Pilpres 2019

Tanggapi Puisi Kontroversial Neno Warisman, MUI: Pemilu Perang Strategi, Bukan Perang Badar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertamu ke rumah Neno Warisman di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018).

Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah

Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu

Ya Allah
Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin
Oleh pemimpin terbaik
Dengan pasukan terbaik
Untuk negeri adil dan makmur terbaik
Takdirkanlah bagi kami

Generasi yang dapat kami andalkan
Untuk mengejar nubuwwah kedua
Wujud dan nyata

Dan lahirnya sejuta Al Fatih di Bumi Indonesia
Allah Rabb
Puisi munajat ini kubaca bersama saudara-saudaraku
Mujahid mujahidah yang datang berbondong-bondong dari segala arah
Maka inilah puisi munajat

Mengetuk-ngetuk pintu langit-Mu
Bersimpuh di pelataran keprihatinan
Atas ketidakadilan

Atas kesewenang-wenangan
Atas kebohongan demi kebohongan
Atas ketakutan dan ancaman yang ditebar-tebarkan
Atas kepongahan dalam kezaliman yang dipamer-pamerkan

Dalam pertunjukan kekuasaan
Yang mengkerdilkan Tuhan
Yang menantang kuasa Tuhan
Yang tidak percaya bahwa Tuhan pembalas sempurna.

Acara bertajuk Malam Munajat 212 yang berlangsung di Monas ini berlangsung pada Kamis (21/2/2019) mulai pukul 18.00 WIB sampai 23.00 WIB.

Kegiatan itu dihelat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta bersama Lembaga Dakwah Front dan Majelis Taklim se-Jabodetabek.

Tema yang diusung dalam acara adalah 'Mengetuk Pintu Langit untuk Keselamatan Agama, Bangsa, dan Negara'.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, baik ulama hingga politikus. Di antaranya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Presiden Partai Keadilan Sosial (PKS) Sohibul Iman, Waketum Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, serta Aktivis Neno Warisman. (Lendy Ramadhan)

Berita Terkini