KETUA Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman enggan menuruti usulan untuk menyimpan kotak suara Pemilu 2019 di Kantor Komando Rayon Militer (Koramil) setempat, pasca-pencoblosan.
Meskipun jika KPU akhirnya menuruti usulan tersebut, katanya, rasa curiga terhadap penyelenggaraan Pemilu tidak akan pernah hilang.
"Nanti kalau saya simpan di sana ada yang curiga lagi," ujar Arief Budiman di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
• Setelah Nodai ABG, Kakek Berumur Setengah Abad Selipkan Uang Rp 150 Ribu Lalu Pergi
Lagipula, lanjutnya, lembaga penyelenggara pemilu tersebut sudah punya Peraturan KPU (PKPU), yakni mekanisme yang mengatur proses penyelenggaraan Pemilu 2019.
KPU akan tetap melaksanakan seluruh tahapan dan proses Pemilu sesuai peraturan yang telah mereka buat sebelumnya.
KPU, tuturnya, tidak akan nengubah atau buat peraturan baru hanya demi memuaskan salah satu pihak.
• Pemilu Semakin Dekat, Wakapolri Bilang Keributan di Media Sosial Sudah Bergeser ke Dunia Nyata
"Saya katakan KPU sudah menyusun aturannya, baik untuk Pemilu maupun Pemilukada. Aturan itulah yang akan dijalankan," tegas Arief Budiman.
Usulan penyimpanan kotak suara berisi hasil pencoblosan itu datang dari Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Andre Rosiade.
Dia was-was adanya potensi kecurangan, karena orang di perangkat daerah hingga desa, banyak yang mendeklarasikan diri mendukung Jokowi-Maruf Amin.
• Elektabilitas Jokowi Melorot 8 Persen Gara-gara Fitnah Emak-emak, Kubu 02: Itu Hanya Butiran Debu
Dia menyebut rawan kecurangan, bila kotak suara berbahan kardus itu disimpan di kantor camat yang terang-terangan mendukung paslon petahana.
"Kita menyaksikan secara telanjang sekarang bahwa gubernur, wali kota, bupati, bahkan camat, kepala desa mendeklarasikan diri mendukung Pak Jokowi. Ini menunjukkan ada Indikasi tidak netral aparatur pemerintah. Nah, kenapa enggak kita taruh di kantor Koramil?" paparnya.
Andre Rosiade juga menjelaskan, ketika kotak suara itu disimpan di Koramil, maka kedua belah pihak bisa saling menjaga.
• Diciduk Polisi karena Isap Sabu, Sandy Tumiwa: Saya Lagi Galau
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais ikut dalam aksi unjuk rasa menuntut pemilu jujur tanpa kecurangan, bersama Forum Umat Islam (FUI), di depan Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).
Amien Rais yang juga menjabat anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, meminta KPU dan Bawaslu independen dan profesional, sehingga tidak ada kecurangan dalam pemilu.
Bila penyelenggara pemilu, tidak profesional Amien Rais mengancam akan membuat perhitungan.
• 34 Kapal yang Terbakar di Muara Baru Tidak Diasuransikan, Kerugian untuk Sementara Rp 23,4 Miliar