Pemilu 2019

KPU Afganistan Pertimbangkan Pakai Kotak Suara Berbahan Karton Seperti Indonesia

KPU mengadakan election visit program yang diperuntukkan bagi delegasi KPU negara lain, untuk memantau proses pemungutan suara di Indonesia.

Penulis: Rangga Baskoro |
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Puluhan delegasi KPU negara asing saat mengikuti election visit program di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019). 

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) mengadakan election visit program yang diperuntukkan bagi delegasi KPU negara lain, untuk memantau proses pemungutan suara di Indonesia.

Pantauan Wartakotalive.com di Rutan Klas I Cipinang, banyak dari mereka yang memfoto kondisi tempat pemungutan suara (TPS) di dalam rutan.

Mereka juga memperhatikan secara rinci bahan-bahan logistik Pemilu 2019 yang digunakan KPU RI.

Prabowo: Kita Harus Menang dengan Selisih di Atas 25 Persen, Kubu 01: Halusinasi

Bahan karton yang digunakan sebagai bahan dasar kotak suara mendapatkan pujian dari seorang Delegasi KPU Afganistan bernama Nigin Quetang.

Ia mengatakan, bahan kotak suara yang digunakan di Indonesia lebih ekonomis dan efisien ketimbang yang digunakan di negara asalnya.

"Kotak (suara) tersebut sangat ekonomis dan jauh lebih murah dibandingkan di negara saya yang menggunakan bahan dasar plastik," ungkap Nigin di lokasi, Rabu (17/4/2019).

Prabowo Subianto: Negara Kita dalam Keadaan Tidak Sehat dalam Semua Ukuran

Terlebih lagi, proses pemilu baru akan dilakukan lagi setelah bertahun-tahun di negaranya. Oleh sebab itu, sering kali kotak-kotak berbahan dasar plastik tersebut tak terpakai.

Ia pun akan mempertimbangkan untuk juga menggunakan kotak berbahan dasar karton di negara saat pemilu selanjutnya.

"Bahan dasar kotaknya bisa dipergunakan untuk menekan biaya anggaran. Akan kami pertimbangkan untuk digunakan di negara kami," paparnya.

KPK Bilang Kebocoran Anggaran Negara 2 Ribu Triliun Lebih, Prabowo: Jadi Sekarang yang Benar Siapa?

Hal lain yang diapresiasi oleh Nigin adalah proses pemilihan dan penghitungan suara yang berlangsung cepat.

"Karena serentak, proses pemilihannya jadi lebih cepat. Selain itu, hasil pemilu di sini juga keluar lebih cepat. Di negara kami, butuh waktu enam bulan hingga kami bisa mengetahui siapa yang memenangkan pemilu," tutur Nigin.

Sebelumnya, kotak suara berbahan dasar karton kedap air beberapa hari belakangan ini ramai diperbincangkan.

Berdasarkan Laporan Intelijen, Dana Kampanye Sudah Ditarik Tunai Tiga Tahun Sebelum Pemilu

Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, kotak suara berbahan karton kedap air bukanlah hal baru di pemilu Indonesia.

"Jadi kotak suara berbahan karton kedap air ini sudah digunakan sejak Pemilu 2014, Pilkada 2015, 2017, dan 2018," ucap Arief Budiman di Hotel Menara Peninsula, Sabtu (15/12/2018).

‎Selama ini, lanjut dia, tidak ada laporan di lapangan yang menyatakan pemilihan terganggu karena menggunakan kotak suara berbahan karton kedap air.

Honor Pelipat Suara di Bekasi Belum Dibayar, Satu Lembar Harganya Tak Sampai 100 Perak

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved