Berita Jakarta

RPTRA Maya Asri 13 Berdiri di Atas Lahan Bekas Bengkel, Kini Jadi Tempat Belajar Anak yang Popular

Hingga saat ini, Zaenal mengungkap bahwa ada 74 anak dari 4 kelurahan yang terdaftar di RPTRA Maya Asri 13.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
LOMBA RPTRA- Suasana RPTRA Maya Asri 13, Palmerah, Jakarta Barat saat penilaian untuk lomba kinerja RPTRA se DKI Jakarta, Rabu (20/8/2025) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Maya Asri 13 yang terpilih menjadi salah satu RPTRA Jakarta Barat untuk lomba kinerja tingkat DKI Jakarta, rupanya memiliki sejarah pembentukan yang unik.

Diceritakan oleh Lurah Palmerah, Zaenal Ngaripin, RPTRA itu terbentuk pada 2017 lalu dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Djarot Saiful Hidayat.

Berbeda dari RPTRA lain yang memiliki satu lantai, RPTRA Maya Asri 13 memiliki area lantai 2 yang digunakan untuk ruang serba guna.

Sehingga, meski luas bangunan hanyalah 520 meter persegi dari kriteria seharusnya 750 meter persegi, namun tempat publik ini bisa membuktikan peruntukkannya yang bermanfaat untuk masyarakat luas.

Bahkan, Zaenal sebagai Lurah juga menyulap lahan yang semula berupa bengkel, menjadi tempat belajar asyik bagi para anak-anak di wilayah setempat.

"Kalau aktivitas keseharian kami yang rutin, yang sebagai andalan inovasi kita adalah Play and Study Club. Play and Study Club ini sudah berdiri dari 2018 dan animo warga atau masyarakat sangat banyak," kata Zaenal saat ditemui di lokasi, Rabu (20/8/2025).

"Dan tidak hanya kelurahan Palmerah, ada kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, bahkan Meruya Utara ada yang datang ke sini," imbuhnya.

Bukan hanya pelajaran eksak, sejumlah pengajar di RPTRA Maya Asri juga berupaya menyiapkan anak-anak secara mental sebelum memasuki taman kanak-kanak.

Hingga saat ini, Zaenal mengungkap bahwa ada 74 anak dari 4 kelurahan yang terdaftar di RPTRA Maya Asri 13.

"Sebelum (jadi RPTRA) lahan bengkel. Lahan bengkel terus kemudian dibebaskan oleh pemerintah DKI, kemudian dibangun," jelas dia.

Barulah untuk mempercantik area RPTRA, Zaenal melibatkan sejumlah pihak baik pengelola, kelurahan, maupun PPSU, untuk berkolaborasi membentuk area yang nyaman untuk masyarakat.

Bahkan, ada sebuah motto yang diambil untuk merepresentasikan RPTRA Maya Asri ini.

Motto itu, diambil dari salah satu nama tokoh Betawi, yakni 'Benyamin', Bersih, Nyaman, Indah.

"Sekaligus mencoba memperkenalkan produk Betawi ke anak-anak kecil. Karena semakin maju atau semakin ke sini banyak anak-anak yang mungkin kurang mengenal tokoh-tokoh Betawi," ungkap dia.

"Dengan kami gaungkan ada tulisan Benyamin, pasti secara tidak langsung, pasti anak-anak akan merekam. Oh Benyamin itu apa atau siapa? Nanti akan mencari dengan gampang," imbuhnya.

Untuk menunjang hal tersebut, Zaenal juga menempelkan barcode untuk pengunjung agar bisa membaca dan belajar sejarah di tempat ini.

Lebih lanjut, untuk membuat asri lahan RPTRA ini, pihaknya menanam sejumlah pohon yang bernilai ekonomis tinggi.

Di antaranya, pohon sirsak, mangga, srikaya, jambu biji, belimbing, jambu air, jeruk nipis, dan masih banyak lagi.

Zaenal berharap, RPTRA yang dikelolanya bisa dinilai baik dan melaju ke penilaian tingkat provinsi DKI Jakarta. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved