Baca tanpa iklan
Pengamat Demokrasi Rustam Ibrahim menganggap jika sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tetap tenang di tengah pemberitaan kerusuhan Papua sudah tepat.
Pasalnya sikap tersebut dianggap telah membuat pihak provokator merasa gagal membuat Jokowi khawatir.
“Mereka yang memprovokasi agar Presiden @Jokowi grasa grusu di depan rakyatnya dalam menanggapi masalah Papua kembali gagal. Presiden tetap stay cool,” kata Rustam di akun twitternya @RustamIbrahim pada Jumat (30/8/2019).
Rustam juga tidak sepakat jika sikap cenderung diam yang ditunjukan Jokowi sebagai bentuk ketidakperduliannya terhadap masalah Papua.
Pasalnya kata Rustam, masyarakat Papua puas dengan kinerja 5 tahun Jokowi selama periode pertama.
“Kalau tidak peduli mustahil dapat 91% suara rakyat Papua dan 80% suara rakyat Papua Barat,” jelas mantan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) itu.
• UPDATE Papua: TNI Kerahkan Ratusan Personel Kostrad dan Marinir, Empat Napi Lapas Abepura Kabur
Namun ia juga memberikan catatan untuk Jokowi terkait penanganan konflik Papua belakangan ini. Menurutnya, permasalahan Papua saat ini harus menggunakan penedekatan HAM.
“Pendekatan dalam soal Papua harus pendekatan kesejahteraan dan HAM, bukan pendekatan keamanan,” jelas Rustam.
Terlebih masalah yang hampir dua pekan berlangsung ini dipicu hoaks dan ujaran kebencian.
“Apalagi yang terjadi di Papua sekarang ini bukan sebab tapi akibat hoax, ujaran kebencian dan rasisme. Tindakan yang dilakukan haruslah persuasif, bukan represif,” pesan Rustam.
Jokowi Tanggapi Kerusuhan Papua
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya kondisi Papua semakin mencekam usai kerusuhan Manokwari, Papua Barat beberapa pekan lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait hal tersebut.
Dikutip dari Setkab.go.id Presiden Jokowi mengaku sudah mengeluarkan beberapa intruksi kepada jajarannya dalam menangani kerusuhan Papua.
“Saya juga telah memerintahkan, sebetulnya tadi malam sudah perintahkan kepada Menko Polhukam pada saat rapat di Istana bersama Kapolri, Kepala BIN, dan Panglima TNI,” kata Presiden Jokowi di Alun-alun, Jawa Tengah, Kamis (29/8/2019) malam.
Semua lembaga tersebut jelas Presiden diperintahkan untuk mengambil tindakan tegas terhadap siapapun yang melanggar hukum dan pelaku tindakan anarkis serta rasialis.