Demonstrasi

"Revolusi, Revolusi" Teriakan Massa yang Masih Kuasai Kawasan Slipi, Polisi Tak Berani Mendekat

Dari pantauan lokasi, massa aksi terus berdatangan dan semakin ramai di pos polisi Slipi yang sudah rusak.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Miftahul Munir
DEMO - Kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat masih dipadati oleh massa aksi demi yang bertahan sampai malam hari, Senin (25/8/2025) sekira pukul 21.34 WIB. 

Sempat ricuh

Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MRI RI berujung ricuh.

Aksi demonstrasi yang dilakukan sejak Senin (25/8/2025) siang, memanas.

Massa bersitegang dengan petugas gabungan yang mengamankan demonstrasi.

Pada Senin sore, petugas gabungan memukul mundur demonstrans ke beberapa titik.

Lemparan batu dari demonstrans dibalas dengan tembakan air mata oleh polisi

Sejumlah demonstrans dilaporkan terluka akibat bentrok.

Belasan di antaranya ditangkap.

Berikut enam fakta yang terjadi pada demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI:

1. Jurnalis Jadi Korban

 Seorang jurnalis foto dari LKBN Antara, Bayu Pratama Syahputra, mengalami tindak kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh oknum aparat kepolisian saat ia tengah menjalankan tugas peliputan. 

Bayu menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Ia datang ke lokasi sekitar pukul 13.00 WIB untuk menjalankan tugas peliputan dan melihat situasi massa yang mulai ricuh. 

Dengan pertimbangan keamanan, Bayu memilih berdiri di barisan belakang polisi agar dapat mengambil gambar lebih aman. 

Namun, situasi berbalik saat ia menyaksikan adanya tindakan kekerasan dari aparat terhadap massa. 

“Saya ke barisan polisi supaya lebih aman, ya sudah saya mau motret-motret ternyata pas itu ada oknum mukulin masyarakat, saya juga langsung dipukul tiba-tiba,” ujar Bayu,

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved