Kepengurusan PDIP

Hasto Kembali Jadi Sekjen Partai, Berikut Susunan Lengkap Pengurus DPP PDI-P Periode 2025-2030

Hasto Kembali Jadi Sekjen Partai, Berikut Susunan Lengkap Pengurus DPP PDI-P Periode 2025-2030

istimewa
PENGURUS DPP PDIP - Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri bacakan susunan pengurus DPP PDIP periode 2025-2030 pada Kongres ke-6 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali. Hasto Kembali Jadi Sekjen Partai, Berikut Susunan Lengkap Pengurus DPP PDI-P Periode 2025-2030 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Hasto Kristiyanto kembali ditunjuk dan langsung dilantik Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030 Megawati Soekarnoputri menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Kamis (14/8/2025).

Posisi Sekjen PDI-P ini sebelumnya dirangkap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pelantikan digelar di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (14/8/2025) siang.

Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Megawati Soekarnoputri.

Selain melantik Hasto, Megawati juga melantik sejumlah pengurus DPP PDIP lainnya.

Salinan terbaru struktur kepengurusan DPP PDIP periode 2025-2030 yang didapat pada Kamis, 14 Agustus 2025, relatif tidak berubah sesuai hasil Kongres ke-VI PDIP di Bali.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Kembali Ditunjuk Megawati Jadi Sekjen PDIP, Wasekjennya Ada Nama Adian Napitupulu

Dalam struktur terdapat 4 Wakil Sekjen yang mendampingi Hasto.

Yakni Wakil Sekjen Internal: Dolfie, Wakil Sekjen Pemerintahan: Utut Adianto, Wakil Sekjen Kerakyatan: Sri Rahayu dan Wakil Sekjen Komunikasi: Adian Napitupulu.

Pelantikan Hasto dibenarkan Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira saat dihubungi di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

"Iya, Benar," kata Andreas.

Selain itu Politikus PDIP Ganjar Pranowo membenarkan posisi Hasto kembali sebagai sekjen dan bahkan sudah dilantik.

"Sudah dilantik," katanya.

Nama Hasto Kristiyanto bukan nama asing di kepengurusan pusat PDIP.

Hasto menjabat sebagai Sekjen PDIP sejak 2014 menggantikan politikus senior PDIP Tjahjo Kumolo yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri.

Namun, jabatan itu baru resmi diteken pada Kongres IV PDIP 2015.

Di bawah Hasto PDI-P memenangkan Pemilu 2019.

Akan tetapi karier politik Hasto sempat tersandung kasus suap Harun Masiku dan ditahan KPK pada 20 Februari 2025. 

Selama berada di tahanan, Megawati tetap mempercayakan Hasto sebagai Sekjen PDIP. 

Lalu Hasto sempat divonis 3,5 tahun penjara di kasus suap mantan Komisioner KPU dalam proses pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku.

Meski demikian penahanan Hasto tak berlangsung lama.

Hasto menerima grasi dari Presiden Prabowo Subianto.

Kemudian pada Jumat, 1 Agustus 2025, Hasto resmi keluar rutan KPK dan menghirup udara bebas.

Saat itu pada hari yang sama, PDIP menggelar Kongres VI di Bali dan menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

Hasto Kristiyanto juga langsung terbang ke Bali mengikuti kongres setelah keluar dari Rutan KPK.

Namun, dalam formatur kepengurusan yang diumumkan 2 Agustus, Hasto terpental dari posisi sekjen.

Baca juga: Hasto Dapat Amnesti, Posisi Harun Masiku Mendadak Terdeteksi, Diduga di Flores Atau Nyamar Jadi Guru

Saat itu, Megawati sendiri yang menjadi sekjen partai dengan status Plt hingga akhirnya Hasto dipilih kembali sebagai sekjen PDI-P.

Kongres ke-VI PDIP kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan.

Sedangkan, anak Megawati, Puan Maharani menduduki posisi Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Politik.

Sementara itu, Said Abdullah sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Sumber Daya.

Dalam pelantikan itu, Megawati turut memberikan pesan kepada seluruh jajaran DPP PDIP yang baru dilantik agar selalu turun ke bawah dan langsung bekerja untuk rakyat.

“Semua pengurus DPP yang sudah dilantik segera turun ke bawah. Temui rakyat. Dengarkan aspirasi rakyat,” kata Megawati.

Berikut ini susunan kepengurusan DPP PDIP hasil Kongres Ke-VI.

Ketua DPP:

Bidang kehormatan: Komarudin Watubun.

Bidang Bapilu Legislatif: Bambang Wuryanto (Bambang Pacul).

Bidang Bapilu Eksekutif: Dedi Sitorus.

Bidang Kaderisasi: Djarot Saiful Hidayat.

Bidang Organisasi: Andreas Hugo P.

Bidang Sumber Daya: Said Abdullah.

Bidang Pemerintahan Politik: Puan Maharani.

Bidang Pemerintahan Desa: Ganjar Pranowo.

Bidang Luar Negri: Ahmad Basarah.

Bidang Reformasi Hukum: Yasona Laolly.

Bidang Perekonomian: Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Bidang Kebudayaan: Rano Karno.

Bidang Pendidikan: Puti Soekarno.

Bidang Reformasi: Abdullah Azwar Anas.

Bidang Penanggulangan Bencana: Tri Rismaharini.

Bidang Tenaga Kerja: Darmadi Durianto.

Bidang Kesehatan: Ribka Tjiptaning.

Bidang Jaminan Sosial: Carles Honoris.

Bidang Bidang Anak: I Gusti Ayu.

Bidang UMKM: Andreas Edi Susetyo.

Bidang Pariwisata: Wiryanti Sukamdani.

Bidang Pemuda dan Olah Raga: MY Esti Wijayanti.

Bidang Keagamaan: Zuhairi Misrawi

Bidang Digital: Prananda.

Bidang Pertanian Pangan: Sadarestu.

Bidang Kelautan: Rohmin.

Bidang Kehutanan: Eriko Sotarduga.

Bidang Advokasi: Roni Talapesy.

Sekretaris Jenderal

Sekretaris Jenderal (Sekjen): Hasto Kristiyanto.

Wakil Sekjen Internal: Dolfie.

Wakil Sekjen Pemerintahan: Utut Adianto.

Wakil Sekjen Kerakyatan: Sri Rahayu.

Wakil Sekjen Komunikasi: Adian Napitupulu.

Bendahara

Bendahara: Olly Dondokambey.

Wakil bendahara Internal: Rudi Tjen.

Wakil bendahara external: Yuke Yurike.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved