Beragam kegiatan dilaksanakan saat Camping Under The Sea yang digelar di Ancol Taman Impian akhir pekan kemarin. Salah satu yang dilakukan para peserta Camping Under The Sea adalah menebar kulit kerang hijau di perairan Teluk Jakarta.
Selain memiliki manfaat bagi kesehatan kulit karena memiliki kandungan asam lemak omega3, bagian dari kerang hijau rupanya juga memiliki manfaatkan untuk perbaikan kualitas air laut.
Pasalnya 1 kilo kulit kerang hijau mampu memfilter 10 liter air laut dalam waktu satu jam. Hal itu diungkapkan Manager Konservasi Sea World Ancol Ocean Samudera, Yus Anggoro Saputra saat, mengelar penebaran 100 kilo kulit kerang di Ancol, Jakarta Utara.
• Peserta Camping Under The Sea Tebar Kulit Kerang Hijau ke Teluk Jakarta
• Camping Under The Sea, Puluhan Anak-Anak Diberi Edukasi Ekosistem Laut
• Plaza Blok M Hadirkan Food Society, Zona Kuliner yang Ngehitz
"Ya untuk satu kilogram kulit kerang hijau mampu menjernihkan 10 liter air laut dalam waktu satu jam," kata Yus Anggoro Saputra saat ditemui di Ancol, Minggu (7/7/2019).
Menurut Yus, metode yang digunakan sebenarnya cukup biasa, dimana kulit-kulit kerang itu dibersihkan dan dikembalikan lagi ke habitatnya yaitu laut. Sehingga satu kulit kerang hijau tersebut akan menjadi mediator tumbuhnya kerang hijau yang menempel 1 hingga 10 kerang hijau.
Dengan tumbuhnya habitat kerang hijau ini, akan membuat partikel yang melayang pada air laut, akan terserap dan membuat air laut menjadi lebih jerih, sehingga ekosistem bawah laut akan terjaga keanekaragamannya.
"Yang paling terlihat itu kekeruhannya, jadi di laut ini kan banyak partikel yang melayang dan itu akan dimakan oleh si kerang hijau, dan partikel yang dimakan tadi akan kembali dikeluarkan menjadi lebih padat, dan mengeluarkan air yang lebih bersih," ujarnya.
Menurut Yus, restorasi kerang hijau di laut ancol ini sebenarnya terinspirasi restorasi kerang hijau di New Zealand dan New York Harbour. Mereka telah memulai restorasi kerang hijau ini sejak 2008 dan memiliki target selama 30 tahun.
Dampak yang ditimbulkan pun sangat positif dimana kualitas air laut menjadi lebih jernih dan biota-biota laut dapat tumbuh karena adanya kerang hijau ini.
"Kita melihat apabila ditempat lain bisa dilakukan dan memiliki dampak positif dan kenapa di Ancol tidak dan setelah kita lakukan eksperimen di karantina laboratorium Sea World, ternyata memang betul memfilter," katanya.
Dengan uji eksperimen ini, pada tanggal 13 Februari 2018 dilakukan peletakan 5 kilogram kerang hijau ke dalam aquarium di Karantina Seaworld Ancol dan di dalam Aquarium tersebut ditambahkan air laut hasil Backwash filter sebanyak 50 liter.
• Hadir Outlet ke-20 Pancious di Bintaro Xchange Mall, Ada yang Beda Loh
• Begini Reaksi Barbie Kumalasari Saat Vicky Prasetyo Sebut Sertifikat Advokatnya Dibeli di Jatinegara
• VIDEO: Kawasan Pintu Utama TM Ragunan, Area Tujuan Wisata yang Tidak Memiliki Trotoar
Setelah didiamkan selama 1 jam kondisi air menjadi jernih dan mengalami penurunan NO3 (nitrat) dari 13,5 ml perliter menjadi 3,4 mg per liter. Selanjutnya dilakukan penebaran kulit kerang hijau dan peletakkan 11 buah Marker Buoy modifikasi, dengan bagian marker bouy diletakkan substrat untuk dapat ditumbuhi kerang hijau.
"Setelah dua bulan dilakukan penebaran kulit kerang hijau di dasar laut ancol mulai tumbuh kerang hijau pada dasar laut di antara gundukan lumpur. Beberapa biota sudah teramati berada di antara rooster dan gugusan," jelasnya.
Restorasi kerang hijau
Program Restorasi Kerang Hijau tahun 2019 di Ancol ini mempunyai target pertumbuhan 50 ribu kerang setara dengan 10 ribu kilogram yang mampu memfilter 10 ribu liter air laut dalam 1 jam. Sehingga dengan begitu akan muncul eksositem baru di dasar laut.