Berita Video

VIDEO: Ayah Aurel Paskibraka Tangsel yang Tewas Ungkap Perlakuan Senior Anaknya

Editor: Ahmad Sabran
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Malang nian nasib yang menimpa Aurellia Quratu Aini (16).

Siswi kelas XI MIPA 3 SMA Al Azhar BSD, Tangerang Selatan ini tewas mendadak diduga karena dipersekusi oleh senior Paskibra.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh ayahnya yakni Faried Abdurahman.

Ia pun mengungkapkan puterinya ini kerap mendapatkan hukuman dari para oknum senior Paskibra di Tangerang Selatan.

FAKTA BARU Prada DP, Berhubungan Badan Sebelum Pembunuhan, Punya Pacar Bernama Serli Selain Vera

Agung Hercules Meninggal karena Kanker Otak, Orang yang Bekerja di Tempat Ini Sangat Beresiko

TERNYATA Korban Kriminal Otak Serangan KKB Papua yang Masih 17 Tahun Ini Tak Cuma TNI, Sipil Juga

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat melayat ke rumah alm Aurellie anggota paskibra (Kolase foto (TribunJakarta/instagram @benyamindavnie))

"Aurel pernah cerita kalau dia dipaksa makan kulit jeruk oleh oknum seniornya itu," ujar Faried kepada Warta Kota saat dijumpai di rumah duka, Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (2/8/2019).

Padahal masalahnya hanya sepele. Yakni soal tulisan di buku diary merah putih milik Aurel.

"Anak saya itu curhat di buku diary dan dibaca oleh seniornya.

"Aurel menulis kalau dia lebih suka dilatih Paskibra dengan TNI dibandingkan oleh senior - seniornya ini," ucapnya.

Gadis berusia 16 tahun tersebut juga dihukum untuk melakukan squat jump atau bending.

Menurut Faried padahal ganjaran hukuman itu sangat membahayakan.

"Setelah disuruh makan habis kulit jeruk, Aurel dihukum disuruh bending oleh seniornya itu.

Tahun 1998 squat jump ini sudah tidak dibolehkan, karena bisa merusak syaraf," kata Faried.

Lebih parahnya lagi terjadi kekerasan yang dialami oleh Aurel.

Faried menyebut oknum senior itu bahkan melakukan penamparan.

"Aurel dihukum sampai lima kali lipat. Misalnya lari satu keliling lapangan ini harus menjadi lima kali.

Mereka menghukum Aurel karena anak saya ini kata oknum senior itu kelebihan berat badan," ungkapnya.

Ia pun menyayangkan kejadian ini bisa terjadi. Saat dimandikan jenazahnya, tubuh Aurel tampak lebam - lebam.

"Terdapat bekas lebam di sekujur tangannya," papar Faried.

Aurellia Quratu Aini seorang paskibraka Tangerang Selatan yang akrab disapa Aurel (jilbab hitam) semasa hidupnya bersama ibunya bernama Sri Wahyuni. (Istimewa)

Sang Ibu Anggap Aurel Masih Hidup

Haru biru masih menggelayuti rumah duka pada Jumat (2/8/2019). Ibunda Aurel masih tergolek lemas di kediamannya.

Sri yang berkerja di Kementerian Dalam Negeri ini menganggap bahwa Aurel masih hidup.

Ia pun terus menerus memanggil buah hatinya itu.

"Aurel... sini nak, Aurel," kata Sri terisak tangis.

Sesekali Sri terdiam. Namun tiba - tiba saja tangisnya meledak.

"Aurel... Aurel..." ucap sang bunda menangis histeris.

Faried ayahanda dari almarhumah pun juga tak kuasa menahan sedih.

Kedua matanya memerah dan tampak lemas.

"Ibunya memang belum siap kehilangan Aurel.

Karena Aurel memang meninggal secara tiba - tiba," ujar Faried saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (2/8/2019).

Menurutnya, dirinya memaklumi kondisi istrinya itu.

Ia menyebut kesehatan Sri pun semakin menurun.

"Ibunya kondisinya saat ini memang sedang drop.

Saya juga yang lelaki masih sulit menerima kejadian ini," paparnya. 

Indra (kiri) dan Romi (kanan) paman di kediaman Aurel, Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam. (Warta Kota/Andika Panduwinata)

Keluarga Minta Pemkot Usut

Aurellia Quratu Aini putri dari pasangan Fahri Abdulrahman dan Sri Mulyani ini meninggal secara mendadak pada Kamis (1/8/2019).

