Dimana 118 sekolah negeri di Jakarta harus diisi mebel baru usai direnovasi dan ada penambahan kelas.
Baca: Lelang Mebel Rp 87 Milliar Gagal, 118 Sekolah Pakai Meja-Kursi Bekas Untuk UNBK
Apabila tak bisa, ujar Syahrul, maka tinggal proses lelang harus dihentikan. Kemudian beralih ke e-katalog.
Koordinator Investigasi Indonesian Corruption Watch, Febri Hendri, mengatakan seharusnya memang tak perlu ada lelang ulang dalam kasus ini.
Baca: ICW Sebut Alasan Gagal Lelang Mebel Sekolah Rp 87 Milliar Sangat Aneh
"Gagalnya lelang mebel sekolah amat aneh. Ini cukup evaluasi ulang saja, tak perlu lelang ulang," kata Febri.
Sebab, kata Febri, alasan Pokja BPPBJ menggagalkan lelang amat janggal.
Bagi Febri, lelang mebel sekolah senilai Rp 87 milliar yang digagalkan Pokja tertentu BPPPBJ DKI itu seharusnya bisa ada pemenangnya kalau BPPBJ tak membuat alasan aneh.
Kepala LKPP, Agus Prabowo, mengaku sudah aneh sejak pengadaan mebel sekolah di Jakarta menggunakan sistem lelang di BPPBJ DKI.
Baca: Kisruh Lelang Mebel Rp 87 Milliar, Kepala LKPP : Harus Punya Niat Bersih
"Mengapa tidak di e-katalogkan ya? Bukankah kebutuhan mebel sekolah itu sifatnya bisa berulang dan dibutuhkan terus oleh banyak sekolah? Kalau tender kan sifatnya hanya sekali kebutuhan saja," ujar Agus.
Menurut Agus, e-katalog memang agak repot di depannya.
"Tapi sekali selesai ke depannya akan memudahkan, mempercepat, dan terjaga akuntabilitasnya," ucap Agus.
Menjadi lebih repot, kata Agus, sebab e-katalog membutuhkan ketelitian lebih tinggi ketimbang tender.
Agus mengaku kini hanya menunggu Pemprov DKI mengajukan penyusunan e-katalog mebel sekolah.
Beberapa berita lain terkait ini bisa disimak di beberapa tautan ini :
Baca: 3 Aksi Janggal BPPBJ DKI di Gagal Lelang Mebel Sekolah Rp 87 Milliar
Baca: Aktivis Katakan BPPBJ DKI Salah Telak Gagalkan Lelang Mebel Sekolah Rp 87 Milliar
Baca: Alasan Gagal Lelang Mebel Sekolah Rp 87,3 Milliar di Jakarta