Penggemar mata pelajaran fisika ini memilih Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta sebagai tempatnya menuntut ilmu.
Hafidh juga tengaj mengikuti Olimpiade Astronomi tingkat nasional.
• Hasil Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional di 19 Provinsi, Prabowo-Sandi Baru Unggul di Lima Daerah
• Wulan Guritno Ungkap Dua Alasan Bulan Suci Ramadan Tahun Ini Spesial
• Megawati Disebut Izinkan Demokrat Gabung dengan Koalisi Jokowi, Hubungan Buruk Mega-SBY Hanya Mitos
• Buat Mudik Lebaran, Ini Pilihan Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta, Mulai dari City Car hingga SUV
• Song Joong Ki Mengaku Serakah Ingin Gambarkan Karakter di Arthdal Chronicles
Ia kini berhasil masuk peringkat delapan besar dan berharap bisa masuk peringkat lima besar.
UN SMA Dianggap Sulit oleh Banyak Siswa SMA
Dibalik nilai gemilang Hafidh, ternyata banyak siswa SMA lainnya yang mengeluh bahwa soal ujian kali ini sulit.
Keluh kesah para siswa SMA ini dapat dilihat melalui kolom komentar salah satu unggahan kementrian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), @kemndikbud.ri.
Seperti diketahui, UN 2019 dilaksanakan dalam dua pilihan sistem, yakni berbasis komputer (UNBK) dan Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Mengutip dari Kompas.com Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim menyebutkan adanya pengembangan dari kisi-kisi Matematika yang sebelumnya telah diberikan.
• Hasil Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional di 19 Provinsi, Prabowo-Sandi Baru Unggul di Lima Daerah
• Wulan Guritno Ungkap Dua Alasan Bulan Suci Ramadan Tahun Ini Spesial
• Megawati Disebut Izinkan Demokrat Gabung dengan Koalisi Jokowi, Hubungan Buruk Mega-SBY Hanya Mitos
• Buat Mudik Lebaran, Ini Pilihan Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta, Mulai dari City Car hingga SUV
• Song Joong Ki Mengaku Serakah Ingin Gambarkan Karakter di Arthdal Chronicles
"Terkait dengan soal itu, teman-teman siswa mengeluhnya sih memang tahun ini tidak seramai tahun lalu, soal matematika yang HOTS (High Order Thinking Skills) tahun lalu," ucap Satriwan kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).
"Memang ada soal yang kisi-kisinya sedikit."
"(Maksudnya) di kisi-kisinya tidak membahas panjang lebar, namun di soal ujiannya ada pengembangan dari kisi-kisi," kata dia.
Tak hanya adanya pengembangan kisi-kisi, Satriawan yang kala itu juga menjadi pengawas ujian mengatakan bahwa terjadi kesalah teknis.
"Tahun ini sih keluhannya yang pertama, ada satu yang soalnya salah begitu (jawabannya tidak ada). Akhirnya secara manual pengawas harus memasukkan nama-nama siswa dan soal yang keliru itu secara online," ujar dia.
Meskipun banyak siswa SMA yang meninggalkan keluhannya di kolom komentar unggahan Kemendikbud, Satriawan mengaku bahwa beberapa siswa di tempat ia mengajar tidak mengalami kesulitan yang berarti.
• Hasil Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional di 19 Provinsi, Prabowo-Sandi Baru Unggul di Lima Daerah
• Wulan Guritno Ungkap Dua Alasan Bulan Suci Ramadan Tahun Ini Spesial
• Megawati Disebut Izinkan Demokrat Gabung dengan Koalisi Jokowi, Hubungan Buruk Mega-SBY Hanya Mitos
• Buat Mudik Lebaran, Ini Pilihan Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta, Mulai dari City Car hingga SUV
• Song Joong Ki Mengaku Serakah Ingin Gambarkan Karakter di Arthdal Chronicles
Ia kemudian menambahkan, FSGI telah berkomunikasi dengan Kemendikbud utnuk melakukan beberapa pelatihan kepada tenaga ajar di Indonesia.