Siswi kelas XI MIPA 3, SMA Al Azhar BSD, Tangerang Selatan tersebut meninggal dunia  diduga terkait pelatihan .

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh paman Aurel yakni Romi.

Menurutnya kematian keponakannya itu janggal.

"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," ujar Romi saat ditemui WartaKotaLive.com di rumah duka, Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/8/2019).

Romi menjelaskan banyak keanehan dalam peristiwa ini. Bahkan ia menyebut tubuh Aurel itu lebam-lebam.

"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurel) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," ucapnya.

Romi meminta agar Pemerintahan Kota Tangerang Selatan menindak lanjuti permasalahan ini.

Jika tidak, keluarga Aurel akan menempuh jalur hukum.

"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," kata Romi. 

Karangan Bunga Mendagri

Suasana duka menggelayuti kediaman Aurel Qurrota dalam acara tahlil pada Kamis (1/8/2019) malam.

Aurel merupakan calon paskibraka yang meninggal dunia pada Kamis pagi.

Pantauan WartaKotaLive.com di lokasi, rumah duka yang beralamat di Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang ini ramai disambangi para kerabat dan tetangga.

Mereka melantunkan ayat-ayat suci Al Quran untuk mendoakan mendiang Aurel.

Sejumlah karangan bunga ucapan duka cita juga berjejer di depan halaman rumahnya.

Bahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo turut mengucapkan rasa duka cita yang mendalam kepada murid kelas XI MIPA 3, SMA Islam Al Azhar BSD itu.

Seperti diketahui, Aurel meninggal dunia karena terjatuh saat tengah latihan Paskibra.

Namun dari pihak keluarga hingga kini belum bisa diminta keterangan lebih lanjut dan masih merasakan duka yang mendalam.

Datang Melayat

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie sempat melayat ke rumah duka pada Kamis siang.

Benyamin langsung melihat jenazah Aurel dan disambut tangisan ibunda Aurel.

"Saya sangat berduka, saya bisa merasakan kedalaman sedih keluarganya," ujar Benyamin.

"Saya ucapkan terima kasih kepada orang tua almarhumah, karena diberikan izin mengikuti Paskibraka tingkat Kota Tangsel," ucapnya.

"Kami bangga atas prestasi Aurel makanya kami sangat terpukul dan berduka," kata Benyamin.

Tampak Benyamin Davnie menangis di dekat jenazah saat berdoa.

"Saya sangat bersedih ketika mengetahui bahwa almarhumah adalah anak yang aktif, ceria, dan tidak pernah sakit selama mengikuti Diklat Paskibraka," terang Benjamin pada unggahannya di Instagram seperti dikutip Wartakotalive.

Aurellia adalah calon pembawa baki di Upacara Hari Kemerdekaan RI Ke-47 tingkat kota Tangerang.

Dia begitu dijagokan senior dan temannya untuk membawa sang saka merah putih itu.

Namun, takdir berkata lain.

Di saat dia sedang bersemangat mengejar impiannya, almarhumah terlebih dahulu dipanggil Sang Pencipta.

"Harapan itu pupus karena Allah SWT lebih sayang kepada Almarhumah. Almarhumah dipanggil Sang Pencipta di saat sedang bersemangat mengejar impian yang menjadi kebanggaannya," terang Benjamin.

Melansir dari TribunJakarta, Benjamin mengatakan kalau penyebab meninggalnya Aurellia masih belum diketahui.

"Tidak ada sebab sakit, almarhum meninggal husnul khotimah InsyaAllah," katanya.

Wakil Wali kota Tangerang itu lalu mendoakan yang terbaik bagi Aurellia.

Bahkan terlihat air mata Benjamin tidak dapat terbendung ketika mendoakan almarhumah.

Beberapa kali dalam video yang diunggah akun @benyamindavnie, Banyamin terlihat menyeka air matanya saat mendoakan Aurellia.

Doa pun juga membanjiri Aurellia lewat kolom komentar unggahan @benyamindavnie.

"Innailaihi wa innailaihi rojiun... Semoga Almarhumah husnul khotimah.." tulis @adeheri76

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, turut berduka cita... Semoga almarhumahkhusnul khotimah. Amien Ya Robbal Alamin," tulis @bangdodipras. (dik)

Berita Terkini