Tak Tahu Bahaya, Pemulung di Babelan Luka Akibat Mortir yang Meledak Saat Digerinda

WARTAKOTALIVECOM, Bekasi — Suara dentuman keras memecah ketenangan siang di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu (23/11/2025).

Warga sontak keluar rumah, berhamburan ke jalan, mencari sumber suara yang belakangan diketahui berasal dari sebuah ledakan mortir di permukiman padat penduduk.

Ledakan itu melukai seorang pria berusia 27 tahun, berinisial I, yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Insiden terjadi sekitar pukul 14.05 WIB di rumah mertuanya, tempat ia menemukan sebuah benda logam yang ia kira besi tua.

Tanpa curiga sedikit pun, korban membawa benda itu pulang dan berusaha memotongnya menggunakan mesin gerinda.

Saat roda gerinda menyentuh tubuh mortir, percikan api seketika memantik ledakan hebat.

Benda itu meledak hanya dalam hitungan detik, menghantam tubuh I yang berdiri sangat dekat.

Tetangga yang mendengar ledakan langsung mengira terjadi tabrakan atau korsleting, sebelum akhirnya menemukan korban tergeletak bersimbah darah di halaman rumah.

Aparat kepolisian dari Polsek Babelan dan tim penjinak bom segera mendatangi lokasi.

Garis polisi dipasang mengitari halaman rumah berukuran sempit itu.

Petugas memastikan benda yang meledak merupakan mortir aktif yang kemungkinan besar merupakan sisa peninggalan masa lalu dan ditemukan korban saat memulung.

“Korbannya tidak mengetahui bahwa benda tersebut adalah mortir. Ia mencoba memotongnya, dan saat itulah terjadi ledakan,” ujar seorang petugas yang berada di lokasi.

I pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Meski selamat, ia mengalami luka serius akibat serpihan logam mortir yang menembus bagian tubuhnya.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi korban masih menjalani penanganan intensif tenaga medis.

Atas kejadian tersebut, aparat mengimbau warga agar tidak menyentuh, apalagi mencoba membongkar atau memotong benda asing tanpa memastikan keamanannya.

Ledakan di Babelan menambah daftar insiden yang melibatkan sisa-sisa bahan peledak yang masih ditemukan warga secara tak sengaja, terutama di wilayah padat aktivitas industri dan permukiman.