LRT Jabodebek

Tingkatkan Keamanan Penumpang, LRT Jabodebek Terapkan Sistem Persinyalan Canggih

Manajemen LRT Jabodebek tak mau lengah melihat banyaknya kecelakaan kereta api. Karena itu diterapkan sistem pesinyalan canggih.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
Dok humas LRT Jabodebek
LRT JABIDEBEK - Kereta LRT Jabodebek sedang berhenti di Stasiun Ciracas Jaktim, Rabu (6/8/2025). Sistem operasional kereta dipastikan utamakan keselamatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Memasuki tahun kedua operasionalnya, LRT Jabodebek memperkuat perannya sebagai moda transportasi publik modern yang mengutamakan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan bagi masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

LRT Jabodebek adalah singkatan dari Light Rail Transit Jabodebek, sebuah sistem kereta api ringan modern yang beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek).

Baca juga: Jumlah Penumpang LRT Jabodebek di Bulan Juli Meningkat 18 Persen Dibanding Juni 2025

LRT Jabodebek dirancang untuk menjadi solusi transportasi massal yang mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas di kawasan tersebut. 

Salah satu fondasi utama layanan LRT Jabodebek adalah sistem persinyalan otomatis berbasis Communication-Based Train Control (CBTC).

Sistem ini memiliki tingkat otomasi Grade of Automation (GoA) Level 3, yang terpasang langsung di dalam kereta.

Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi menerangkan, sistem kereta LRT Jabodebek berbeda dengan moda kereta konvensional yang menggunakan sistem fixed block. 

Baca juga: Stasiun LRT Jabodebek Ciracas Jadi Lokasi Pertama Pemasangan SPKLU, PT ACP Janji Perbanyak Lagi

Ia mengaku, LRT Jabodebek menerapkan konsep moving block, yang memungkinkan penyesuaian jarak antar kereta secara dinamis berdasarkan posisi aktual masing-masing kereta. 

"Teknologi ini memungkinkan headway menjadi lebih pendek dan frekuensi perjalanan lebih tinggi," ujarnya, Rabu (6/8/2025). 

"Kereta dijalankan secara otomatis tanpa masinis, namun tetap diawasi secara langsung oleh Train Attendant di dalam kereta untuk menangani kondisi darurat dan memberikan layanan kepada penumpang," lanjutnya.

Sistem persinyalan LRT Jabodebek bekerja melalui komunikasi dua arah secara real-time antara kereta dan Operation Control Center (OCC). 

Informasi posisi, kecepatan, dan jarak antar kereta diperbarui terus menerus, memastikan pengendalian pergerakan yang akurat dan responsif. 

"Sistem ini juga dilengkapi fitur Automatic Train Protection (ATP) untuk menjamin pengereman presisi dan pengendalian kecepatan, serta interlocking system guna mencegah konflik rute dan potensi tabrakan," jelasnya.

Teknologi ini memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, antara lain:

1. Keselamatan perjalanan yang lebih terjamin

2. Ketepatan waktu dan waktu tunggu yang lebih singkat

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved