Berita Nasional
Kisah Kader PDIP Wawanto Yang Pindah ke PSI, Pernah Polisikan FX Rudy hingga Diancam Dibunuh
Yoga menjelaskan bahwa ketiga orang tersebut mendaftarkan diri sebagai kader dalam kurun waktu berbeda.
WARTAKOTALIVE.COM, SOLO- Ketua DPW PSI Jawa Tengah (Jateng), Antonius Yoga Prabowo telah mengumumkan bahwa sejumlah tokoh PDI Perjuangan di Solo, Jawa Tengah, telah bergabung dengan PSI.
Ketiganya bergabung dengan berbagai alasan
Yoga menyebut, selain ketiga orang itu, akan ada gelombang susulan tokoh lain yang akan bergabung dengan PSI
Namun, dia masih enggan mengumumkan nama-nama tokoh yang akan bergabung
Tiga kader PDIP yang bergabung yakni mantan anggota DPRD Kota Solo periode pada 2014-2019 dan 2019-2024, Wawanto, Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi.
“Iya benar, kita ketambahan tiga anggota baru yang merupakan tokoh Solo. Mas Ginda, Pak Wawanto, dan Mbak Dyah, semuanya mantan anggota DPRD Solo yang sudah lama berkiprah memajukan kota ini lewat kursi wakil rakyat,” terang Yoga, Minggu (10/8/2025).
Antonius Yoga Prabowo tak memungkiri, bergabungnya tiga tokoh akan menambah kekuatan PSI Solo untuk bisa berkata banyak di kancah perpolitikan kota Bengawan.
“Tentu ini sangat membanggakan. Kami mendapat tiga petarung yang siap memajukan PSI di Kota Solo. Pengalaman dan jaringan mereka akan memperkuat barisan kami,” lanjutnya.
Yoga menjelaskan bahwa ketiga orang tersebut mendaftarkan diri sebagai kader dalam kurun waktu berbeda.
Ginda disebut Yoga telah mendaftarkan diri sebagai kader PSI jauh sebelum Kongres partai digelar di Solo tengah bulan Juli lalu.
Sementara untuk Dyah dan Wawanto disebut Yoga mendaftarkan diri melalui website resmi PSI pada Jumat (8/8/2025) sore kemarin.
“Mungkin ini efek kongres kemarin. Banyak tokoh, relawan, bahkan masyarakat umum yang tertarik masuk PSI. Dan ini bukan yang terakhir. Masih ada tokoh Solo lain yang akan menyusul, tetapi identitasnya belum bisa dipublikasikan karena menunggu kesiapan mereka,” jelas Yoga.
Meski telah mendaftarkan diri sebagai kader, Yoga menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu kelengkapan data administrasi yakni berupa surat bukti pengunduran diri ketiga tokoh tersebut dari partai sebelumnya.
“Kami tidak ingin ke depan muncul gesekan antar partai di Solo. Maka, kami minta kelengkapan administrasi, termasuk surat pengunduran diri, bisa segera dikirimkan ke DPC PSI,” urai dia.
Terkait kabar ini lalu siapa sebenarnya sosok Wawanto?
Sosok Wawanto
Dihimpun oleh TribunSolo, Diketahui sosok Wawanto sudah aktif di bidang politik seusai lulus SMA pada 1988.
Kariernya dimulai dari pengurus ranting selama belasan tahun berlanjut menjadi anggota legislatif di Kota Solo.
Wawanto berhasil menjadi anggota DPRD Kota Solo selama 2 periode pada 2014-2019 dan 2019-2024.
Namun, pada Pilkada 2024, namanya tidak muncul sebagai Bacaleg Pemilu 2024 dari Partai PDIP.
Wawanto menjelaskan dirinya masuk ketika penjaringan 200 persen Bacaleg PDIP untuk DPRD Solo.
Namun namanya hilang setelah dikerucutkan menjadi 100 persen atau 45 Orang.
Wawanto pun kemudian mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota (cawawali), di Kantor DPC PDIP Kota Solo sementara di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo, Selasa (9/4/2024) lalu.
Pendaftaran itu seiring langkah DPC PDIP Solo yang membuka pendaftaran bakal Cawali-Cawawali bagi kader internal PDIP maupun figur eksternal partai.
Hal itu didasarkan pada instruksi dari DPP PDIP melalui surat bernomor 6027/IN/DPP/III/2024 tertanggal 28 Maret 2024.
Kini sosok Wawanto dikabarkan bergabung dengan PSI.
Sempat Laporkan FX Rudi
Sosok Wawanto beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan setelah melaporkan Ketua DPC PDIP, FX Hadi Rudyatmo dan Rheo kepada pihak polisi dengan tuduhan ancaman pembunuhan.
Diberitakan Tribun Solo sebelumnya, saat itu dalam keterangan Wawanto, menyebut ancaman pembunuhan yang didapatkan bermula pada tanggal 29 Agustus 2024.
Tepatnya, saat hari terakhir pendaftaran calon Pilkada Solo 2024.
Wawanto menjelaskan dugaan ancaman pembunuhan tersebut terjadi sekira pukul 12.00 WIB di Girly Corner, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
"Dengan insiden yang terjadi tanggal 29 kemarin di girly (pinggir kali) corner saya sudah merasa diancam dan sudah ada tindakan untuk menyakiti diri saya," terang Wawanto saat ditemui di Mapolresta Solo, Selasa (3/9/2024).
"Bahkan sudah ada ancaman pembunuhan," tambahnya.
Kronologi Versi Wawanto
Dugaan ancaman pembunuhan tersebut, disebutkan Wawanto, terjadi saat sela rapat internal PDIP Solo.
Rapat tersebut dihadiri hampir seluruh kader PDIP Solo.
Pembahasan rapat yakni pengumuman pengusungan calon Pilkada Solo 2024 dari PDIP.
PDIP, seperti diketahui, memutuskan mengusung Teguh Prakosa - Bambang Nugroho (Bambang Gage).
Ada sejumlah kader yang mempertanyakan surat rekomendasi calon wakil wali kota yang jatuh kepada Bambang Gage.
Wawanto menjadi salah seorang yang mempertanyakan itu.
"Kami sampaikan kepada beliau bahwa dengan turunnya rekomendasi, teman-teman menyatakan kecewa," tutur dia.
"Lalu menyatakan sikap masing-masing. Dan saya menyatakan tidak akan ikut tim pemenangan," tambahnya.
Namun dalam situasi tersebut, Wawanto mengatakan bahwa FX Rudy menanggapi protes tersebut dengan sikap emosi.
Bahkan ia sempat akan dipukul menggunakan kursi namun sempat dicegah oleh salah seorang kader.
"Saya juga tidak tahu tiba-tiba (FX Rudy) naik pitam. Berdiri menyerang saya sambil nunjuk-nunjuk kepada saya waktu itu saya masih tetap duduk 'tak pateni-tak pateni'. Sudah mau mukul saya namun dilerai sama teman-teman," urai dia.
"Begitu kuatnya pak Rudy berontak lepas dari pegangan teman-teman itu. Lalu dia bilang kursi mau dikepruk kan ke saya namun kursi itu bisa disaut sama Muchus," tambah mantan anggota DPRD Solo periode 2019-2024.
Akibat insiden tersebut Wawanto pun digiring untuk meninggalkan lokasi rapat dengan upaya meredam situasi.
Namun saat di luar tempat pertemuan, Wawanto mengaku hampir diserang putra FX Rudy bersama rekan-rekannya.
Putra FX Rudy yang diduga melakukan penyerangan ke Wawanto, Rheo Yuliana Fernandez.
"Rheo itu sempat mukul saya dan masih bisa saya tangkis. Setelah itu kami digiring keluar oleh teman-teman," terangnya.
Atas apa yang ia alami tersebut, Wawanto memilih mengambil jalur hukum atas insiden yang ia alami.
Ia pun melaporkan FX Rudy dan Rheo kepada pihak polisi dengan tuduhan ancaman pembunuhan.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
Tergusur Pariwisata, 12.000 Hektar Sawah di Bali Hilang Dalam Satu Dekade |
![]() |
---|
PK Gugur Karena Absen! Silfester Matutina Terancam Dieksekusi Kejari |
![]() |
---|
Ini Antisipasi Polisi Apabila Demo Buruh Tumpah ke Jalan Tol Dalam Kota |
![]() |
---|
Sudewo Tak Jadi Tersangka, Ratusan Warga Pati Siap Geruduk KPK |
![]() |
---|
Begini Rekayasa Transjakarta Jelang Demo Buruh Kamis Besok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.