Berita Jakarta

Keluarga Siswi SLB yang Diduga Dihamili Rekan Sekelas Pertanyaan Proses Hukum yang Mandek

Suwondo menyampaikan bahwa pihaknya hanya butuh kejelasan hukum terkait kasus ini.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
KORBAN PELECEHAN- Pihak keluarga AS membawa surat somasi ke SLB di Kalideres terkait dugaan pelecehan seksual terhadap siswi berkebutuhan khusus. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN — Pihak keluarga korban yang merupakan seorang siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kalideres, Jakarta Barat yang diduga dihamili oleh rekan sekelasnya, meminta kejelasan hukum dari pihak berwenang, Jumat (22/8/2025).

Pasalnya, kasus ini belum juga selesai meski pelaporan sudah dilakukan korban sejak Mei 2024 lalu saat usia kandungan korban AS (15) masih 5 bulan.

Kini, AS sudah melahirkan anaknya dan terpaksa putus sekolah lantaran trauma yang dimilikinya. Namun kasus ini belum menemukan titik terang.

Hal itu sebagaimana disampaikan kuasa hukum korban, Suwondo kepada Warta Kota, Jumat. 

"Ini masih ngambang, masih belum ada penetapan tersangka," keluh Suwondo.

Baca juga: Suasana Bahagia di SLB Mini Bakti Rawangun Setelah Renovasi dari Semen Merah Putih

"Kedua, sementara hasil tes DNA sudah keluar, tapi Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) belum juga muncul yang dikeluarkan Polres Jakbar," imbuhnya.

Suwondo menyampaikan, hasil DNA menunjukkan bahwa korban AS hamil anak dari rekan sekelasnya yang sama-sama disabilitas.

"Sesuau dengan laporan awal, RD, terlapor awal dia lah yang bukti cocok ddnga terlapor awal. Dia dari rekan sekolahnya," jelas Suwondo.

Lebih lanjut, Suwondo menyampaikan bahwa pihaknya hanya butuh kejelasan hukum terkait kasus ini.

Baca juga: Pemeriksaan BAP Siswi SLB Kalideres Korban Pelecehan Seksual Alami Kendala, Ini Sebabnya

Pasalnya, korban yang memiliki keterbelakangan dalam pendengaran, bicara, dan intelektualnya itu, sudah cukup menderita dan trauma.

Ia bahkan merindukan sekolahnya, meski selalu menangis tatkala melihat seragamnya yang diduga dipakai korban sat kejadian.

"Trauma udah pasti dan ketika lihat baju sekolah waktu kejadian, dia trauma," pungkasnya.

Terkait hal ini, Kanit PPA Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Poniran membenarkan bahwa hasil tes DNA sudah ada.

"Hasil tes DNA sudah ada, tinggal nanti memberikan keterangan dokternya belum, keterkaitan hasil DNA baru nanti kita proses yang lain," ujar Poniran saat dikonfirmasi, Jumat.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved