Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat di Tangerang Tak Kunjung Mulai, Orangtua Ancam Pindahkan ke Swasta
Belum semua pembelajaran di Sekolah Rakyat sudah dimulai, salah satunya dialami warga Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Penyelenggaraan Sekolah Rakyat (SR) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto kini tengah mendapat sorotan dari beragam lapisan masyarakat.
Pasalnya sekolah yang dicanangkan untuk memfasilitasi sarana pendidikan kepada masyarakat miskin dan miskin ekstrem itu tak kunjung dimulai, seperti halnya Sekolah Rakyat yang ada di Kota Tangerang Selatan.
Salah seorang wali murid yang putranya terdaftar dalam SR, Netih Aryatih mengatakan khawatir akibat program unggulan Presiden Prabowo itu tak kunjung dimulai.
"Anak saya terdaftar di SR cuma sudah 2 minggu ini belum masuk, info pertama itu dibilang masuknya barengan sama sekolah umum, tapi ternyata enggak jadi dan diundur ke tgl 1 Agustus, tapi kemarin katanya diundur lagi jadi tanggal 15 Agustus," ujar Netih saat diwawancarai TribunTangerang.com, Minggu (3/8/2025).
Baca juga: Anak-anak di Sekolah Rakyat Bekasi Masih Adaptasi, Harus Berkegiatan biar Tidak Homesick
Adapun warga asal Kelurahan Pondok Pucung, Karang Tengah, Kota Tangerang itu mengaku tidak mengalami kesulitan sama sekali dalam mendaftarkan putranya ke Sekolah Rakyat.
Justru ia ditawarkan oleh pihak dinas sosial dan petugas kecamatan untuk mendaftar SR dan dilayani langsung dengan datang ke kediamannya sembari mengumpulkan berkas yang diperlukan.
Mendapat penjelasan akan keunggulan program sekolah rakyat, Netih pun setuju dan ingin agar putranya ikut serta sebagai peserta didik SR asal Kota Tangerang.
"Anak saya kebetulan dari SMP naik ke SMA, lalu jauh sebelum SPMB dimulai ada petugas dinas sosial dan kecamatam dateng ke rumah nawarin mau enggak anak saya sekolah SR," tuturnya.
"Daftar enggak ada kesulitan sama sekali, kita didatengin cuma diminta KTP sama KK, sama SIM doang, terus enggak lama kemudian ditelepon supaya kita isi data dan ikut tes kesehatan di Puskesmas Cipondoh, abis itu dikabarin kalau diterima," imbuhnya.
Menurut Netih, putranya tersebut akan didaftarkan masuk menuju sekolah swasta apabila pada Jumat (15/8/2025) para pelajar Sekolah Rakyat tak kunjung masuk.
Baca juga: Pengamat Sebut Sekolah Rakyat Tak Serta Merta Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Sebab ia khawatir putranya bernama Zaka Darmawan tersebut akan tertinggal materi pelajaran apabila sekolah tak juga dimulai.
"Namanya masa depan anak, kalau diam begini jadi khawatir juga, karena teman-temannya pada berangkat sekolah, eh anak saya malah di rumah, jadi bingung sendiri gimana sih belum apa-apa programnya kok udah gajelas begini," ungkapnya.
"Kalau diundur terus masuknya sebagai orang tua, sepertinya akan daftar anak saya ke sekolah swasta saja, enggak masalah berbayar juga namanya demi anak," paparnya
Sementara itu Zaka menuturkan, dalam dua pekan terakhir belum menjalani proses pembelajaran di Sekolah Rakyat meskipun mengalami pengunduran jadwal masuk.
Bahkan informasi jadwal pelajaran dan arahan untuk belajar secara daring juga tak kunjung disampaikan dalam grup peserta didik Sekolah Rakyat.
Kepala Sekolah Rakyat di Bekasi Ungkap Tak Ada Guru yang Mengundurkan Diri, Meski Jauh Dari Keluarga |
![]() |
---|
Foto-foto Pembekalan Untuk Para Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
115 Siswa Mengundurkan Diri dari Sekolah Rakyat, Begini Tanggapan Wamensos Agus Jabo Priyono |
![]() |
---|
Bulan Depan, Pemkab Bekasi Mulai Bangun Sekolah Rakyat, Program Andalan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Mensos Garap Pengadaan Laptop dan Seragam Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Arahan Presiden tak Ada Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.