SITI Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto memberikan hak suaranya pada Pemilu serentak 2019 di TPS 02.
Anak keempat dari mantan Presiden Republik Indonesia Soeharto yang juga mantan istri Prabowo Subianto ini, mengeluhkan kotak suara berbahan dasar karton.
Ia mengaku prihatin. Sebab, anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat untuk melaksanakan pemilu serentak 2019 ini cukup besar kurang lebih sekitar Rp 25 triliun.
• Prabowo Sangat Yakin Bisa Rebut 63 Persen Suara, Ini Alasannya
"Tadi saya pegang kotak suaranya. Kok saya prihatin ya? Biaya pemilu yang begitu besar kotaknya cuma kardus," ujar Titiek Soeharto di lokasi, Rabu (17/4/2019).
Selain menyayangkan kondisi kotak suara yang dinilai tak layak, ia mempertanyakan mengapa hal ini bisa diloloskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kayaknya tutupnya itu didorong aja sudah kebuka, sangat prihatin kok bisa kayak gitu. Kok yang seperti ini lolos sama KPU ya?" keluh Titiek Soeharto.
• Ini Dua Rekomendasi Bawaslu kepada KPU Terkait Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia
"Kotaknya itu loh, kok karton kayak kita mau pindahan, gitu. Kita mending di tempat kayak gini, tempat yang kering," paparnya.
"Gimana kalau di daerah yang pakai motor boat, atau kalau itu kehujanan, selesai sudah jadi bubur. Apa di balik semua ini? Tanda tanya saya!" tambah Titiek Soeharto.
Seusai mengeluhkan kotak suara, Titiek Soeharto pun langsung pergi meninggalkan TPS 02 yang terletak di Jalan Cendana Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
• Moeldoko Ungkap Raja Arab Saudi Banyak Bicara Saat Makan Malam Bareng Jokowi, Beda Saat di Indonesia
Pantauan Wartakotalive.com, lima dari enam anak Soeharto telah memberikan suaranya di TPS ini, yakni Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut), Sigit Harjojujanto, Siti Hediati Hariyadi (Titiek), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Suti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan election visit program yang diperuntukkan bagi delegasi KPU negara lain, untuk memantau proses pemungutan suara di Indonesia.
Pantauan Wartakotalive.com di Rutan Klas I Cipinang, banyak dari mereka yang memfoto kondisi tempat pemungutan suara (TPS) di dalam rutan.
• Ini Doa Khusus Cawagub DKI Ahmad Syaikhu Sebelum Mencoblos
Mereka juga memperhatikan secara rinci bahan-bahan logistik Pemilu 2019 yang digunakan KPU RI.
Bahan karton yang digunakan sebagai bahan dasar kotak suara mendapatkan pujian dari seorang Delegasi KPU Afganistan bernama Nigin Quetang.
Ia mengatakan, bahan kotak suara yang digunakan di Indonesia lebih ekonomis dan efisien ketimbang yang digunakan di negara asalnya.
• Datang ke TPS Tak Naik Kuda, Prabowo Joget Gatot Kaca Lalu Gendong Anak Kecil
"Kotak (suara) tersebut sangat ekonomis dan jauh lebih murah dibandingkan di negara saya yang menggunakan bahan dasar plastik," ungkap Nigin di lokasi, Rabu (17/4/2019).
Terlebih lagi, proses pemilu baru akan dilakukan lagi setelah bertahun-tahun di negaranya. Oleh sebab itu, sering kali kotak-kotak berbahan dasar plastik tersebut tak terpakai.
Ia pun akan mempertimbangkan untuk juga menggunakan kotak berbahan dasar karton di negara saat pemilu selanjutnya.
• Sebelum Mencoblos, Anies Baswedan Diskusi dengan Putranya yang Baru Pertama Kali Memilih
"Bahan dasar kotaknya bisa dipergunakan untuk menekan biaya anggaran. Akan kami pertimbangkan untuk digunakan di negara kami," paparnya.
Hal lain yang diapresiasi oleh Nigin adalah proses pemilihan dan penghitungan suara yang berlangsung cepat.
"Karena serentak, proses pemilihannya jadi lebih cepat. Selain itu, hasil pemilu di sini juga keluar lebih cepat. Di negara kami, butuh waktu enam bulan hingga kami bisa mengetahui siapa yang memenangkan pemilu," tutur Nigin.
• Pasien Disabilitas Mental Ini Pilih Barack Obama di Pemilu 2019
Sebelumnya, kotak suara berbahan dasar karton kedap air beberapa hari belakangan ini ramai diperbincangkan.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, kotak suara berbahan karton kedap air bukanlah hal baru di pemilu Indonesia.
"Jadi kotak suara berbahan karton kedap air ini sudah digunakan sejak Pemilu 2014, Pilkada 2015, 2017, dan 2018," ucap Arief Budiman di Hotel Menara Peninsula, Sabtu (15/12/2018).
• Ratna Sarumpaet: Kamu Pilih Siapa? Hati-hati Memilih Lho
Selama ini, lanjut dia, tidak ada laporan di lapangan yang menyatakan pemilihan terganggu karena menggunakan kotak suara berbahan karton kedap air.
Arief Budiman lantas menceritakan awal penggunaan kotak suara berbahan karton kedap air. Menurutnya, beberapa negara lain sudah menggunakan kotak suara tersebut.
