Pilpres 2019

Pengamat: Prabowo Teriak Antek Asing tapi Berikan Karpet Merah kepada Media Luar Negeri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberi salam kepada massa saat meninggalkan lokasi seusai menghadiri aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2019).

"Jangan heran jika KPU, Bawaslu, hingga media nasional tidak dipercaya Prabowo karena institusi-institusi tersebut dianggap Prabowo sebagai penghalang ambisinya,” sambung Ari Junaedi.

Ia memprediksi kandidat menteri serta pihak-pihak yang kehilangan kesempatan politik jika Prabowo Subianto urung memenangi pilpres, akan terus berkelindan memainkan politik akal sehat.

“Ini yang bahaya, karena politik tidak dilihat sebagai kompetisi demokrasi yang sehat, tetapi hanya memenuhi ambisi sekelompok orang yang membutakan akal sehat," ulasnya.

Ratna Sarumpaet Ungkap Sering Konsumsi Obat Anti Depresi Sejak Aksi 212 pada 2016 Silam

"Harusnya kalah menang dalam pemilu harus diterima dengan sportif. Sayangnya hal ini tidak terjadi di pasangan 02,” imbuh Ari Junaedi.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyampaikan keluh kesah seputar pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2019 kepada perwakilan kedutaan dan media massa asing di rumahnya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019) lalu.

Dalam acara yang tak boleh diliput media massa dalam negeri itu, Prabowo Subianto menyatakan dirinya tak akan menerima hasil Pemilu 2019 karena ia nilai banyak kecurangan.

Bachtiar Nasir Jadi Tersangka Kasus Lama, Apa Alat Bukti yang Dimiliki Polisi?

"Kali ini saya tidak akan menerima!" tegasnya, dikutip dari The Strait Times, Senin (6/5/2019).

Prabowo Subianto mengaku sebenarnya juga tidak bisa sepenuhnya menerima kekalahan pada Pilpres 2014.

"Namun demi kebaikan negara, saya memilih berprasangka baik. Saya datang ke acara pelantikan, saya menyelamatinya (Jokowi), demi kebaikan rakyat, demi kebaikan demokrasi, saya ingin menerima kekalahan dengan hati bersih," tutur mantan Danjen Kopassus itu.

Kronologi Mobil Pembawa Formulir C1 Diciduk Polisi, Berawal dari Operasi Pengejaran Teroris Bekasi

Namun pada Pemilu 2019, menurut Prabowo Subianto, pelanggaran begitu banyak. Karena itu, mustahil baginya untuk menerima hasil pemilu yang dinilainya curang.

"Saya tidak akan menerima pemilu curang," ucapnya.

Soal isu people power yang dilontarkan Ketua Dewan Pengarah BPN Amien Rais, Prabowo Subianto menyerahkannya kepada rakyat.

Koalisi Pejalan Kaki Ungkap 500 Trotoar di Jakarta Dikuasai PKL, Paling Banyak di Tiga Wilayah Ini

"Terserah rakyat, itu adalah keputusan rakyat. Saya bukan seorang diktator. Saya tidak akan mengatakan ini atau itu," katanya.

"Saya tidak akan menyuruh orang-orang ke jalan, tapi saya meyakini mereka akan melakukan itu (karena dicurangi). Karena, Anda bisa lihat sejarah, rakyat Indonesia bukan kambing-kambing. Mereka tidak akan begitu saja menerima," bebernya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menyinggung media saat menyampaikan pidato pada peringatan Hari Buruh di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Bachtiar Nasir Jadi Tersangka, Berawal dari Aliran Uang ke Suriah yang Diduga Terkait ISIS

Halaman
123

Berita Terkini