Viral Media Sosial
Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda
Dr Tifa Ungkap 4 Kebohongan dari Blundernya Pernyataan Rektor UGM yang Sebut Jokowi Sarjana Muda. Apa Saja?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pernyataan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ova Emilia soal Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan sarjana muda menuai sorotan.
Dalam video yang diunggah Channel YouTube Universitas Gadjah Mada pada Jumat (22/8/2025), Ova Emilia menegaskan Jokowi merupakan lulusan UGM.
Jokowi disebutkan merupakan sarjana muda.
Hal itu dikuatkan dari sejumlah dokumen otentik yang dimiliki UGM.
UGM katanya memiliki data menyeluruh, mulai dari tahap penerimaan mahasiswa, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN hingga wisuda.
Pernyataan Ova Emilia dinilai dokter sekaligus aktivis, Dr Tifa membuka petunjuk baru atas kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Melalui akun twitter pribadinya, @doktertifa pada Selasa (26/8/2025), Dr Tifa menyebut pernyataan Prof Ova Emilia, sebagai petunjuk baru.
Ia menyoroti pernyataan sang rektor yang menyebut Jokowi menempuh jalur Sarjana Muda sebelum menyelesaikan jenjang Sarjana (S-1).
Hal itu, menurut Dr Tifa, membuka celah untuk mempertanyakan keabsahan dokumen dan kronologi riwayat pendidikan Jokowi.
“REKTOR UGM AKAN SAYA TUNTUT: MANA IJAZAH SARJANA MUDA JOKO WIDODO?” tulis Dr Tifa dalam unggahannya.
"Kali ini kita dapat petunjuk baru, menurut Rektor UGM, Ova Emilia, Joko Widodo menempuh jalur Sarjana Muda sebelum dia Sarjana!" bebernya.
Ia menambahkan, pengumuman calon mahasiswa program Sarjana Muda kala itu tidak diumumkan melalui surat kabar, melainkan ditempel langsung di kampus.
Oleh karena itu, menurut dia, keterlibatan nama Jokowi dalam daftar peserta seleksi program Sarjana S-1 pada tahun tersebut patut dipertanyakan.
"Kalau memang benar dia diterima di Program Studi Sarjana Muda Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, maka namanya tidak akan ada di Pengumuman Koran sebagai Peserta Ujian yang lolos PP-1," ungkap Dr Tifa.
"Sebab, calon mahasiswa Program Sarjana Muda, pengumumannya ditempel di Kampus, bukan diumumkan di Koran! Beda Kelas, Boss!" tegasnya.
"Artinya, Koran Kedaulatan Rakyat tanggal 18 Juli 1980, yang dijadikan BARESKRIM sebagai salah satu barang bukti, yang memuat nama Joko Widodo di nomor urut 14 sebagai Calon Mahasiswa Program Studi Sarjana Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, adalah KORAN PALSU!" ungkap Dr Tifa.
Dr Tifa juga menyebut penjelasan yang pernah disampaikan oleh pejabat UGM sebelumnya, termasuk Wakil Rektor Prof Wening Udasmoro, adalah pernyataan yang bertentangan dengan fakta terbaru dan dianggap menyesatkan publik.
"Dan penjelasan UGM sebelum Rektor Ova Emilia ini memberikan pernyataan terbaru, sebagaimana yang disampaikan Wakil Rektor Prof Wening Udasmoro tanggal 15 April 2025, adalah Pernyataan BOHONG!" tegasnya.
Selain mempertanyakan jalur pendidikan Jokowi, Dr Tifa juga menyebut keterlibatan Presiden dalam sejumlah acara reuni alumni Fakultas Kehutanan UGM merupakan bentuk pengakuan yang tidak sah.
Ia menilai perbedaan jalur studi menyebabkan perbedaan kelas, mata kuliah, dan lingkaran pergaulan.
"Apalagi Joko Widodo! Yang berkali-kali hadir dan membuat REUNI sejak 2017, 2022, dan terakhir 2025, dengan berkumpul bersama Lulusan Program Studi Sarjana Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, adalah BOHONG!" ungkap Dr Tifa.
"Dan ketika masa perkuliahan pun, kelasnya beda, mata kuliahnya beda, tempat kuliahnya beda, dan tentu saja teman-temannya pun, circle nya pun BEDA!" tegasnya.
"Jadi kalau dia datang Reuni Alumni Prodi S1 Kehutanan UGM, artinya dia ngaku-ngaku! Pantesan ketika datang Reuni, sepertinya tidak saling kenal! Karena Reuni Alumni program Sarjana Kehutanan UGM, yang seharusnya datang adalah Almarhum Hari Mulyono, bukan Joko Widodo!" jelasnya.
