Sekolah Rakyat
Kepala Sekolah Rakyat di Bekasi Ungkap Tak Ada Guru yang Mengundurkan Diri, Meski Jauh Dari Keluarga
Kepala Sekolah Rakyat di Bekasi Jamin Tak Ada Guru yang Mengundurkan Diri, Meski Jauh Dari Keluarga
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Meskipun jarak lokasi mengajar dengan kediaman ternilai jauh, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi, Lastri Fajarwati memastikan para tenaga pengajar atau guru di sekolahnya tetap bertugas.
Sejak diresmikan, SRMA 13 Bekasi beroperasi pada Senin (14/7/2025).
Sampai Rabu (20/8/2025), Lastri memastikan tidak ada tenaga pengajar satu pun yang mengundurkan diri atau resign.
Baca juga: Foto-foto Pembekalan Untuk Para Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat
"Alhamdulillah di SRMA 13 Bekasi ini tidak ada yang resign, gurunya sebenarnya tidak dari Kota Bekasi saja, ada dari Yogyakarta, Pemalang, Garut, Tasik, Alhamdulillah," kata Lastri saat dikonfirmasi Rabu (20/8/2025).
Lastri menjelaskan selama bertugas, para tenaga pengajar di SRMA 13 Bekasi mendapatkan sejumlah fasilitas, diantaranya tempat tinggal.
Pemberian fasilitas itu pun yang dinilainya bisa menjadi faktor para tenaga pengajar terus komitmen bertugas.
"Karena mereka terfasilitasi, jadi ketika sampai sini ada tempat tinggal yang bisa menampung mereka, kami sediakan di Rumah Susun (Rusun) yang ada di sentra jadi guru yang punya keluarga, atau tempat untuk stay bisa menggunakannya," jelasnya.
Lastri menyampaikan justru para tenaga pengajar di SRMA 13 Bekasi semakin solid.
Hal itu dikarenakan para tenaga pengajar, wali asuh, wali asrama, dan Kepala Sekolah (Kepsek) sudah menyatukan persepsi visi dan misi.
"Alhamdulillah semakin solid saat ini, terlebih sudah coaching bagaimana menyatukan persepsi antara guru, wali asuh, wali asrama, dan ini tugas kepala sekolah untuk mengcoahing untuk mereka dapat memiliki visi dan mindset yang sama dan punya pola kerja yang sama," ucapnya.
Menurut Lastri akan berbeda peristiwa jika para tenaga pengajar tidak difasilitasi.
"Tanggapan saya terkait beberapa guru SR resign setahu saya guru yang seleksi PPPK yang ditempatkan kebanyakan di luar daerah, karena jarak yang jauh dengan kota asalnya sehingga banyak yang merasa keberatan, kemudian meminta dipindahkan ke sekolah rakyat yang dekat dengan tempat tinggal," tuturnya.
Baca juga: Orangtua Bersyukur Sekolah Rakyat Dibuka di Cibinong Kabupaten Bogor
Diketahui sebelumnya, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) mencatat adanya gelombang pengunduran diri dari para guru yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi.
Dari total 1.469 guru yang telah dipersiapkan untuk mengajar di Sekolah Rakyat, sebanyak 143 orang atau sekitar 9 persen memilih tidak melanjutkan penugasan mereka.
Fenomena ini terungkap dalam pertemuan resmi antara Kementerian Sosial dan para kepala Sekolah Rakyat di Jakarta. Pengunduran diri tersebut terjadi sebelum para guru menjalankan tugas, sebagian besar diduga karena lokasi penempatan yang terlalu jauh dari domisili asal mereka. (M37)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Foto-foto Pembekalan Untuk Para Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
115 Siswa Mengundurkan Diri dari Sekolah Rakyat, Begini Tanggapan Wamensos Agus Jabo Priyono |
![]() |
---|
Bulan Depan, Pemkab Bekasi Mulai Bangun Sekolah Rakyat, Program Andalan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Mensos Garap Pengadaan Laptop dan Seragam Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Arahan Presiden tak Ada Korupsi |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat di Tangerang Tak Kunjung Mulai, Orangtua Ancam Pindahkan ke Swasta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.