Papua, pasca-unjuk rasa berujung kerusuhan di sejumlah wilayah tersebut.

Tito Karnavian mengatakan akan menambah pasukan yang diterjunkan ke Papua, apabila memang dirasa kurang atau diperlukan.

Saat ini, sudah ada 6.000 personel gabungan TNI-Polri di Tanah Papua.

Polisi Ciduk Dua Pengibar Bendera Bintang Kejora di Depan Istana, Dijerat Pasal Makar

"Kalau kurang akan saya tambah lagi, saya dengan Pak Panglima (Marsekal Hadi Tjahjanto) sudah komitmen."

"(Kalau) kurang, akan tambah lagi sampai situasi aman," ujar Tito Karnavian.

Tito Karnavian juga menegaskan akan berangkat ke Papua untuk memastikan keamanan di lokasi.

Kebakaran Hutan di Ibu Kota Baru Peringkat Lima, Gempa dan Tsunami Bisa Timbul dari Wilayah Ini

Halaman
123

Berita Terkini