Merujuk pernyataan Rektor UGM, Prof Ova Emilia, kebohongan diungkapkan Dr Tifa tak Hanya ditunjukkan oleh Jokowi, tetapi juga pihak UGM dan semua orang yang mendukung Jokowi.
Semuanya kata Dr Tifa tertular penyakit kebohongan.
"Jadi selama ini, telah terjadi KEBOHONGAN PUBLIK, yang dilakukan Joko Widodo, UGM, dan teman-teman Joko Widodo yang suka jadi Tim Hore-Hore seperti: Frono Jiwo, Tou, Andi Pramaria, dll yang Alumni Asli Program Sarjana Kehutanan UGM!" ungkap Dr Tifa.
"Ampun deh Bu Rektor. Makanya jangan bergaul sama Tukang Bohong! Akhirnya ketularan jadi Pembohong, kan!" tutupnya.
Blunder Rektor UGM Sebut Jokowi Sarjana Muda
Sebelumnya, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Ova Emilia memberikan pernyataan resmi soal ijazah Jokowi melalui video yang ditayangkan di Channel YouTube Universitas Gadjah Mada, pada Jumat (22/8/2025).
Dalam video tersebut Ova Emilia menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo merupakan lulusan UGM.
Namun Ova Emilia juga menyinggung bahwa UGM memiliki dokumen otentik seluruh proses pendidikan Joko Widodo di UGM meliput tahap penerimaan di UGM, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN hingga wisuda.
Baca juga: Dokter Tifa Ungkap Ijazah Jokowi Sudah Tak Ada di Polda Metro Jaya, Tapi Kini di Mabes Polri
Pernyataan Ova Emilia yang menyinggung Jokowi kuliah Sarjana Muda di UGM menjadi sorotan Pakar Neuroscience Behavior dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, yang merupakan terlapor kasus pencemaran nama baik Jokowi karena menyebut ijazah Jokowi palsu.
Dokter Tifa menilai pernyataan Rektor UGM Ova Emilia sudah menyatakan bahwa Joko Widodo bukan mahasiswa yang diterima di Program studi SARJANA!
Hal itu dikatakan Dokter Tifa di akun X-nya @DokterTifa, Sabtu (23/8/2025).
"Menit 01:12 "....Proses kuliah selama menempuh Sarjana Muda..." Nah! Artinya Rektor sendiri menyatakan bahwa Joko Widodo bukan Mahasiswa yang diterima di Program studi SARJANA!" kata Dokter Tifa.
"Artinya apa? Artinya, JOKO WIDODO tidak mungkin ada di daftar penerimaan Mahasiswa Baru yang lulus Ujian PP-1 yang diumumkan di Surat Kabar Nasional tanggal 18 Juli 1980, seperti yang disampaikan oleh BARESKRIM!" tambah Dokter Tifa.
Menurut Dokter Tifa, sebagai Rektor UGM pasti tahu mahasiswa program sarjana muda pengumuman penerimaannya sebagai mahasiswa tidak melalui Surat Kabar Nasional dan bukanlah Peserta Ujian PP-1.
"Mbak Ova sebagai Rektor pasti tahu, bahwa Mahasiswa yang diterima di Program Sarjana Muda, bukanlah Peserta Ujian PP-1, tetapi mengikuti jalur penerimaan mahasiswa baru tersendiri, dan pengumuman penerimaannya sebagai Mahasiswa Program Sarjana Muda, tidak melalui Surat Kabar Nasional!" papar Dokter Tifa
Dokter Tifa mengatakan itulah sebabnya, surat kabar nasional, yang ada di Jogja yaitu Kedaulatan Rakyat dan Berita Nasional atau Bernas, di tahun 1980, semuanya raib dari Perpustakaan Daerah.
"Di mana menurut Petugas Perpustakaan Daerah, koran-koran tersebut, telah DIAMANKAN oleh Polisi dan UGM!" tambah Dokter Tifa.
Karenanya Dokter Tifa menyarankan Rektor UGM Ova Emilia diam saja, karena pernyataannya kerap blunder.
"Sudahlah mbak Ova, Bu Rektor, panjenengan daripada kalau ngomong malah blunder terus-terusan, saya sarankan, lebih baik diam. Diam akan lebih baik bagi UGM. Dan diam akan lebih baik bagi mbak Ova sendiri," ujar Dokter Tifa.
Menurut Dokter Tifa, Ova Emilia jangan menambah masalah hanya karena menjadi tameng bagi kebohongan Jokowi.
