Diplomat Tewas
Mabes Polri Diminta Ambil Alih Kasus Kematian Arya Daru Pangayunan, Begini Tanggapan Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanggapi permintaan Mabes Polri ambil alih penanganan kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menanggapi permintaan keluarga diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, agar Mabes Polri mengambil alih penanganan kasus kematian Arya.
Listyo Sigit mengatakan bahwa Polri terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak dan siap melibatkan unsur eksternal untuk memastikan proses penyelidikan berlangsung transparan.
"Prinsipnya, Polri terbuka untuk menerima masukan dari mana pun, termasuk melibatkan Mabes Polri dan pihak eksternal untuk ikut memberikan pendampingan," kata Listyo Sigit, Selasa (26/8/2025).
Listyo Sigit menegaskan, pengungkapan kasus ini harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Agar peristiwa yang terjadi betul-betul bisa terang benderang, terungkap, dan bisa dipertanggungjawabkan secara scientific, serta tidak terbantahkan oleh keluarga korban maupun publik," jelas Listyo Sigit.
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tunjuk Komjen Dedi Prasetyo Sebagai Wakapolri
Sebelumnya, keluarga Arya Daru Pangayunan tidak menerima hasil penyelidikan dari kepolisian yang mengatakan bahwa diplomat muda tersebut meninggal karena bunuh diri.
Hal ini diungkap oleh kuasa hukum keluarga yang menyebut ada kiriman amplop cokelat setelah Arya Daru dimakamkan di Yogyakarta.
Nicholay Aprilindo selaku penasihat hukum keluarga Arya Daru mengatakan, kiriman amplop cokelat tersebut berisi gabus atau busa berbagai bentuk.
"Ada seseorang membawa amplop cokelat. Di dalam amplop cokelat itu berisi simbol-simbol, dari gabus, putih, yaitu simbol bintang, simbol hati, dan simbol bunga kamboja," kata Nicholay dalam konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025), dikutip dari Sripoku (Tribun Network).
Amplop cokelat tersebut dikirimkan ke rumah keluarga Arya Daru di Yogyakarta, dan diterima oleh asisten rumah tangga (ART).
Baca juga: Cerita Mencekam Penjaga Kosan Diplomat Arya Daru Saat Tengah Malam Menemukan Keanehan
Namun, tidak diketahui siapa yang mengirimkan amplop tersebut, karena tidak ada identitas pengirim.
Menurut Nicholay, pihak keluarga telah menyerahkan simbol-simbol berbahan busa tersebut kepada pihak kepolisian.
Saat ini, pihak keluarga berharap agar penyelidik mendalami makna dari simbol-simbol yang dikirimkan.
"Itu sudah disampaikan oleh pihak keluarga kepada pihak-pihak yang melakukan penyelidikan. Kami minta diperdalam apa makna dari simbol-simbol itu. Pesan apa yang terkandung dari simbol-simbol itu," jelas Nicholay.
Baca juga: Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Sikap Diplomat Arya Daru yang Sering Bertanya Psikologis
"Yang paling membuat pihak keluarga bertanya-tanya adalah cara kematian almarhum yang informasi beredar dan fakta-fakta yang diungkapkan pada saat konpers dari Polda (Metro Jaya) itu hasil forensik. Ada luka lebam, ada luka-luka di bagian tubuh lainnya," tuturnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
diplomat
Diplomat Kemenlu
Diplomat Arya Daru
diplomat tewas
Mabes Polri
Keluarga Diplomat Arya Daru tak Puas, Menuntut Polri Transparan dan Tuntas, Ini Reaksi Mabes Polri |
![]() |
---|
Penemuan Terbaru Ponsel Arya Daru yang Hilang Sempat Aktif Lagi |
![]() |
---|
Polisi Duga Ponsel Milik Arya Daru Sengaja Dibuang, Benarkah untuk Hilangkan Jejak? |
![]() |
---|
Cerita Mencekam Penjaga Kosan Diplomat Arya Daru Saat Tengah Malam Menemukan Keanehan |
![]() |
---|
Keluarga Arya Daru Belum Tunjuk Kuasa Hukum, Kriminolog Sebut yang Privasi bisa Dibuka untuk Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.