"Kami sudah memutuskan sejak beberapa tahun lalu untuk mengganti penggunaan kotak suara berbahan aluminium dengan karton kedap air. Itu juga karena kami melihat banyak negara pemilunya mengunakan kotak suara bahan karton. Itu tidak jadi masalah, dan harganya relatif jauh lebih murah dibanding aluminium," jelasnya.
• Mencoblos Bersama Istri, Maruf Amin: Ini Pencoblosan Paling Nikmat
Selain itu, di kondisi internal KPU, banyak kantor KPU di kabupaten/kota yang nyatanya belum memiliki kantor sendiri. Sehingga, untuk menyimpan kotak suara, mereka harus menyewa gudang.
"Biaya sewa gudang terus meningkat, kotak suara harus disimpan untuk pemilu selanjutnya. Kalau pakai aluminium kita harus biayai orang untuk merakit kembali, pasang baut," paparnya.
Arief Budiman menambahkan, detail soal kotak suara juga telah diperhitungkan. Kekuatan kotak suara dan bagian sisinya yang harus transparan sudah terjamin.
• Ditanya Apakah Bisa Menjamin Pemilu Tidak Chaos, Prabowo: Saya Enggak Punya Kekuasaan
"Kotak itu mampu menahan tubuh saya. Kami benar-benar ukur berat dan volumenya. Hal-hal detail sudah kami perhitungkan," bebernya.
Arief Budiman menegaskan, pihaknya menggunakan kotak suara berbahan dasar karton yang kedap terhadap air, untuk Pemilu 2019.
Dia membantah kotak suara yang akan digunakan untuk menampung surat suara saat pemungutan suara pada 17 April 2019, berbahan kardus.
• KPU Afganistan Pertimbangkan Pakai Kotak Suara Berbahan Karton Seperti Indonesia
"Pertanyaan itu harusnya diajukan lima tahun lalu, karena kami sudah pakai kotak pakai karton kedap air lima tahun lalu," kata Arief Budiman di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Sehingga, dia merasa heran apabila kotak suara itu dipermasalahkan. Sebab, kotak suara berbahan sama telah digunakan di pemilu sebelumnya.
Pada pemilu lima tahun lalu, kata dia, sebagian wilayah telah menggunakan kotak suara kedap air. Sedangkan sebagian wilayah lainnya menggunakan kotak suara berbahan aluminium.
• Demi Jaga Istri Tercintanya, SBY Rela Setiap Hari Tidur di Sofa Rumah Sakit
Sebelum menggunakan kotak suara itu, dia mengaku sudah mengkaji, melihat berbagai pertimbangan, masukan, serta evaluasi atas penggunaan sebelumnya.
Dia menegaskan, penggunaan karton kedap air memenuhi persyaratan peraturan. Selain itu, kotak suara aman menjaga kerahasiaan suara pemilih karena cukup kuat, meskipun berbahan dasar karton.
"Menghemat biaya penyimpanan, menghemat biaya produksi, distribusi, banyak penghematanya," papar Arief Budiman.
• BREAKING NEWS: Ketua KPPS Ditusuk Anak Ketua RT di Depan TPS
Sementara itu Komisioner KPU RI Ilham Saputra takjub dengan kotak suara Pemilu 2019 yang terbuat dari kardus tetapi kuat menahan beban hingga 107 kilogram.
"Coba kekuatannya, wah kuat ya. Berat saya 107 kilogram nih. Silakan coba," kata Ilham yang menjajal kotak suara yang selesai diproduksi di PT Karya Indah Multiguna, Jalan Narogong, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (30/9/2018) siang.
Artinya, kata Ilham, kapasitas nanti yang masuk bisa seberat 16 kilogram mulai dari kertas suara, item-item formulir, alat mencoblos, maupun yang lainnya dipastikan kekuatan kotak suara itu tidak diragukan lagi.
• Ganjal ATM Pakai Tusuk Gigi, Pembobol Rekening Nasabah Gasak Rp 25 Juta Sekali Beraksi
Ilham mengatakan, pembuatan kotak dan bilik suara tidak lagi menggunakan almunium tetapi kardus.
Kotak suara ada plastik transparan yang bisa melihat isi didalam kotak tersebut.
Pemilihan bahan kardus untuk kotak suara itu dilakukan menimbang dari sisi harga dan efesiensi waktu.
• Menculik Anak untuk Diajak Mengemis, Kejiwaan Nenek Ini Bakal Diperiksa
"Dari sisi harga lebih murah dibandingkan almunium dan tidak perlu ruangan besar untuk menyimpan kotak suara atau perawatan. Saya rasa juga masih bisa digunakan Pilkada 2020," kata Ilham.
Untuk desain, kata Ilham, mengikuti sesuai undang-undang pemilu yang baru itu, Pasal 341 ayat 1 huruf A tentang pemakaian kotak suara yang transparan.
"Untuk efisiensi akhirnya kami menyetujui dan sesuai dengan anggaran, kami menggunakan kotak suara transparan seperti ini," katanya.
• Saat Salat di Dalam Kakbah, Jokowi Sempat Gamang Harus Menghadap ke Arah Mana
Ilham mengatakan, untuk keamanan kotak tetap terjaga meskipun pakai kardus.
"Ini nanti bisa pakai gembok, bisa juga pakai kabel ties, bisa dua-duanya kami gunakan. Ini ada lubang. Tentu nanti pakai stiker segel KPU RI," katanya. (*)