"Ingat kasus BPR belum incracht, dan ada kasus gedung hitam yang sekarang ini sepertinya mangkrak juga saya lihat pembangunannya. Jangan nambah masalah dengan ikut-ikutan jadi tameng bagi kebohongan Jokowi Widodo!" kata Dokter Tifa.
Pernyataan Resmi UGM
Sementara dalam videonya Ova Emilia, selaku Rektor UGM mengatakan apa yang dikatakannya adalah pernyataan resmi UGM.
"Saya Ova Emilia, Rektor Universitas Gadjah Mada. Berikut adalah pernyataan resmi UGM terkait ijazah Bapak Joko Widodo," kata Ova.
Satu, kata Ova, UGM mengikuti dengan baik perkembangan di masyarakat terkait adanya pihak yang mempertanyakan keaslian ijazah seorang alumni UGM yang bernama Joko Widodo.
"Dua, secara umum UGM menghormati hak warga negara untuk mempertanyakan isu apapun dan untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut," sambungnya.
"Tiga, UGM sudah menyatakan beberapa kali secara tegas bahwa Joko Widodo adalah alumni Universitas Gadjah Mada," katanya.
Keempat, tambah Dokter Tifa, UGM memiliki dokumen otentik terkait keseluruhan proses pendidikan Joko Widodo di UGM.
"Dokumen ini meliputi tahap penerimaan yang bersangkutan di UGM, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN hingga wisuda," kata Ova.
Baca juga: Saat Diperiksa, dr Tifa Tantang Penyidik Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi: Ijazahnya Tak Ada di Polda
Informasi yang lebih rinci, tambah Ova telah dirilis dalam bentuk podcast.
Kelima, kata Ova, Joko Widodo dinyatakan lulus dari UGM pada tanggal 5 November 1985 dan UGM telah memberikan ijazah yang sesuai dengan ketentuan kepada yang bersangkutan saat diwisuda tanggal 19 November 1985.
"Sesuai ketentuan hukum, UGM dapat menyampaikan data dan informasi yang bersifat publik dan wajib melindungi data yang bersifat pribadi. Hal ini berlaku untuk semua hal dan diterapkan untuk semua sivitas akademika UGM termasuk alumni," kata Ova,
"Tujuh, UGM diberi mandat oleh negara untuk menyelenggarakan pendidikan dan secara berkala dinilai atau diuji kualitasnya oleh lembaga independen," tambahnya.
Hingga saat ini, kata Ova UGM dinyatakan layak dan telah melakukan proses pendidikan dengan baik.
"Berpegang pada ini, proses pendidikan di UGM telah berjalan semestinya tanpa ada keraguan. Tugas dan tanggung jawab UGM dalam mendidik seseorang telah paripurna ketika yang bersangkutan dinyatakan lulus dan diberi ijazah sesuai ketentuan,' katanya.
Hal ini, menurut Ova, juga berlaku kepada alumni UGM yang bernama Joko Widodo.
Baca juga: Dukung Prof Sofian Effendi Cabut Pernyataan soal Jokowi, Dokter Tifa: Untuk Hindari Hal Terburuk
"Setiap alumni berhak menggunakan ijazah dan gelar akademik yang diperoleh dari UGM untuk berbagai kepentingan yang dibenarkan oleh hukum," ujarnya.
"Alumni adalah satu-satunya pihak yang memegang ijazah asli miliknya sehingga penggunaan dan perlindungannya adalah tanggung jawab alumni tersebut," kata Ova.
Sekali lagi, kata Ova, UGM dengan tegas menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumni UGM yang telah mendapatkan ijazah dari UGM sesuai dengan ketentuan, hal-hal yang terjadi setelah proses pendidikan dan kelulusan tahun1985 di UGM.
"Termasuk, pemanfaatan dan perlindungan terhadap ijazah yang merupakan tanggung jawab yang bersangkutan sebagai seorang alumni. Terima kasih. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Ova.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Rektor UGM Ova Emilia Blunder Sebut Jokowi Sarjana Muda, Dr Tifa: Rektor UGM Akan Saya Tuntut |
![]() |
---|
Kabur di Tengah Kericuhan Demo DPR RI, Ini Penjelasan Dave Laksono |
![]() |
---|
Bukan Dengarkan Aspirasi Rakyat, Pimpinan Dewan Malah Kabur di Tengah Demo DPR RI yang Memanas |
![]() |
---|
Viral Video Pria di Cibungbulang Bogor Ngaku Dibegal, Ditelusuri Rupanya Takut Dimarahi Istri |
![]() |
---|
Voice Of America Dibredel Donald Trump, Ribuan Jurnalis Kehilangan Pekerjaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.