Masa, katanya, tokoh-tokoh tingkat nasional kalah dewasa sama tokoh daerah?
Alumni UIN Jakarta ini juga menyampaikan bahwa unjuk rasa di jalanan untuk menuntut kemenangan dalam pemilu, padahal pemilu sudah diumumkan siapa pemenangnya, lama-lama tidak akan relevan.
Veri menyarankan untuk menempuh jalur yang disediakan konstitusi. Laporkan kecurangan kalau memang ada kecurangan, tapi harus yang substansi, jangan yang ecek-ecek.
• Ani Hasibuan Merasa Jadi Target, Lalu Berniat Polisikan Portal Berita Ini
“Juga harus jelas unsur mana yang dilaporkan. Jangan KPU yang dilaporkan tapi pemerintah yang diseret-seret," tuturnya.
"Kekuasaan keduanya berbeda, mereka sejajar tidak saling membawahi, masa enggak tahu?" imbuh Veri.
Justru, lanjut Veri, dalam konteks pemilu sekarang ini, yang punya kekuasaan super malah Bawaslu.
• Aktivis 98 Yakin Prabowo Bisa Jadi Sosok Negarawan, Asal Diselamatkan dari Para Penumpang Gelap
Mereka, menurut Veri, bisa memeriksa dan menghakimi serta memutuskan, termasuk bisa mendiskualifikasi.
"Makanya laporkan yang bener kasusnya kalau ada, jangan yang ecek-ecek atau malah opini saja,” imbaunya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
• Kubu 02 Tolak Hasil Penghitungan Suara KPU, tapi Saat Rapat Pleno Rekapitulasi Tak Ada yang Protes
"Sikap saya yang jelas, saya akan menolak hasil penghitungan yang curang, kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto di depan ratusan pendukungnya, dalam pidato pemaparan dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Prabowo Subianto mengatakan bahwa masa depan bangsa berada di pundak KPU.
Masa depan bangsa, katanya, bergantung apakah KPU akan membiarkan terjadinya dugaan kecurangan Pemilu 2019, atau menghentikannya.
• Pengamat Intelijen Prediksi People Power Takkan Terjadi pada 22 Mei karena Alasan Ini
"Kalau kau memilih ketidakadilan, berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat Indonesia," ujarnya.
Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia saat ini mengalami pemerkosaan demokrasi. Menurutnya, mandat rakyat telah diberikan kepadanya bersama Sandiaga Uno.
"Setelah kita memperhatikan dengan seksama, mendengar, dan meyakinkan diri kita dan rakyat kita, bahwa kita telah memenangkan mandat dari rakyat, kita telah memenangkan mandat dari rakyat," paparnya.